10. Always There For You

752 173 117
                                    

"Rio, aku sudah mengatakan nya pada unnie, besok kita pemotretan outdoor ok" beritahu Krystal pada Rio pagi itu, Rose yang juga baru datang ke kantor pagi itu pun menatap curiga dengan obrolan yang hanya ia ketahui tentang janjian pemotretan, setelah miss Jung pergi, Rose pun mendekat, ia menatap penuh selidik pada Rio.



"Why?" Tanya Rio polos.



"Ada janji apa dengan miss Jung?" Tanya Rose



"Oh, aku diminta menjadi fotografer untuk unnie nya yang akan menikah" jawab Rio.


"Ada banyak fotografer di perusahaan ini, kenapa kamu yang di pilih? Aku semakin curiga, ada maksud tertentu" ujar Rose, Rio mengerutkan kening nya.



"Dia menyukai mu, aku yakin, dia menyukai mu, dia sedang mencari perhatian mu Rio" tebak Rose.



"Dari mana kamu tahu?" Tanya Rio




"Semua sudah jelas, setiap dia marah dengan kinerja salah satu pegawai disini, semua akan redam saat kamu datang, dia yang selalu memberi mu kopi, atau sandwich, dan entah apa lagi, lalu dia yang memilih mu sebagai fotografer unnie nya, semua sudah jelas Rio, apa kamu masih tidak paham?" Rose sedikit kesal pada ketidakpekaan sahabatnya itu.



"Lalu apa masalah nya jika miss Jung menyukai ku?" Acuh Rio




"Aku tidak setuju" jawab Rose, Rio terkejut.



"Dia cantik, mapan, seperti seluruh dunia berada di genggaman nya, aku takut kamu akan dipermainkan oleh nya nanti" lirih Rose cemas, Rio tersenyum paksa sambil menggeleng.



"Jika dia mempermainkan mu, aku tentu juga akan merasakan sakit mu Rio-yaa" ucap Rose sendu.



"Tidak akan, tenang saja, toh hati ku juga sudah memilih yang lain" jawab Rio santai, Rose terbelalak, ia baru ingat sekarang akan ucapan Rio dulu, ia berubah semangat, lalu duduk di hadapan Rio.



"Ah iya, aku lupa, kamu berhutang cerita tentang gadis yang kamu sukai itu, kamu belum mengenalkan nya pada ku, sekarang ceritakan!" Pinta Rose tak sabar, Rio terkekeh.



"Belum waktu nya" jawab Rio



"Ayolah Rio, jangan membuat aku semakin penasaran" rengek Rose, Rio menggeleng.



"Apa aku mengenal nya?" Selidik Rose, Rio mengangguk.



"Apa dia bekerja juga disini?" Tanya Rose lagi, Rio mengangguk, ia lalu menatap penuh selidik pada rekan-rekan kerja nya yang perempuan, tapi ia tak menemukan sosok yang menurutnya cocok untuk Rio.


"Siapa?" Desak Rose.




"Rio, miss Jung memanggil mu" beritahu salah satu rekan kerja Rio, menyela ucapan Rose.



"Ok" jawab Rio yang kemudian berdiri dan berjalan menuju ke ruangan sang boss.


Tok. . . Tok. . .




"Masuk"



Ceklek




"Permisi miss" Rio memasuki ruang kerja Krystal.




"Duduklah, unnie mengundang mu makan siang bersama, ia ingin berkenalan dengan calon fotografer nya" beritahu Krystal.



"Dengan senang hati miss" jawab Rio




"Bersiaplah" ujar Krystal




Rose keluar dari toilet kantor, ia celingukan mencari keberadaan Rio, tapi tak menemukan nya.



"Rio makan siang dengan miss Jung" beritahu Jisoo yang paham dengan kebingungan gadis itu.




Di tempat lain, Rio tengah duduk berdampingan dengan Krystal, tepat di hadapan nya ada Yuri calon oppa ipar Krystal, bersama Jessica calon istri nya, mereka terlibat obrolan seru seputar rencana pemotretan besok, mereka telah berkenalan tadi, Jessica menatap kagum pada Rio dengan ide-ide brilian nya.


Malam nya, hujan turun dengan deras, sepulang dari kantor dan setelah membersihkan diri, Rio sibuk menyiapkan kamera yang akan ia gunakan besok.



Kriingg. . .



Ponsel nya tiba-tiba berdering




"Rose?" Batin Rio membaca nama kontak yang menelpon nya.



"Hallo"



"Rio, kamu belum tidur kan?"



"Belum"




"Mobil ku mogok"



Deg




"Rio?"



"Dimana?"




"Aku takut Rio-yaa"




"Tunggu, jangan kemana-kemana, aku akan menjemput mu"



Rio melompat dari sofa di ruang tv rumah nya, ia khawatir dan cemas dengan keadaan Rose yang mobil nya mogok di malam yang tengah hujan deras seperti ini, Rio dengan cepat meluncur ke tempat Rose berada.



"Ah itu dia mobil nya" batin Rio sedikit lega, setelah menemukan keberadaan mobil sang sahabat, dengan menggunakan payung, Rio turun dari mobil nya dan menghampiri mobil Rose.



Tok. . . Tok. . .



Sreet




Rose menurunkan kaca jendela mobil nya setelah memastikan jika yang datang adalah Rio.



"Ayo turun, aku antar, mobil mu biar dijemput bengkel besok" teriak Rio saking derasnya hujan turun sampai ia harus berteriak, Rose mengangguk ragu, mereka berjalan menuju ke mobil Rio.



"Kamu mau kemana malam-malam begini?" Tanya Rio.



"Menjemput oppa di lokasi shooting iklan nya" jawab nya.



"Malam-malam begini?" Kaget Rio tak percaya, Rose mengangguk.




"Aku merindukan nya, jadi aku ingin memberi kejutan dengan tiba-tiba muncul di lokasi shooting nya, tapi gagal" sendu Rose, Rio terdiam, ia membuka pintu kemudi mobil nya, dan mendorong Rose masuk.



"Pergi lah" ujar nya.




"T-tapi Rio. . ." Bingung Rose




Bugh



Rio langsung menutup pintu mobil nya, dan Rose, ia langsung mengemudikan mobil Rio demi bertemu June untuk mengobati rasa rindu nya pada sang kekasih, Rio menatap kepergian Rose dibawah payung nya, meski hatinya sakit, asal Rose bahagia, dia rela, ia lalu masuk ke dalam mobil Rose dan menginap di sana malam itu, bersandar pada jok, sambil menatap tetesan air hujan yang membasahi kaca jendela.



Apa Rose memikirkan keadaan Rio, setelah ia meninggalkan nya? Tidak, karena ia terlalu asyik berpacaran dengan June, sampai lupa dengan sahabatnya sendiri yang selalu ada untuk nya.







#TBC

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang