Hi :)
Sebenernya aku bingung mau up cerita ini apa enggak
Tapi tanganku gatel pengen publish cerita ini
Jadi selamat membaca! ❤
Jangan lupa tekan bintang nya yaa🥺Xiaojun terkejut ketika melihat kereta kuda dengan aksen ukiran khas Kerajaan sang kakek yang memasuki gerbang istana saat ia sedang melintasi koridor teras depan saat hendak menuju ruang pertemuan.
"Renjun!" Gumamnya, memastikan bahwa yang ia lihat memang benar-benar adiknya itu.
"Renjuuuuunn" Xiaojun buru-buru berlari menghampiri Renjun yang baru saja turun dari kereta itu. Disana, sang adik tersenyum manis menatap sang kakak yang begitu antusias ketika melihat dirinya pulang.
Beberapa pelayan dan juga prajurit yang melihatnya pun ikut terenyuh haru, karena setiap Renjun datang pemandangan ini tak pernah sekalipun luput dari pandangan mereka.
Persaudaraan antara kakak beradik itu sangat lah erat, mereka tidak pernah bertengkar hanya karena hal bodoh. Hal itu membuktikan keberhasilan sang raja dan ratu dalam mendidik dan membesarkan putri-putri yang cantik nan jelita.
"Aku sangat merindukan dirimu saudari ku, bagaimana kabarmu?" Tanya Xiaojun memeluk Renjun
"Aku sangat baik kakak, bagaimana dengan acara pertunangan mu nanti malam? Apa kau sudah siap?" Renjun melonggarkan pelukan kakaknya itu sembari menggoda calon mempelai wanita dengan wajahnya yang merona.
"Tentu saja aku siap! Aku bahkan tidak sabar untuk menanti malam akan segera tiba" Ucapnya terkekeh geli
"Aku turut bahagia untukmu kakak, aku yakin pangeran Hendery akan membuatmu menjadi wanita paling spesial di dunia ini" Ucap Renjun tulus
"Kalau begitu, ayo kita ke kamar ku, dan pilihkan gaun yang telah di pesan bunda untukku, aku masih tidak yakin dengan pilihanku" Xiaojun tidak pernah menanti jawaban yang akan keluar dari bibir Renjun, ia langsung menarik tangan Renjun untuk segera beranjak dari sana.
Renjun melangkah mengikuti kakaknya yang sudah menarik pergelangan tangan miliknya menuju kamar sang putri Mahkota.
"Taro dimana kak?" Tanya Renjun ketika tidak mendapati sang adik yang biasanya berkeliaran di istana, namun hari ini ia tak melihat dirinya.
"Gadis nakal itu? Mungkin ia sedang mengganggu para pelayan di kebun" Xiaojun membuka pintu kamarnya dan langsung beranjak ke lemari besar yang ada di sudut ruang tidurnya.
"Taro mengganggu? Tidak mungkin, ia sangat pendiam" Renjun duduk di ranjang sang kakak yang lama sekali tak ia lihat.
"Akhir-akhir ini ia sering mengganggu pelayan dengan merundung beberapa pertanyaan. Ia ingin belajar memasak katanya jadi karena itu lah ia mendekati pelayan agar bisa belajar memasak dari mereka" Jelas Xiaojun lalu membawa beberapa gaun dengan warna yang sangat lah indah.
"Menurut mu, aku lebih cocok menggunakan gaun ini, atau yang ini, atau kah yang----- ini?" Xiaojun memperlihatkan 3 gaun yang memiliki warna berbeda yang ada di tangannya, Renjun pun di buat bingung saat melihat ketiga gaun itu benar-benar sangatlah indah dan juga menawan.
Gaun pertama, berwarna biru dengan hiasan bunga-bunga kecil berwarna putih yang menghiasi bagian seluruh dadanya, tak lupa juga butiran mutiara yang bertabur di seluruh rok gaun berwana biru itu. Gaun kedua berwarna merah muda dengan detail manik manik indah berwarna emas yang membentuk bunga bunga kecil juga di sepanjang rok nya. Dan yang ketiga warna cream, berbeda dari gaun yang sebelumnya, gaun ini terlihat lebih simpel, tapi aksen manik manik emas itu membingkai rapi setiap ujung baju nya.