*Happy Reading*
Sebenarnya, hari ini Kairo berencana membawa Aika pulang ke rumah keluarganya, sekalian menentukan akan tinggal di mana mereka setelah ini. Namun, berhubung Aika sedang begini jadinya ya mau bagaimana lagi? Kairo terpaksa mengurungkan niatnya dan kembali bermalam di kamar suite hotel ini.
Ugh, untung hotel ini adalah salah satu hotel kepunyaan keluarganya, jadinya ya Kairo bebas mau tinggal di sini sampai kapan pun.
Ya! Keluarga Kairo memang sekaya itu kok. Namun, karena dari kecil bundanya mendidik dan selalu menekankan sifat kesederhanaan pada kehidupan mereka. Kairo memang jarang sekali menunjukan kesultanannya. Bundanya memang alergi dengan kehidupan yang high life dari dulu. Lebih suka hidup merakyat dan membumi.
Kalau kata daddy-nya sih. Kesederhanaan bunda tuh sudah tidak diragukan lagi. Justru itulah yang membuat rumah tangga daddy dan bundanya langgeng sampai sekarang.
Bukan karena daddy keenakan punya istri yang gak suka nuntut ya? Lebih karena bunda ini bisa menyeimbangkan sifat daddy yang biasa hidup mewah dengan kesederhanaannya itu. Itulah yang membuat daddy cinta mati pada bunda. Ah, daddy-nya memang sudah bucin banget sama bundanya. Makanya, daddy-nya kadang bisa melakukan hal di luar nalar hanya demi bunda.
Belajar dari kisah kedua orang tuanya itulah, Kairo sangat berharap punya pasangan yang tak hanya bisa mencintai apa adanya. Namun, juga melengkapi kekurangannya.
Istilah kerennya saling melengkapi lah ya. Tadinya Kairo kira, calon istri yang kemarin itu adalah pilihan yang tepat untuknya. Karena....ya....ya...sudahlah, gak usah dibahas lagi. Itu adalah masa lalu, sudah seharusnya tak diungkit-ungkit lagi.
“Gimana keadaan Aika, Mah?” Kairo bertanya saat melihat Mama Desi sudah bergabung dengannya, yang memang sedang mengobrol santai dengan Aaron dan papa mertuanya.
Ah ya! Kairo memang akhirnya mendatangkan keluarga Aika ke hotel ini. Demi menolongnya menangani Aika yang makin rewel karna PMS itu. Sekaligus meminta tolong membawakan baju dan barang-barang penting Aika. Bukan niat gak sopan menyuruh-nyuruh mertua. Tapi, mau gimana lagi? Kairo tadi beneran gak tega banget buat ninggalin Aika yang kayak gitu. Soalnya Aika itu ternyata payah banget kalau lagi PMS gini.
“Alhamdulilah udah mendingan kayaknya. Makanya udah bisa merem tuh. Tapi, paling bentaran doang. Nanti juga melek lagi sambil nangis-nangis kayak abis diperawanin.
Eh! Maksud mama, kayak bocah yang lagi ngambek. soalnya ‘kan emang abis diperawanin Kamu. Iya, ‘kan?”
Astaga!
Ini nih salah satu cobaan dalam hidup Kairo. Sejujurnya Kairo gak pernah berharap punya mertua yang mulutnya sefrontal ini.
“Mana ada, Mah. Orang tadi Kairo bilang Kairo belum sempet ngapa-ngapain kok. Eh Si Aika udah keburu bocor. ‘Kan ngenes banget ya Mah nasibnya” bela Aaron. Eh itu bisa dibilang pembelaan gak sih? Soalnya, kok kayaknya ada nyinyir-nyinyirnya juga ya?
“Eh masa’? Bener itu, Kai?” Mama Desi kaget seraya menatap Kairo dengan tatapan menuntut. Kairo langsung kikuk di tempatnya.
Lah, Kairo kudu jawab apa coba ini? Masa’ hal begini juga harus dikepoin mertuanya. ‘Kan gak banget ya?
“Ya...ya...gitu deh, Mah” Kairo menjawab sekenanya sambil meringis bingung.
“Ohh...pantes sih. Tadi mama tanya Aika. Rasanya masih ngilu atau gak, kalau jalan. Dia cuma planga-plongo aja. Ternyata belum buka segel toh” balas mama Desi lugas. Kairo makin meringis di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Gesrek (Judul Sebelumnya 'Siap, Mas Bos!' (Season 1)
HumorSudah tersedia dalam bentuk cetak dan Ebook. link ada di Bio. jangan lupa Sub, Vote, dan share .... *** Siap, Mas Bos! Ini adalah jawaban yang harus diucapkannya bila mendapat titah dengan Si Bos otoriter. Termasuk saat diperintahkan untuk menjad...