31

754 100 32
                                        

"Dasar Brengsek! Mati Saja Kau Kim Soojin..!" pekik ken sambil mengayun kan pisau nya.

Soojin yang mendengar langsung berbalik, tapi seokjin dengan cepat langsung berdiri di depan soojin untuk melindungi nya dengan menjadikan diri nya tameng.

Jleb

Seokjin menelan saliva nya dan tersenyum kecil pada ken yng terlihat kaget melihat nya

Tangan nya menggenggam tangan ken yang berada di perut nya sambil menggenggam ganggang pisau yang menancap di perut seokjin.

"Jangan sakiti hyung kesayangan ku BODOH" sentak seokjin kemudian menendang perut ken sekuat tenaga nya.

Ken langsung terhuyung kebelakang dengan pisau yang ikut tertarik oleh nya,
membuat tubuh seokjin tersentak saat pisau nya tercabut begitu saja.

Ken dan sandeul langsung pergi dari sana dengan motor nya tanpa perduli dengan seokjin dan juga soojin sedikit pun.

Seokjin menahan nafas saat merasakan darah yang terus keluar dan mengalir dari perut nya, perlahan tubuh nya merosot tapi dengan cepat soojin menahan nya dan memangku seokjin di paha nya.

"Jinnie bertahan lah saeng!" ucap soojin dengan suara gemetar, tangan nya menekan perut seokjin yang terus mengeluarkan darah

Seokjin hanya tersenyum melihat soojin yang sangat khawatir dengan nya,rasanya dia sudah mendapatkan apa yang dia ingin kan selama ini. Soojin secara terang terangan menunjukan kasih sayang nya.

"Hyung jangan menangis!aku.. baik - baik sa~ "- seokjin

"Jinnie..." pekik soojin saat seokjin tiba tiba tidak sadarkan diri.

Soojin langsung mengangkat tubuh seokjin untuk dia bawa ke rumah sakit dengan taksi.

.
.
.

Di rumah sakit

Soojin berdiri di depan ruang Ugd menunggu seokjin di tangani, dia selalu menggumamkan doa untuk keselamatan seokjin.

Soojin mengambil ponsel nya dan mencari nomor shinhye. hanya mencari, setelah nya dia hanya menatap layar ponsel nya memandangi nomor yang tertera di layar nya.

"Harus kah aku beri tau eomma?tapi bagaimana kalau eomma menyalahkan ku?apa aku akan kehilangan kasih sayang eomma setelah aku kehilangan appa?" gumam soojin. Air matanya mengalir begitu saja.

Mata soojin melebar saat tiba tiba melihat nomor yang sejak tadi dia lihat menelfon nya

"Bagaimana ini?" Gumam soojin, dia terus melihat ponsel nya dengan segala fikirannnya

Setelah dua panggilan,akhirnya soojin memutuskan untuk mengangkat nya. dia memejam kan matanya seraya menarik nafas panjang kemudian mengangkat telfon nya.

"Eoh eomma"- soojin

"Jin kalian dimana?kenapa tidak ada siapa pun di rumah?"- shinhye

"Nee..,rumah?"- soojin

"Emm...eomma sudah pulang sayang, niat eomma ingin memberikan kejutan tapi eomma malah tidak menemukan siapa siapa di rumah"- terdengar helaan nafas panjang dari shinhye

Soojin menelan salivanya setelah mendengar nya, perasaan takut kini menyelimuti dirinya.

"Jin apa kau juga sedang bersama jinnie? Bagaimana keadaan adik mu? Dia baik baik saja kan? Eomma merindukan anak anak eomma. katakan dimana ~ "- shinhye

"Eomma"- soojin

"Eoh?"- shinhye

"Aku dan seokjin ada dirumah sakit"- soojin

The Twins ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang