.
.
.Renjun menghela nafas sekali lagi, masih memikirkan perkataan ayahnya yang menyuruhnya untuk melanjutkan study ke Kanada. Sebenarnya bukan masalah, hanya saja Renjun bukanlah orang yang mudah bergaul dengan orang baru, pasti akan sangat sulit untuk dirinya menyesuaikan diri, apalagi ia disana hanya sendiri.
Melirik ke jam yang ada dipergelangan tangannya, Renjun menghela nafas lagi. Renjun sedang menunggu sahabatnya. Lee Taeyong. Ia ingin menyampaikan tentang keberangkatannya ke Kanada, karena mau bagaimana pun Renjun tetap harus menuruti perkataan ayahnya bukan?
Selain itu Renjun juga ingin menyampaikan perihal perasaannya. Tentang perasaan lebih kepada sahabat tampannya itu. Renjun hanya tak ingin terlambat, setidaknya sebelum ia pergi Taeyong sudah mengetahui tentang perasaannya. Entah nanti respon seperti apa yang diberikan oleh Taeyong, Renjun akan menerimanya.
Dan kini Renjun tengah menunggu Taeyong di taman kota, sudah satu jam berlalu setelah jam yang ditentukan namun Taeyong belum terlihat juga. Apakah Taeyong lupa?
Melihat ke sekeliling, taman tampak sepi. Mungkin karena langit yang tampak mendung membuat orang-orang pulang untuk menghindari hujan.
Tak berselang lama, nampak siluet seseorang yang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi. Lee Taeyong.
Taeyong berlari kearah Renjun sambil membawa payung ditangannya, sepertinya ia sudah mengantisipasi bila hujan tiba-tiba datang.
Renjun bisa lihat ada aura kebahagiaan di wajah Taeyong, terbukti dari senyum yang tak luntur sejak pertama kali Renjun melihatnya tadi. Apakah sahabatnya itu memenangkan lotre?
Menggapai tubuh mungil Renjun lalu memeluknya erat.
"Uhh aku bahagia sekali Renjun-ah!!" seru Taeyong menggebu-gebu.
Membalas pelukan Taeyong kemudian menepuk bahu pemuda tampan itu pelan.
"Kenapa hm? Apa kau baru saja memenangkan lotre?" ujar Renjun diakhiri dengan kekehan kecil.
Taeyong melepas pelukannya, kemudian menatap wajah ayu didepannya.
"Tidak. Lebih membahagiakan daripada itu." ucap Taeyong sambil menggenggam tangan Renjun.
"Eung? Lalu apa? Jika kau bilang karena ayah mu sudah tak memaksamu untuk meneruskan perusahaannya, aku sudah tahu Hyung" ucap Renjun sambil berpikir.
"Aku baru saja mengungkapkan perasaanku pada Doyoung, dan dia menerima ku karena ternyata ia juga sudah lama menyukaiku. Ahh aku bahagia sekali."
Deg.
Jantung Renjun berdetak cepat.
Saking cepatnya bahkan kini terasa sakit.
Dadanya bahkan mulai sesak.
Ia terlambat.
Sebelum Taeyong mengetahui perasaannya, Taeyong sudah menjadi milik orang lain.
Apakah Renjun tetap akan mengungkapkan perasaannya?
Tentu saja TIDAK!
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP || ALL×RENJUN
Novela JuvenilBerbagai kisah tentang Huang Renjun dan orang-orang yang berbeda. -BXB -Renjun × All -Renjun Bottom -Oneshoot/Twoshoot/Threeshoot Jangan sampai salah lapak^^