29. Revenge

116 17 0
                                    


Selamat membaca...
----------------

Adnan dan juga Gita kini sudah berada di rumah sakit, tempat Cindy bekerja. Mereka tengah diperiksa secara bergantian. Cindy sempat terkejut ketika memeriksa Gita. Gita terluka cukup parah, tapi keadaannya yang ia lihat sekarang Gita seperti orang sehat pada umumnya. Pada akhirnya Adnan diminta masuk ke ruangan lagi oleh Cindy.

"Kamu dapet perempuan ini dari mana?"

"Lu dari tadi kepo banget sih, kebanyakan nanya tau gak! Gw musuhnya dia, yang bikin gw luka begini dia. Puas lo!"

Itu bukan jawaban Adnan, melainkan Gita. Gita menjawab dengan nada tinggi. Adnan langsung menyentil kening Gita.

"Ini rumah sakit, ngomong pelan-pelan. Lu juga harus sopan dikit sama kak Cindy."

"Hmm."

"Bener yang dijelasin Gita tadi kak. Dia bagian dari kelompok itu."

Cindy terkejut. Kalo memang dia anggotanya, kenapa Adnan tidak menyerahkannya kepada pihak berwajib?

"Tenang kak, dia udah jinak ama gw."

"Hah? Emangnya gw hewan peliharaan lu!"

Adnan langsung mengelus puncak kepala Gita. Ekspresi Gita berubah total.

"Percayakan?"

"Yaudah iya. Kebetulan masih ada kamar kosong juga, jadi...."

"Adnan gw gak mau!"

Adnan reflek menyentil kening Gita lagi.

"Iih sakit! Kenapa nyentilin gw mulu sih!"

"Lu jan tereak-tereak Jamilah, kuping gw pengang!"

"Ya maaf, gw cuma gak mau nginep di rumah sakit."

"Kenapa emang?"

"Makanannya hambar!"

"Kan bisa beli."

Gita melontarkan segala alasan, tapi dimentahkan begitu saja oleh Adnan. Gita kehabisan alasan dan memilih jujur.

"G-gw takut di rumah sakit malem-malem."

"Lah! Bukannya lu kalo beraksi juga malem-malem?"

"Itu beda Adnan! Lalo di rumah sakit tuh kek takut aja."

"Terus mau gimana?"

Gita terdiam, dia menunduk malu.

"Ba-bawa gw pulang...." ucapnya pelan.

"Apaan?"

"Bawa gw pulang ke rumah lu Nan."

Adnan berteriak seada-adanya. Dia terkejut mendengar jawaban Gita. Membawanya pulang? Apa Gita lupa gender dia apa?

Cindy langsung menjewer Adnan.

"Bisa gak teriak?"

"Maaf aku cuma kaget kak. Lu jangan ngada-ngada deh Git."

Two Sides : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang