cw // mentioned human trafficking
• • •
"Louis, tahu nggak semalam aku melihat hantu di halaman?!"
"Hantu...?"
"Iya, awalnya cuman satu lalu tiba-tiba menjadi tiga!"
Mungkin yang ia maksud kami bertiga... tetapi berarti ia belum tidur pada saat itu. Gawat...
"Louis?"
"Mungkin hanya imajinasimu saja, kurasa tak ada yang namanya hantu di dunia ini."
"Benar sih... tapi entah kenapa semalam terasa sungguhan, mungkin karena mataku juga lelah..." [Name] mengusap tengkuknya, dan keduanya sampai di ruang keluarga. Sudah ada William yang sedang duduk sambil membaca koran pagi, ditemani dengan teh hitam.
"Selamat pagi, William."
"Pagi, [Name]." William mengalihkan pandangannya ke si puan sesaat, kembali membaca koran pagi yang ia pegang.
[Name] mengambil posisi duduk di depan William, dan terdapat koran lain yang berada di depannya membuat ia mengambilnya. Ia disambut dengan headline berita yang menyatakan adanya sebuah kasus pembunuhan seorang earl di Durham, di mana ia ditemukan tak bernyawa tadi pagi buta. Tidak dijelaskan di dalam berita apa motif pembunuhan, dikarenakan penyelidikan belum menemukan hasil.
"Kasus pembunuhan...?" gumam si wanita, sambil menyesap teh yang ada.
"Terjadi di dekat sini, kami pernah bertemu dengannya saat pertama kali pindah ke sini." jelas Louis yang menuangkan teh ke cangkir milik William.
"Malang sekali..."
"Bagaimana kalau kuberitahu bahwa sebenarnya ia menjalankan praktik perdagangan manusia?" tanya William.
"E-Eh...?" [Name] bingung untuk sesaat, dan seketika ia berubah menjadi penasaran. "T-Tahu darimana..."
"Di kalangan bangsawan, banyak kejahatan yang dilakukan oleh mereka beredar dari mulut ke mulut. Mulai dari yang hanya isapan jempol, sampai yang terbukti ada kebenarannya. Tetapi kebanyakan dari mereka mampu menyuap aparat yang ada, sehingga para bangsawan menjadi tak tersentuh." jelas Louis kembali.
"Dan earl yang ada di berita... selain pria yang diperjualbelikan, kebanyakan korban mereka adalah perempuan muda dan anak-anak berusia 6-14 tahun." tambah William.
Perempuan bermarga Herder tersebut benar-benar tak mampu berkata apa-apa. Ia tak menyangka bahwa di balik kehidupan indah para bangsawan, yang menjadi dambaan setiap orang, menyimpan rahasia kelam di dalamnya.
"Bagaimana dengan keluarganya...? Apa mereka tahu mengenai ini semua?" tanyanya.
"Earl tersebut memiliki putri yang berusia 8 tahun. Dan istrinya sendiri masih terbilang muda. Kudengar ia dijodohkan dengan sang earl karena orang tuanya memiliki hutang yang tak dapat mereka lunasi. Keduanya sama sekali tidak mengetahui aksinya." jelas William.
[Name] hanya mengangguk. Dan sekarang ia bertanya, darimana kedua pria ini mengetahui bahwa sang earl yang benar-benar melakukannya? Sebelumnya mereka menyebutkan banyak gosip yang beredar, tetapi mengingat mereka yang mengetahui info tersebut hingga ke akarnya membuat ia menjadi sedikit... curiga.
"Kalian tahu banyak juga ya... apa jangan-jangan pembunuhnya kalian berdua?" ujar [Name] dengan nada bercanda.
"Hm..." William memegang dagunya, lalu matanya menatap ke si nona yang berada di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
promise | louis j. moriarty
Fanfiction[ slow update ] Louis yang merasa bahwa pertemuan mereka adalah ketidaksengajaan terindah.