Jangan lupa VOTE and KOMEN 😉
Happy reading:)---------------------------***---------------------------
Pagi ini Ara tampak sangat bersemangat, wajahnya berseri-seri karena Chika sudah mulai masuk sekolah.
Tadi malam Ara bersikeras mau menjemput Chika untuk berangkat bareng, tapi Chika menolaknya dengan alasan pengen diantar oleh maminya saja karena kangen 3 hari gak ketemu.
Ara hanya bisa pasrah.
Ara terpaksa sarapan karena dipaksa oleh mamanya, padahal ia masih males bertemu dengan Anin.
Ara menyelesaikan sarapannya dengan cepat, ia tidak sabar bertemu dengan bidadarinya itu.
"Ara berangkat ya pa, ma" pamit Ara, ia mencium tangan papa dan mamanya bergantian lalu berlari kecil keluar dari rumah.
Sesampainya di sekolah, Ara dan Zee tidak sengaja datang bersamaan. Ara melihat cewek yang ada di boncengan Zee, ternyata Ashel. Sepertinya Zee memang serius sama Ashel, buktinya ia sekarang tidak melihat Zee godain cewek lain.
"Hehh Ara, mau ke mana lo? Kelas kita arahnya kesitu bukan kesana" ucap Zee setelah melihat Ara berjalan ke lorong kelas 11 khusus MIPA.
"Lo juga ngapain belok ke sana?" Balas Ara melihat Zee belok ke arah kelas 10 khusus MIPA juga.
"Gue mah mau nganterin calon pacar gue" Ashel menepuk pundak Zee pelan, ia jadi malu.
"Gue juga mau nyamperin calon pacar gue" balas Ara tak mau kalah.
Zee mengangkat dua ibu jarinya, lalu berjalan menuju kelas Ashel. Ara pun begitu, ia berjalan cepat menuju kelas Chika.
"Heh!! Bocil ngapain di sini? Nyariin Chika ya? Ya elah masih pagi gini udah disamperin aja, bucin amat" pertanyaan bertubi-tubi dari Vivi membuat Ara memutar matanya malas. Vivi tidak memberi cela Ara buat ngomong.
"Nohh Chika didalem kelasnya, masuk aja sih. Ngapain ngintip-ngintip segala, entar kalo mata lo bintitan baru tau rasa" Vivi mendorong tubuh Ara untuk masuk ke kelas Chika.
"Aduhh kak Vivi, jangan dorong-dorong!! Liat nih baju gue lecek kan. Gue cuma mau liatin dari jauh aja, gak perlu masuk" Ara merapikan bajunya yang sedikit berantakan karena ulah Vivi.
"Kenapa?" Vivi memasukkan satu tangannya ke saku rok.
"Malu lah, dikelas kak Chika udah rame"
"Yahhh cemen banget lo, gitu aja malu. Udah sana masuk aja, keburu bel masuk bunyi" Vivi kembali mendorong Ara, kali ini sedikit kuat. Tapi untung saja tenaga Ara tidak kalah besar dari Vivi, jadi dia bisa menahan dorongannya.
"Iisshh kak Viviiiii" rengek Ara karena seragamnya kusut lagi.
"Emang bocil gak punya nyali, gitu aja malu. Dah lah mau ke kelas gue" Vivi meninggalkan Ara begitu saja, tanpa membantu Ara merapikan kembali bajunya atau sekedar minta maaf.
Ara mengintip Chika dari jendela kelasnya, tanpa sadar Ara tersenyum sendiri melihat Chika yang asik ngobrol dengan teman sebangkunya.
Sifat Chika memang tidak terlalu dingin sama temen sekelasnya, kadang dia juga mau ikut nimbrung.
"Duhh cantik banget calon pacar gue"
***
Bel pulang sekolah berbunyi, Zee berniat pergi ke rumah Ara untuk mengerjakan tugas kelompok. Tugasnya disuruh menggambar dengan tema 'kemerdekaan Indonesia' satu bangku mengumpulkan satu gambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE ✓
Teen Fiction"Aku akan mencintai kamu sampai jantung ini berhenti berdetak" -Chika "Terimakasih atas kenangannya, kamu cinta pertama aku dan kamu akan tetap jadi cinta terakhir aku" -Ara "Jaga pemberian aku baik-baik ya, Ra" -Chika "Kamu akan selamanya ada di...