*Happy Reading*
“Halo ...”
Kiranya, Kairo akan sama seperti pria yang sedang selingkuh pada umumnya. Mereject telepon istrinya, atau malah mematikan ponselnya langsung.
Tapi yang terjadi malah, Kairo mengangkat panggilan dari Aika begitu saja. Bahkan, tanpa mempedulikan tatapan penasaran dari wanita yang ada di hadapannya.
Apa ini artinya, Aika terlalu su’udzon pada suaminya sendiri.
“Halo, Pak.” Tadinya, Aika juga mau langsung menghentikan panggilannya saja. Pikirnya, buat apa dia menelepon? Toh yang dikhawatirkannya ternyata sedang makan, iya ‘kan? Bersama wanita cantik lagi. Jadi ya, gak perlu diingetin lagi kayaknya.
Berhubung Kairo sudah mengangkat telepon darinya, Aika mau tak mau meneruskan hubungan telepon itu.
“Bapak di mana?” tanya Aika, memancing kejujuran Kairo.
“Sedang ada urusan bersama teman,” jawab Kairo lugas. Tanpa Ekspresi yang berlebihan. Tapi justru, lawan makannya yang terlihat keberatan. Terlihat dari tak sadarnya, tangan mulus si wanita tersebut mencengkram gelas di tangannya. Sambil terus melirik Kairo.
“Oh, jangan lupa makan ya, Pak.” Aika masih setia menatap lekat, dua sejoli yang masih belum menyadari kehadirannya.
“Iya. Kamu juga,” jawab Kairo sekenanya.
Entah mengapa malah membuat Aika cemberut.
Kairo gak mau menunjukan kemesraan mereka apa sama temen wanitanya itu? Atau apalah gitu, yang bisa membuat tuh cewek sadar posisi.
Soalnya, sekalipun Aika tidak jago membaca ekspresi wajah seperti para cenayang. Tapi, Aika yakin sekali, kalau tuh cewek pasti punya rasa lain pada suaminya. Entah itu rasa suka, rasa kagum, atau apalah itu. Yang jelas, Aika gak suka kalau suaminya sampai terjerat bibit pelakor seperti itu. Aika gak rela.
Apa Aika cemburu? Mungkin. Dia di akui atau tidak, Jujur Aika mulai nyaman dengan status yang disandangnya saat ini. Istri Kairo. Walaupun memang, untuk menunjukannya pada khalayak ramai, Aika masih belum berani. Sudah Aika bilang, Aika masih belum siap viral sekarang.
“Ya udah kalau begitu. Selamat makan ya, Pak,” ucap Aika akhirnya. Bingung mau membahas apalagi, juga karena melihat Bianca sudah mendekat ke arah meja mereka.
“Hm ...” Setelahnya, Kairo menutup hubungan telepon itu begitu saja, membuat Aika jadi kesal luar biasa.
Benar-benar ya suaminya yang satu ini. Udah jawabnya cuma pake gumam aja, langsung tutup teleponnya begitu aja lagi. Dasar suami gak romantis.
“Lo kenapa? Kok tiba-tiba muka Lo asem gitu? Kebelet pup, Lo?” Bianca bertanya ketika menemukan Aika yang biasanya ceria, malah cemberut kecut saat ini.
“Laper gue, pengen makan orang,” timpal Aika sekenanya. Dia mencebik kesal.
“Wuih ... sejak kapan Lo jadi Sumanti?” tanya Bianca,
“Sejak hari ini.” Tepatnya sejak lihat Pak Suami mulai ganjen sama cewek lain. Tak menanggapi serius ucapan Aika, Bianca malah tertawa mendengarnya.
“Ya udah kalau gitu, abis ini kita langsung balik aja. Biar Lo bisa segera menyantap daging Mbak Dety yang killernya naudzubillah itu. Kapan lagi coba Lo berbuat baik nyelametin bawahannya. Ye ‘kan?” kelakar Bianca. Aika menanggapi dengan dengkusan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Gesrek (Judul Sebelumnya 'Siap, Mas Bos!' (Season 1)
HumorSudah tersedia dalam bentuk cetak dan Ebook. link ada di Bio. jangan lupa Sub, Vote, dan share .... *** Siap, Mas Bos! Ini adalah jawaban yang harus diucapkannya bila mendapat titah dengan Si Bos otoriter. Termasuk saat diperintahkan untuk menjad...