Selamat membaca~~
Nakamoto Yuta, Raja dari Kerajaan Ataraxia yang terkenal dengan kekejamannya itu memang lah karakter yang sudah melekat pada sosoknya. Yuta yang memang sedari kecil sudah terdidik dengan keras, menjadi salah satu faktor yang mendarah daging atas kekejamannya. Bahkan ia tak segan mengayunkan pedang tajam miliknya untuk menghabisi seseorang yang berani mengusik ketenangannya.
Semua tindakan yang diambil oleh Yuta, tidak pernah berlandaskan dengan hati ataupun nurani saat menghadapi masalah. Jika diakui, Yuta dapat dikategorikan sebagai seorang dengan pengendali emosi yang kurang baik.
Namun beruntung, ia menikah dengan sosok ramah dan lemah lembut seperti Winwin yang dapat mengendalikan semua emosi dan ke tempramentalan seorang Nakamoto Yuta.
Lambat laun, emosi yang sering kali tidak terkendali itu dapat mereda setelah mendapatkan beberapa kata nasehat dari Winwin. Bukan berarti wanita itu mengubah karakter Yuta, namun wanita yang terkenal dengan kebaikannya itu mencoba memberikan cara pandang baru untuk menghadapi sebuah masalah.
Sudah sepantasnya jika ia membantu Yuta dalam menegakkan keadilan di Kerajaan. Sudah menjadi haknya sebagai ratu membantu kemakmuran rakyat dengan hal-hal kecil seperti itu.
Yuta yang sudah terbiasa melakukan diskusi dengan Winwin pun seolah menjadi kebiasaan barunya.
Namun sekarang semua seakan berbeda. Ia benar-benar menjadi egois dan keras kepala saat berhadapan dengan Jeno. Lelaki yang telah berani menyakiti putrinya itu sudah tak lagi pantas mendapat ampun.
Yuta masih ingat, bagaimana hari itu Renjun meniti kan air mata. Kabar pernikahan Jeno dengan seorang gadis dari pembunuh kakek dan nenek Jeno, benar-benar membuatnya jengkel dan marah. Dan sejak itu Yuta tak lagi sudi, membiarkan lelaki bermarga Jung itu untuk menemui Renjun.
Beberapa hari, membiarkan Renjun untuk tetap tinggal di istana nya adalah satu keputusan yang sangat tepat bagi Yuta.
Namun hari ini, akibat akar dari masalah keluarga Jung, Renjun yang harus menanggung segalanya. Renjun yang menjadi korban keegoisan dari Wong dan Jung itu, harus terseret dalam masalah keduanya. Kejadian penculikan Renjun membuat Yuta semakin menggila, tak lagi dapat berfikir jernih. Namun ia tahu, siapa dalang dibalik kejadian ini. Siapa lagi yang patut di curigai selain raja licik itu? Benar bukan?
Jelas dari kejadian ini akan menjadi alasan mengapa kini Yuta tak akan lagi menyerahkan putrinya pada keluarga itu. Penculikan Renjun yang dilakukan oleh Lucas untuk membalaskan dendam untuk sang putri dan juga untuk memancing Jaehyun sudah tidak dapat lagi termaafkan.
Emosi yang sedari dulu teredam, hari ini seolah hilang dan meledak. Tak pandang bulu, ia bahkan telah membunuh orang-orang yang mencoba untuk menghalangi jalannya untuk membebaskan sang putri yang menjadi sandera.
Yuta pun juga tampak terkejut dengan keadaan kerajaan Lucas yang penuh dengan mayat yang bergeletakan disana. Pemandangan ini benar-benar di luar bayangannya. Simbol matahari pada lempeng besi yang digunakan para prajurit yang masih hidup sebagai pelindung dari benda tajam yang siap menjemput nyawa itu, benar-benar ia kenal.
Simbol kerajaan milik Chanyeol, ia tahu betul tetapi sekarang semua yang terjadi sama sekali tidak terpikirkan yang ada dalam kepalanya adalah menyelamatkan Renjun putrinya.
Dan ia kini berjalan seperti orang bodoh dengan segala pemikiran buruk di otaknya. Namun ia tak berhenti, kakinya terus bergerak dan bergegas mencari, dimana kiranya sang putri disekap. Namun tak harus mencari terlalu lama, ia melihat ruang aula yang begitu menarik untuk ia datangi terlebih dulu dan ternyata benar. Disana ia melihat Renjun.