Prolog

1.6K 33 1
                                    

Di malam hari yang sunyi dan dingin, di suatu tempat yang telah lama terbengkalai kini ada dua orang yang sedang berada di dalam. Dua orang itu memiliki perbedaan kondisi yang mencolok.

Satu orang yang memakai topeng kelinci sedang duduk di salah satu box besar, dia sedang sibuk mengotak-atik laptop miliknya. Satu orang lagi terlihat sangat mengenaskan, dia terlihat terikat dan duduk dilantai dengan banyak luka yang ada di tubuhnya saat ini.

Ada beberapa luka yang terlihat  paling parah terletak pada bagian kaki nya yang penuh luka bekas tusukan, bahkan warna dari celana orang itu sudah berubah karena darah yang keluar. Kalian bertanya kenapa orang ini tidak berteriak saja? Apa mungkin mulutnya dilakban?

"Yahoo akhirnya selesai." ucap seseorang bertopeng kelinci. Dirinya telah menyelesaikan urusannya dan pergi menghampiri pria mengenaskan itu sambil membawa sebuah flashdrive dan juga palu.

"Aauun Oong."

"Hah?"

"Eahin oo....akhhhhhhhh!!"

Orang bertopeng kelinci itu langsung memukul kepala pria tadi berkali-kali dengan menggunakan palu di tangannya. Jangan tanya keadaan kepala pria tadi sekarang seperti apa.

"Lu kalo ngomong yang bener dong.... Lah gw lupa lidah lu kan dah gw potong hahaha sorry yak dah mukul lu barusan." ucapnya dengan enteng.

Seseorang itu langsung meletakkan falshdrive barusan disamping pria tersebut. Disaat dia sudah berbalik tiba-tiba ia masih mendengar suara dari pria tadi.

"Wew masih idup lu? Gw mau ngucapin makasih ke lu, karena udah nemenin gw main malam ini. Kalimat terakhir yang bakalan gw ucapin mewakili lu....selamat tinggal."

3 hari kemudian...

Hari ini merupakan hari bahagia untuk para siswa SMP karena mereka telah resmi lepas dari seragam putih-biru. Bahkan beberapa dari mereka mendapatkan sebuah beasiswa karena mendapatkan nilai memuaskan, salah satunya bernama Adnan.

Dibalik kebahagiaan ini ada sisi kelam dari sekolah itu, pihak sekolah mengambil keputusan tidak akan meluluskan beberapa siswa karena ketahuan menggunakan kunci jawaban salah satunya merupakan pelaku penyebar kunci jawaban tersebut.

Kini Adnan telah berada di rumah tepatnya berada di dalam kamar. Dia iseng menyalakan TV sambil mengganti pakaian.

"Akhirnya terkuak identitas korban dari kasus pembunuhan 3 hari lalu. Dia merupakan siswa dari sekolah *** yang merupakan pelaku pengedar kunci jawaban Ujian Nasional tahun ini. Kini polisi masih sedang mencari tahu siapa pelaku pembunuhan sadis ini."

TV itu langsung dimatikan oleh Adnan.

"Oi oi oi kenapa lu matiin? Bukannya berita barusan seru?."

"Berisik!" ucap Adnan yang kini melihat ke arah cermin yang berada di depannya.

"Ayolah jangan marah-marah begitu, harusnya lu berterima kasih ke gw karena gw lu bisa dapet beasiswa itu."

"Lu bisa diem gak hah!" bentak Adnan yang masih senantiasa menatap ke arah cermin itu.

"Hei udh berani ya lu bentak gw. Orang lemah kayak lu gak pantes buat bentak gw."

"Suatu saat...gw bakal bunuh lu!" ucap Adnan sambil mengepalkan tangan.

"Hahaha lucu banget lu. Mau bunuh gw? Itu sama aja lu bunuh diri Adnan. Ingat gw pernah bilang, gw adalah lu dan lu adalah gw."

"Gw gak peduli itu. Gw bakal tetep bunuh dan ngilangin lu. Gw janji itu Rifal!"

"Gw gak sabar nunggu saat itu, gw pegang omongan lu Adnan."

Perkenalkan nama ku Adnanta 'Rifal'

Segitu dulu ya hehehe, semoga kalian terhibur dengan cerita fiksi ini. Terima kasih........

Two Sides : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang