Kabar pertunangan Mark dan juga Renjun telah tersebar luas. Banyak rakyat yang turut bahagia atas bersatunya kedua putra putri kerajaan terpandang itu.
Pangeran tampan mereka mendapatkan gadis cantik dan juga pandai. Itulah yang dipikirkan oleh rakyat Orison. Mereka beruntung bisa mendapatkan calon Ratu yang unggul dalam setiap hal.
Tapi, berbeda dengan Mark
Ia sama sekali tidak senang dengan perjodohan ini. Sesempurna apapun Renjun dimata semua orang, bahkan jika itu pun dimatanya sendiri tapi cinta nya tidak bisa berlabuh pada gadis mungil yang akhir-akhir ini sering kali bersamanya.
Cintanya telah berjalan ke arah lain, cinta yang selama ini ia simpan, telah berlabuh kepada seorang gadis yang sering ia temui secara diam-diam di pasar.
Gadis dingin yang ia temui tanpa kesengajaan. Atau memang inilah cara takdir mempertemukan kami berdua.
Putri Haechan, nama itu seolah menggetarkan hati Mark yang tak tersentuh oleh siapapun, hati yang tiba-tiba menghangat ketika mengingat sosoknya.
Terus terang, ia jatuh hati pada saat pertama kali ia bertemu dengannya. Wajahnya yang lucu serta tingkah nya yang manja, membuat dirinya semakin tergila-gila. Bahkan ia tak lupa ketika pertama kali bertemu, ia pikir Haechan adalah gadis yang dewasa, dan terkesan acuh. Tapi semua salah,
Waktu telah membenarkan, waktu telah memberi nya ruang untuk bertemu walaupun hanya bertukar beberapa patah kata. Hal itu saja sudah membuat Mark seperti melayang jauh di angkasa, berada dalam kebahagiaan yang tiada taranya.
Tapi kenyataan lain seolah ingin mematahkan kebahagiaan yang baru saja ia rasakan. Kenyataan dimana sang papa telah menjodohkan dirinya
Tentu saja, kabar yang sudah beredar itu membuat tidurnya kembali tak nyenyak, tersirat kekecewaan yang begitu dalam dimatanya.
Dan papa nya tentu saja tak tau bagaimana perasaannya sekarang. Tapi gadis di sampingnya ini seolah paham, tentang siratan luka tak kasat mata yang terus saja berlalu di pandangan lelaki bermarga Jung ini.
"Haechan gadis yang baik"
"Hm... T-tunggu, maksudmu?" Tanya Mark sedikit gugup
"Aku tau kau telah menaruh hati padanya" Jawab Renjun sambil memilah milih buku yang ia hendak baca tanpa mengalihkan pandangannya kepada Mark.
"Dan bagaimana kau tau itu juga?" Bisik Mark
"Burung gagak yang memberi tahu ku, setiap akhir pekan, ada seseorang yang selalu menunggu seorang gadis di pasar. Walaupun hanya melihat dari kejauhan ia sudah tersenyum lebar di balik jubah yang munjuntai menutupi separuh wajahnya" Jelas Renjun dengan tenang, ucapan yang baru saja keluar dari mulutnya itu sontak membuat Mark terkejut bukan main. Bagaimana Renjun tau?
"Woah Renjun, kau seperti seorang peramal yang bisa membaca pikiran seseorang. Kau memata-mataiku?" Selidik Mark memajukan tubuhnya kearah Renjun
"Tentu saja tidak pangeran! Untuk apa aku memata-matai pangeran" Elak Renjun menjauh dari Mark yang terlalu dekat dengannya.
"Kau tau, aku hanya sekedar tau kau menunggu Haechan setiap akhir pekan. Dan tentang senyuman yang selalu kau sembunyikan itu, Haechan yang memberi tahu ku" Sambung Renjun
Mark terdiam, dengan senyum manis yang tertahan di wajahnya.
"Apa dia menceritakan pada mu?" Mark seolah ingin tau lebih dalam tentang Haechan.
"Tentu saja, kami bersahabat. Jadi kami saling bertukar cerita"
"Hm kalau begitu. Apakah ia pernah bercerita tentang perasaan nya?" Rasa penasaran Mark semakin dalam tentang perasaan Haechan kepadanya. Akan kah sama? Atau malah berbanding terbalik dengan perasaan yang tumbuh dalam hati Mark.