16

735 101 42
                                        

"Kalau memang kematian ku bisa membuatmu berhenti membenciku, maka aku akan melakukan nya hyung

"Semoga setelah ini kau mau memaafkan ku"ucap seokjin, setelah nya dia menutup matanya dan mengayunkan pisau ke perut nya

Soojin yang melihat nya langsung berdiri dan menghalangi perut seokjin dengan tangan nya

Jleb

Pisau itu berhasil mengenai telapak tangan soojin

"Bodoh!" ucap soojin dengan ketus, sementara seokjin hanya melihat soojin dengan mata sayup nya

" hyeong " ucap seokjin bersamaan dengan hilang nya kesadaran nya

Seokjin pingsan karena memang kondisi tubuh nya yang masih lemah di tambah dia baru saja ke hujanan, dan dia juga kaget saat pisau itu malah mengenai telapak tangan soojin

Soojin menarik seokjin ke pelukan nya,kemudian mencabut pisau dari telapak tangan nya, beruntung pisau itu tidak terlalu dalam melukai nya

Setelah nya soojin mengangkat tubuh seokjin dan membawanya ke kamar nya, kemudian pergi begitu saja meninggal kan seokjin yang masih belum sadar

Soojin turun untuk mencari kotak obat, setelah menemukan nya dia mengobati luka nya sendiri kemudian beranjak untuk pergi, tapi entah kenapa dia merasa tidak tega meninggal kan seokjin sendirian

"Sialan kenapa sih harus tidak tega" kesal soojin dan kembali ke kamar seokjin

Di dalam soojin mengganti pakaian seokjin yang basah, kemudian memberikan obat penurun demam karena tiba tiba saja tubuh seokjin menggigil dan suhu tubuh nya mencapai 39°C

"Aah sialan kenapa aku harus mengurus nya?" soojin terus melihat seokjin dan menghela nafas kasar

"Kau ini benar benar ~ "- soojin

"Appa - eomma. appa mianhae..."gumam seokjin dengan nafas yang terengah karena mengigau

"Tcih, percuma kau minta maaf, karena appa tidak akan kembali bodoh "kesal soojin sambil mengganti kain kompresan di kening seokjin

"Hyeong" ucap seokjin dengan mata yang terbuka perlahan, dengan mata sayup nya dia melihat soojin yang juga sedang melihat nya

Soojin langsung berdiri untuk pergi saat melihat seokjin sudah sadar, tapi seokjin menahan tangan nya

"Hyeong mianhae" ucap seokjin dengan suara yang lemah

"Untuk?"- soojin

"Tangan mu" jawab seokjin setelah melihat tangan soojin yang sudah di balut perban

"Tidak usah minta maaf dan jangan salah paham!aku melakukan itu bukan karena tidak mau kau mati, tapi aku melakukan itu karena aku tidak mau eomma sedih karena kehilangan mu

"Aku tidak perduli kalau kau mati, tapi aku tidak suka melihat eomma menangis" kata soojin kemudian melepas tangan seokjin dan pergi begitu saja

Seokjin tersenyum melihat soojin yang baru saja keluar dari kamar nya

"Dasar pembohong, kau bilang tidak peduli, tapi kau masih merawat ku yang menyusahkan ini"kekeh seokjin dengan suara lemah nya

Setelah nya dia kembali memejam kan matanya karena masih merasa lemas
.
.
.
"Dasar menyebalkan,kenapa dia harus bangun saat aku masih di sana sih" keluh soojin sambil mendudukkan diri nya di sofa dengan kasar

"Terserah lah aku telfon saja teman nya" soojin mengambil ponsel nya dan menghungi jimin

Soojin punya nomor jimin, karena jimin saat itu memberikan nomor nya dan berjanji akan mentraktir soojin sebagai ucapan terimakasih

Setelah menunggu hampir satu jam, jimin akhir nya datang bersama namjoon dan hoseok, dengan senang soojin membuka kan pintu nya

"Hyung bagaimana keadaan seokjin?" tanya jimin dan soojin hanya menghedikan bahu nya sebagai jawaban

"Masuk saja dan urus dia!aku harus pergi" kata soojin kemudian pergi begitu saja, membuat jimin - namjoon dan hoseok saling melihat dengan bingung

"Seokjin.." ucap namjoon dan langsung lari ke kamar seokjin di ikuti hoseok dan jimin di belakang nya

Sampai nya di kamar seokjin, namjoon dan yang lain langsung mengecek keadaan seokjin yang masih tertidur dengan kain di kening nya

"Masih demam" ucap jimin setelah mengukur suhu tubuh seokjin

"Soojin hyung itu aneh sekali, sudah tau kembaran nya sakit begini, kenapa malah pergi sih?"ucap hoseok dengan nada kesal

"Kau yang aneh seokie, sudah tau soojin hyung memang begitu masih saja bertanya" balas jimin dengan kekehan nya begitupun dengan namjoon yang ikut tertawa mendengar nya

"Sepertinya seokjin belum makan" kata namjoon setelah melihat bubur di atas meja

Ya. Sebenar nya soojin sudah membuatkan bubur untuk seokjin, tapi dia tidak mau membangun kan seokjin untuk makan, karena dia tidak mau terlihat perduli dengan pada seokjin
.
.
.

"Jie tangan mu kenapa?"tanya yoongi sambil memegang tangan soojin yang di balut perban, darah terlihat membasahi perban nya

"Bukan apa apa" jawab soojin singkat tanpa melihat yoongi dan melepas tangan yoongi begitu saja

"Hyung ini bukan luka biasa, kau juga tidak mengobati dengan benar" ucap jungkook yang kembali mengangkat tangan soojin

Bukan tanpa alasan jungkook bicara seperti itu, semua itu karena darah nya merembas ke perban nya,bahkan sampai menetes keluar

"Kita ke rumah sakit saja hyung!luka mu sepertinya harus di jahit"sambung taehyung sambil mencoba menghentikan darah nya

Taehyung membuka perban nya yang sudah basah dengan darah dan menutup luka dengan sapu tangan nya

"Hyung kenapa darah mu tidak mau berhenti?" ucap taehyung yang panik karena darah soonjin tetap keluar meskipun sudah di tutup dan di tekan oleh tangan taehyung.

"Hyung sadar lah!" pekik jungkook yang panik saat melihat soojin tiba tiba saja hampir memejam, wajah nya juga terlihat pucat

Yoongi yang melihat darah soojin tidak mau berhenti meskipun sudah di tutup dan di bersihkan berkali kali, kemudian melihat soojin yang tiba tiba saja pucat menyadari sesuatu

Pertama darah soojin pasti sudah keluar sebelum dia datang menemui mereka, ke dua pasti soojin memiliki penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah
Dan dia menyembunyikan nya dari mereka selama ini

"Jie jangan bilang kau mengidap hemofilia?"tanya yoongi yang panik sambil menagkup wajah soojin yang terlihat pucat dan hampir kehilangan kesadaran nya

Soojin tersenyum kecil kemudian mengangguk sebagai jawaban, membuat yoongi - jungkook dan taehyung terdiam tidak percaya

"Jie hyung..." panik jungkook saat tiba tiba kepala soojin terkulai dengan lemas,mata nya memejam karena tak sadarkan diri

"Kita ke rumah sakit sekarang!"titah yongi yang langsung mengambil alih tubuh soojin

Mereka benar benar panik saat soojin pingsan seperti itu,bukan karena pingsan nya, tapi karena darah yang tetap tidak mau berhenti mengalir dari tangan soojin

Mereka juga kesal karena soojin selama ini menyembunyikan penyakit nya dari mereka,bukan hanya pada mereka soojin menyembunyikan penyakit nya

Karena sebenar nya, soojin juga menyembunyi kan hemofilia yang dia derita dari orang tua nya, termasuk pada seokjin saudara kembar nya

Karena sebenar nya, soojin juga menyembunyi kan hemofilia yang dia derita dari orang tua nya, termasuk pada seokjin saudara kembar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang