8. Patah Hati Rio

868 180 78
                                    

Rio tak bisa tidur, menunggu kabar dari Rose, yang tak kunjung membalas telpon nya, menjelang subuh Rio baru bisa terlelap karena lelah menunggu.

Rose tanpa merasa bersalah, datang ke kantor pagi itu dengan wajah ceria nya, karena semalam menghabiskan waktu bersama pria pujaan nya, Rio keluar dari pantry sambil membawa mug berisi kopi ditangan kanan nya, meminum nya sambil berjalan menuju ke meja nya sendiri.

"Pagi Rio-yaa" sapa Rose

"Hm" jawab Rio meletakan mug kopi nya diatas meja, lalu duduk dan mulai mengutak-atik laptop nya, untuk mengedit foto-foto nya yang akan di cetak dan diterbitkan.

Rose tiba-tiba duduk di hadapan Rio, dengan wajah aneh nya, Rio pun mengerutkan kening nya.

"June oppa semalam menyatakan perasaan nya pada ku" ucap Rose.

Krak. . .

Ada hati yang patah ketika Rose mulai bercerita, yang tak lain dan tak bukan, adalah hati Rio, yang selama ini, diam-diam menyukai Rose, lebih tepat nya mencintai Rose.

"Lalu?" Tanya Rio sambil berusaha menyembunyikan patah hati nya.

"Aku belum menjawab nya" kata Rose sendu.

"Kenapa?" Tanya Rio lagi.

"Entahlah, aku hanya merasa tak pantas saja untuk nya" wajah Rose berubah sendu.

"Cinta itu urusan hati, tak ada istilah pantas atau tidak, jika dia sudah memilih mu, arti nya memang kamu lah yang terbaik untuk nya, dan dia pasti sudah memikirkan nya sebelum mengutarakan cinta pada mu, kamu pantas, sangat pantas untuk June, kalian serasi, bahkan aku sudah merasakan cemistry kalian semenjak kamu bercerita pada ku jika kamu mencintai nya" nasihat Rio panjang lebar.

"Jangan sampai kamu menyesali nya nanti Rose, perjuangkan cinta pertama mu, jangan takut, aku adalah orang pertama yang akan berdiri di depan mu jika ada yang menentang hubungan kalian nanti" tutur Rio

"Jadi? Aku harus menerima nya?" Tanya Rose ragu-ragu.

"Yaa, bukan kah kamu mencintai nya? Bukan kah dia cinta pertama mu?" Ujar Rio, Rose mengangguk ragu, ia sebenar nya belum terlalu yakin dengan perasaan nya.

"Tunggu apalagi, raih cinta mu, dan berbahagialah" semangat Rio diatas luka hati nya.

"Gumawo Rio-yaa, aku akan menghubungi oppa nanti, dan mengajak nya bertemu" Rose berubah girang, ia lalu kembali ke meja nya dengan penuh semangat.

"Aku tak tahu, kamu yang terlalu mencintai nya, atau kamu adalah orang terbodoh di dunia" ujar Jisoo yang tiba-tiba sudah berdiri disamping kanan Rio, ia memang telah mengetahui segala rahasia tentang Rio dan perasaan tak biasa nya pada Rose.

"Mungkin karena aku terlalu mencintai nya" jawab Rio tersenyum palsu.

"Bodoh, menurut ku kamu bodoh, harus nya kamu tak mengatakan itu pada nya, harus nya kamu gunakan kesempatan tadi untuk mengambil alih hati Rose, karena ia masih ragu akan perasaan nya pada June" urai Jisoo.

"Tidak, untuk apa jika dia tak bahagia bersama ku nanti? Bukan kah itu egois? Lebih mementingkan perasaan ku tanpa memikirkan perasaan nya" bijak Rio, Jisoo tak tahu lagi harus berkata apa, jika sudah berbicara dengan orang sebucin Rio.

"Rio, miss Jung memanggil mu" beritahu salah satu pegawai yang lain pada Rio.

"Okey" Rio mengangguk cepat, ia segera berdiri dan berjalan menuju ke ruangan sang boss.

Tok. . . Tok. . .

"Masuk"

Ceklek

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang