Let Me Love You [HUNBO]

14| Feel a Guilt

🌠🌠🌠

Kihyun dan beberapa orang suruhannya telah diamankan. Bahkan Tn. Soohyun berniat dan berniat akan membawa perkara ini ke jalur hukum. Tapi sebelum itu dilakukan, dia bersama dua anaknya harus menemani Sehun ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, Bona tak henti-hentinya berdoa agar Sehun tidak terjadi sesuatu yang serius padanya.

“Sehun?! Ya Tuhan, nak kamu kenapa bisa seperti ini?! Hiks…” Ny. Jihyun langsung syok melihat putranya terbaring lemah di atas ranjang yang hendak dibawa ke ruang penanganan.

“Sehun, putraku… Hikss.. Bertahanlah sayang…” Ny. Jihyun menggenggam tangan Sehun lebih erat saat melihat darah mengalir di beberapa bagian wajahnya.

Tangisan keluarga Oh dan keluarga Kim semakin menjadi saat melihat ranjang Sehun memasuki ruang ICU.
Hampir 1 jam, Dokter yang memeriksa keadaan Sehun tak kunjung keluar, hal itu membuat Bona semakin merasa gelisah dan khawatir.

“Bona, tenangkan dirimu. Percayalah, Sehun adalah pria yang kuat. Dia pasti akan bertahan.” Ny. Suzy mencoba menenangkan putrinya yang tak kunjung mengontrol tangisannya.

“Mi, kalau terjadi sesuatu padanya. Akulah yang harus disalahkan! Hiks…”

Ny. Suzy meneteskan kembali air matanya, tak kuasa melihat betapa khawatirnya putrinya kepada pria yang dicintainya.
“Jangan berbicara seperti itu. Kamu tidak salah, sayang.”

Ny. Suzy mempererat pelukannya berharap putrinya itu bisa lebih tenang dalam dekapan hangatnya.

Sekitar 30 menit setelahnya, seorang Dokter keluar dari dalam ruangan. Kedua keluarga langsung mengelilingi Dokter dengan berbagai pertanyaan.

“Tn. Sehun terlalu banyak mendapatkan pukulan pada bagian ulu hatinya, oleh sebab itu dia mengalami kekurangan oksigen. Tapi beruntunglah dia tidak mengalami cedera serius pada organ dalamnya.” sang Dokter menjelaskan.

“Untuk sekarang, Tn. Sehun diharuskan bernafas melalui oksigen terlebih dahulu. Jika keadaannya jauh lebih membaik, maka selang oksigen dapat dilepas.” lanjut sang Dokter.

“Dok, apakah kami bisa menjenguknya?” tanya Tn. Yeonseok.

“Boleh, tapi hanya dua orang saja.” sahut Dokter lalu dia pergi untuk mengurus beberapa hal tentang dokumen kesekatan milik Sehun.

Ny. Jihyun masuk lebih dahulu dan diikuti oleh suaminya dari belakang.

“Sehun, maafkan aku. Maaf telah membuatmu berada di posisi ini. hiks…” gumam batin Bona menatap Sehun dari kaca pintu.

Di sore harinya, Bona masih tetap setia menunggu sampai Sehun sadar walaupun dia hanya duduk di depan. Ya, dia bisa saja masuk dan menemani Sehun, tapi hal itu tak dilakukannya karena dia merasa sangat bersalah, bahkan dia tidak akan sanggup untuk menatap wajahnya.