"Bibir yang lancang akan selalu mendapat hukumannya, camkan itu!" W.A.R
Meskipun tidak sesuai harapan pertama, tapi akhirnya keluarga Koh Franz ada yang mewakilkan untuk datang ke acara pernikahan Lili nanti, dan orang itu tak lain adalah si gadis bermulut lancang nan kurang ajar ini. Aku tertarik untuk tahu apalagi yang bisa dilakukan oleh mulut itu selain mengeluarkan kata-kata kasar yang pasti sengaja dilakukannya untuk menyakiti papanya.
Hahh.. Hidup berumah tangga itu memang pelik, banyak sekali perasaan yang harus dipenuhi, aku tak yakin bila aku sendiri menjadi pelakunya aku akan mampu membagi perhatian dan waktuku antara pekerjaan dan keluarga. Keluarga adalah hidupku, tapi pekerjaan adalah nafasku. Bagaimana aku bisa memilih satu diantara dua itu? Tak mungkin, kan?
Kami berempat, aku, Koh Franz, Lili dan si Neng duduk dalam mobil milik koh Franz yang kukemudikan, sesekali kulihat si Neng memandangiku, apakah dia tertarik padaku? Namun sunggingan senyum sinisnya padaku dan ketidak perduliannya membuatku semakin penasaran pada gadis ini. Entah apa yang ada dalam pikirannya sekarang. Dengan penampilanku seperti ini jangan katakan dia hanya menganggapku sebagai sopir ayahnya? Hah!!
Dan benar saja, dia memandangiku bingung ketika kami masuk ke dalam sebuah restoran Chinese food yang nampaknya adalah restoran favoritnya. Dia sungguh tidak sopan dengan matanya, apakah dia memandang remeh orang lain? Hal baru untuk kuteliti mengenai dirinya, aku benar-benar tak ingin terjerumus dalam permainan seorang wanita materialistik.
Koh Franz menyadari kekakuan di antara kami, dia lalu mengenalkanku pada putrinya.
"Oh ya, kalian belum kenal kan? Neng, kenalkan ini Liam, adiknya Lili."
Kusadari raut wajah si Neng yang berubah, dia terlihat cukup terguncang. Tapi aku tak tahu, terguncang antara menyadari aku bukanlah sopir seperti yang dikiranya atau karena aku adalah adik calon ibu barunya?
Aku bisa melihat bagaimana dia menatap tak senang pada Lili sejak dari rumah mereka tadi sore. Namun demikian, demi menghormati calon kakak iparku, kusodorkan juga tanganku untuknya. Dan sialnya, gadis nakal ini mengacuhkanku. Shit!! Untungnya rasa malu bukanlah milikku, aku tak pernah merasa malu dengan perbuatanku. Mungkin karena rasa percaya diriku yang terlalu tinggi. Meski sedikit kecewa, namun kubiarkan saja gadis ini lewat dengan angkuh di sampingku menuju tempat duduknya.
"Neng," dengusnya padaku. Dia sungguh tak rela berkenalan denganku, oh yah.. Kalau begitu kau telah membuka pintu peperangan denganku, cantik.. Kita lihat saja nanti siapa yang akan berdiri angkuh paling belakang.
Kami tak banyak bicara saat makan malam itu, bisa kuperhatikan wajahnya yang berubah mendung demi melihat Lili dan ayahnya bercengkerama. Ah.. Mungkin saja dengan sejarah Koh Franz yang sering berselingkuh melukai hati gadis ini, dia nampak belum mampu menerima ayahnya bersama dengan wanita lain. Dia seharusnya sudah menerima hal itu, bukankah orang tuanya sudah bercerai? Dia harus melanjutkan hidupnya, agar orang lain di sekitarnya bisa melanjutkan hidupnya. Atau mungkin masalah mereka lebih pelik dari sekedar yang terlihat di permukaan, aku tak akan pernah tahu.
Dia berdiri dan berpamitan hendak ke toilet, aku tahu.. dia ingin mencari tempat untuk menangis. Kulihat matanya berkaca-kaca, aku ikut sedih. Namun, sedikit kekhawatiran muncul dalam benakku, akankah dia cukup memiliki nyali untuk menghalangi hubungan ayahnya dengan Lili? Karena dari apa yang kulihat, dia tidak pernah tersenyum sekalipun pada Lili, apakah dia membenci Lili?
Tsk.. Haruskah aku ikut campur dalam masalah ini? Ahh.. aku rasa waktuku telah habis untuk mengurusi pekerjaanku, aku tak tahu bila aku perlu memaksakan diri untuk mengurusi hal ini. Tapi mengapa pikiran untuk berdekatan dengan gadis ini sungguh menggodaku? Sial, aku memang menginginkan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Cong?!
RomanceWilliam Andreas Renatha, seorang dokter spesialis muda yang cukup sukses dalam pekerjaannya harus ikut terlibat dalam hubungan rumit keluarga kakak iparnya. Pria yang menikahi kakak perempuan satu-satunya Liam-begitu dia disapa- memiliki anak peremp...