"Laki-laki berubah karena wanita, kaulah yang merubahku. Kepala yang dipenuhi pekerjaan, kini dipenuhipikiran kotor karena kehadiranmu!" W.A.R
Malam ini sekejap pun tak bisa kupejamkan mata, pikiran demi pikiran mengenai Camelia menggangguku setiap saat. Mengetahui betapa dekatnya kami malam ini, dengan cuaca yang begini dingin.. ahh.. Sial!! Apa yang sedang dia lakukan sekarang? Apakah dia sudah tertidur? Akankah dia tahu bila aku mengendap-ngendap masuk ke kamarnya? Tapi bagaimana bila dia berteriak? Dan seluruh penghuni rumah hingga tetangga di sebelah rumah mendengar? Lalu menangkap basah aku..sebagai penyelundup dalam kamar Camelia? Huh!! Aku bisa dihajar masa, bukan pemandangan yang menarik bila mereka menghajar wajahku sampai bonyok.
Dengan gelisah aku coba untuk tidur di atas ranjang, tapi sangat sulit. Sesekali aku keluar kamar untuk menghisap rokokku, untuk mengusir gairah yang tiba-tiba muncul, aku mengingat kembali kapan terakhir aku menyentuh wanita? Hm.. sudah hampir enam bulan lamanya aku tak menyentuh seorang wanitapun, nampaknya inilah alasan mengapa aku bisa seperti orang gila berada di dekat Camelia. Mungkin bila aku melampiskan gairah yang salah ini pada wanita lain, kemudian aku bisa meredam gairahku padanya, atau bahkan mungkin aku tak akan memiliki perasaan aneh ini lagi setiap saat berada di dekatnya.
Di sudut rumah aku duduk di atas kursi goyang yang telah ada di rumah ini sejak sepuluh tahun lalu, kursi goyang yang rencananya ingin kubelikan untuk nenek, namun beliau telah pergi meninggalkan kami sebelum aku sanggup membelikannya sesuatu. Ahh.. Bagaimana caraku untuk membalas semua jasa-jasamu, Nek? Andai saat ini kau masih hidup.. Akan kuboyong dirimu ke kota dan memberikanmu kehidupan yang lebih baik dari apa yang telah kita jalani dulu.
Kehidupan yang kurang menguntungkan saat kanak-kanak hingga kami remaja memacu semangatku untuk memperbaiki taraf hidup kami menjadi lebih baik. Dengan segala prestasi yang kudapat, mencari pekerjaan bukanlah perkara sulit. Semua rumah sakit terkenal berlomba-lomba untuk menawarkan gaji tertinggi untukku, posisi terbaik, singkatnya uang bukanlah tujuan utamaku lagi.
Aku ingin membangun usahaku sendiri, sebuah rumah sakit bertaraf internasional, diakui dunia. Belajar lebih giat lagi untuk mendalami spesialisasiku, mendapat gelar Doktor, dan mungkin gelar Profesor suatu saat nanti, meskipun aku tidak tertarik untuk mengajar di universitas.
Bukankah namaku akan semakin panjang bila mendapatkan gelar Profesor? Hah.. Coba seperti apakah namaku nanti bila kudapatkan gelar itu.. Hm.. Prof. DR. dr. William Andreas Renatha, Sp.Jp. Sp.Pd. ahh.. aku rasa gelar-gelar itu terlalu berat bila harus kutekuni satu persatu. Kepalaku bisa botak habis dan tak akan ada yang mau menikahiku setelah usiaku yang ke empat puluh, seperti rencanaku sebelumnya.
Menikah di usia ku yang ke empat puluh, hm.. sembilan tahun lagi. Aku berharap sembilan tahun lagi hidupku sudah sukses, mapan dan tak perlu bersusah-susah seperti sekarang ini. Menghabiskan waktu hanya untuk membangun usahaku, mungkin setelah rumah sakit ini berhasil, aku akan membuka usaha lainnya, apotik mungkin? Bekerjasama dengan pabrik obat dan rekanan rumah sakit lain, aku rasa tak akan sulit untuk membuat beberapa apotik besar di kota ini dan kota-kota di sekitarnya.
Aku juga bisa membuka beberapa POM bensin, keuntungan dari POM bensin sangat besar bila aku mampu mengurus manajemennya dengan baik, hm.. setelah itu mungkin rumah makan, hotel, swalayan, pusat oleh-oleh, aku rasa untuk yang terakhir ini bisa kukerjakan saat ini juga, mumpung pariwisata sedang dalam masa terbaiknya. Hm.. Aku akan berbicara dengan pak Eko setelah kembali dari sini, beberapa rencana itu bisa mulai kukerjakan awal tahun depan kurasa.
Lamunanku dipecahkan oleh suara derap langkah kaki seseorang di halaman, sekilas aku menangkap sosok Camelia dalam keremangan malam. Camelia kah itu? Apa yang dia lakukan malam-malam begini di luar rumah? Ahh.. dia pergi ke kamar mandi? Hm.. Menarik..
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Cong?!
RomanceWilliam Andreas Renatha, seorang dokter spesialis muda yang cukup sukses dalam pekerjaannya harus ikut terlibat dalam hubungan rumit keluarga kakak iparnya. Pria yang menikahi kakak perempuan satu-satunya Liam-begitu dia disapa- memiliki anak peremp...