.
.
.Renjun tak tahu sejak kapan dirinya memiliki kebiasaan memperhatikan orang lain. Yang jelas akhir-akhir ini ia sering memperhatikan anak baru dikelasnya itu. Na Jaemin, siswa baru yang pindah sekitar dua minggu lalu adalah objek utama yang menarik perhatian Renjun.
Apa istimewanya Jaemin? Entahlah, Renjun juga tidak tahu. Jaemin itu pendiam, sejauh ini bahkan ia belum memiliki teman, dan ia juga memakai kacamata. Mungkin orang-orang akan beranggapan bahwa Jaemin itu nerd. Tapi tidak dengan Huang Renjun. Bagi Renjun, Jaemin itu tidak nerd. Tapi misterius. Kacamatanya itu tak dapat menyembunyikan tatapan dingin nan menusuk serta wajah tampan itu dari mata rubah seorang Huang Renjun.
Dan itulah yang membuat Renjun semakin penasaran pada sosok yang selalu ia perhatikan itu. Entahlah, hanya saja perasaannya selalu tidak enak semenjak Jaemin mulai memasuki kelasnya.
Lamunannya buyar saat bel istirahat terdengar nyaring. Ngomong-ngomong hari ini kelasnya sedang tidak ada guru, jadi ia dapat dengan puas memperhatikan sosok yang selalu ia anggap misterius itu.
"Injun-ah mari kita ke kantin."
Mengalihkan pandangannya, mendapati sang sahabat, Lee Haechan.
"Kantin atau kak Mark?" tanya Renjun dengan smirk andalannya yang mampu membuat seorang Lee Haechan salah tingkah.
Fyi, Kak Mark itu adalah kekasih Lee Haechan. Dan jika Haechan sudah bertemu kekasih Kanada nya itu yang tak lain adalah kakak kelas mereka, maka Renjun akan langsung menjadi nyamuk bagi keduanya. Menyebalkan.
"Hehe, tidak. Kali ini kantin sungguh. Aku sedang lapar" cengir Haechan.
"Emm baiklah." jawab Renjun kemudian beranjak dari duduknya.
Keluar kelas dengan tujuan utama kantin.
Dan tanpa mereka sadari, sepasang mata tajam tengah memperhatikan keduanya, lebih tepatnya memperhatikan yang lebih mungil, dari kursi belakang dengan smirk samar namun tampak mematikan.
+++
Kebiasaan Renjun masih sama. Memperhatikan Na Jaemin secara diam-diam. Meja mereka sama-sama ada dibelakang, jadi tak sulit baginya untuk memperhatikan sosok yang selalu membuatnya penasaran itu dari jarak yang terpisah 3 meja.
Sedang asik memperhatikan, tiba-tiba Jaemin menoleh. Mata bak bintang-bintang itu bertemu dengan onyx tajam milik Na Jaemin. Tatapannya sungguh tajam dan menusuk. Sejauh Renjun memperhatikan Jaemin tidak pernah sekalipun tatapan keduanya bertemu. Ini yang pertama kali. Dan ini juga pertama kalinya Renjun serasa dibekukan hanya karena sebuah tatapan mata.
Renjun tersentak. Na Jaemin baru saja menyeringai. Dan Renjun tak bisa berbohong bahwasanya seringai seorang Na Jaemin itu tampak sangat mengerikan.
Mengalihkan tatapannya, perasaan Renjun mulai tidak enak. Sedangkan Na Jaemin terkekeh tanpa suara.
"Sebentar lagi kau akan menjadi milikku Huang" gumamnya.
+++
Sudah dua minggu terakhir ini, sekolah Renjun dihebohkan oleh berita tentang kematian beberapa siswa. Dan yang paling membuat heboh adalah karena kematian mereka yang tidak wajar.
Sudah sekitar 4 siswa yang dikabarkan meninggal dunia selama dua minggu ini, dan alasan kematian mereka sama. Mereka dibunuh. Entah apa motif pembunuh tersebut tapi yang diyakini orang-orang sejauh ini adalah pembunuh keempat siswa itu adalah orang yang sama. Karena jika dilihat dari luka yang ditinggalkan, ada sekitar 7 tusukan di badan korban, dan juga wajah korban tampak babak belur. Sepertinya sebelum dibunuh keempat pemuda itu dipukuli terlebih dahulu. Dan tempat mereka terbunuh pun sama, gudang belakang sekolah. Dan hal itu semakin meyakinkan orang-orang jika pembunuh itu tak lain adalah warga sekolah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP || ALL×RENJUN
Teen FictionBerbagai kisah tentang Huang Renjun dan orang-orang yang berbeda. -BXB -Renjun × All -Renjun Bottom -Oneshoot/Twoshoot/Threeshoot Jangan sampai salah lapak^^