27. Tamu Tak Diundang

136 12 0
                                    


Selamat membaca...
--------------

Rifal melihat orang yang berbeda.

"Kamu mau main sama mama?"

"Ta...pi...a...k.u...ga..k...bi...sa..ge.r...ak."

"Sini mama bantu."

Orang itu langsung menjulurkan tangannya guna membantu Adnan. Adnan pun berusaha meraihnya. Firasat Rifal kian buru, tapi saat ini dirinya tidak bisa mengambil alih tubuh Adnan. Pada akhirnya Adnan dapat meraih tangan itu.

"Ayo kita ajak main juga perempuan itu."

Setelah mendengar ucapan itu pandangan Rifal berubah gelap. Dia sudah tak bisa melihat ataupun berkomunikasi dengan Adnan.

-------------------

Gita berjalan menghampiri badan milik Adnan yang kini sudah tergeletak penuh dengan darah. Dia mengayunkan sabitnya ke atas.

"Gw bakal pastiin lu mati beneran Adnan!"

Gita berhasil menusuk, tapi diluar dugaan.

"Kelinci? ARGGGGHHH!!!"

Gita terkejut. Pundak kirinya digigit oleh seseorang. Dirinya lekas kembali mengayunkan sabitnya. Orang itu langsung menghindar dan lompat ke belakang. Gita memegang pundaknya yang ternyata mengeluarkan darah cukup banyak.

"Manis. Akhirnya...akhirnya, setelah sekian lama aku bisa merasakan ini lagi HAHAHAHAHAHAHAHA!"

Gita benar-benar tak percaya dengan apa yang di liat nya sekarang. Orang yang saat ini sedang tertawa adalah orang yang tadi sudah tergeletak tak berdaya.

"Sialan luka ini sangat menganggu. Aku perlu darah lagi." ucapnya sambil menatap ke arah Gita.

Hanya perlu hitungan detik, Ada sudah tepat berada di hadapannya. Adnan langsung mencengkeram luka dari gigitan nya barusan. Hal itu membuat Gita berteriak sekencang-kencangnya. Darah dari luka tersebut jadi makin banyak.

"Berisik."

Setelah mengatakan itu Adnan langsung menendang Gita. Gita terhempas cukup jauh sampai masuk ke salah satu gedung yang ada di sana.

"Slurp...Beruntung sekali aku dapat mangsa perempuan cantik seperti dia. Pasti dirinya masih suci, darahnya manis sekali slurp." ucapnya sambil menjilati tangannya yang terlumuri darah.

Gita seperti melawan musuh yang berbeda. Sekarang yang dia hadapi 3X lipat lebih kuat dari yang sebelumnya. Apa ini yang membuat dia spesial di mata Zero?

"Git, dia bukan dua bocah yang kita hadapi sebelumnya." ucap Rubies.

Jarang sekali Rubies berbicara saat di dalam pertarungan. Dia hanya berbicara jika merasakan sebuah bahaya yang cukup besar yang akan menimpa Gita.

"Ya gw tau. Sebenarnya berapa kepribadian yang dipunyai anak itu?"

"Kepribadian?

Gita terkejut. Dirinya langsung membalikkan tubuhnya. Adnan sudah duduk di salah satu meja. Dengan santai nya dia mengeluarkan permen lolipop dari saku celananya.

Two Sides : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang