Hallo!
Selamat membaca bab ke 15 ya!
Semoga suka
Oya author ga bisa memberikan yang terbaik untuk menulis adegan pertarungan secara benar dan menarik. Tetapi author sudah melakukan yang terbaik dan memaksimalkan,supaya jadi semenarik mungkin.
Jadi mohon di maklumi yaa semua :( kalo cerita nya berkesan amburadul :(Awas Typo berteraburan wkwk!
Selamat membaca!
≧﹏≦
Renjun tak lagi berdaya untuk memberontak lebih kuat lagi saat Lucas memaksakan belahan bibirnya disesap begitu saja. Jijik, itulah yang dirasakannya saat pria tua itu tetap membuatnya harus menuruti permainan gilanya.
Anggota tubuh yang kian melemah itu tetap ia paksakan untuk memberontak. Tapi apalah daya, tenaganya berbanding terbalik dengan kekuatan prajurit yang menahan kedua lengannya itu. Sangat sulit walau hanya menggerakkan jemarinya yang kian melemah.
Seperkian detik setelah kejadian menjijikan itu berlalu, Lucas menatap nya sekilas dan menoleh ke arah Hyunjin. Pemuda berambut sebahu dengan bibir penuh luka itu menatap tajam ke Lucas, tangannya ikut mengepal beriringan dengan gemertak gigi nya ikut beradu karena menahan amarah.
Bukannya takut, Lucas semakin melempar senyum sarkasnya, mengejek ke arah sepupu jauh Renjun itu "Manis, seperti dugaanku. Lihatlah Hyunjin, aku mencuri ciuman itu lebih awal dari mu, aku yang lebih dulu merasakan bibir cherry sepupumu itu" Ucapnya setelah sebuah seringaian muncul di wajah angkuhnya.
"BAJINGAN!" Teriak Hyunjin lalu bergerak menepis pedang yang sedari tadi hendak menghunus lehernya.
Yunho yang mendapatkan luka di perutnya pun seolah tak menyerah begitu saja untuk menghabisi Hyunjin dan tetap menodongkan pedangnya. Tetapi saat tiba-tiba sebuah tepisan yang cukup kuat dari pemuda berpakaian Armor khas negri timur itu terjadi, membuat dirinya sedikit terhuyung ke belakang dan tak lama setelah itu sebuah tendangan kuat menghantam dadanya.
Baju besi yang melindungi tubuh tinggi tegap Yunho pun beradu dengan lantai marmer hingga menimbulkan suara nyaring,dan membuat pemiliknya jatuh tersungkur. Namun itu bukanlah awal dari kekalahannya, Yunho langsung berdiri berselang beberapa detik sebelum pedang Hyunjin menghunus tubuhnya untuk yang kedua kali.
Berhasil menepis serangan dari Hyunjin, membuat keduanya kembali bertarung. Saling menghabisi satu sama lain tanpa ampun. Bercak darah berbau anyirpun semakin menguar tercium oleh indra penciuman.
Baik Hyunjin maupun Yunho, saling mencari taktik yang tepat untuk menyerang lawan dengan mencari titik lemah satu sama lain. Namun, Yunho kesulitan mencari titik lemah pemuda itu disaat tenaganya sudah mulai terkuras habis. Di tambah dengan luka menganga di perutnya yang terasa semakin nyeri, membuat gerakannya terhambat.
Disisi lain melihat Yunho yang sudah kewalahan menghadapi Hyunjin, Jinyoung yang bertugas menjaga Renjun pun bergerak maju untuk membantu Yunho.
Kedua lelaki berbeda usia yang menggunakan baju besi dengan lambang serupa itu, gencar memberikan serangan bertubi-tubi kepada Hyunjin.
Pedang beradu padu saling menebas tubuh masing-masing dan tak segan mengeluarkan darah segar kala dengan tidak sengaja kulit tak berpelindung itu bersinggungan langsung dengan mata pedang.
Menghadapi dua orang sekaligus dalam waktu yang cukup lama membuat Hyunjin kewalahan. Luka kecil yang didapatkan pemuda Hwang itu terbilang banyak menghiasi kulit pucatnya. Peluh di pelipis nya pun turut meluruh bertepatan dengan mata tajam Hyunjin yang menatap dan membaca gerak-gerik lawannya.