LAST LOVE : 10

4.1K 424 17
                                    

Jangan lupa VOTE and KOMEN 😉
Happy reading:)


---------------------------***---------------------------


"Ehh Ra, mau kemana?" Tanya Shania saat melihat Ara jam set 6 pagi sudah rapi.

"Ya mau sekolah lah ma" Ara mengolesi roti tawarnya dengan selai coklat, lalu melahapnya.

"Ini masih pagi banget, mama aja belum mandi" Shania menghampiri Ara yang duduk di meja makan.

"Iya, Ara ada urusan jadi harus berangkat lebih pagi" jawab Ara dengan mulut yang terisi penuh oleh roti.

"Telen dulu, baru jawab! Pagi sih pagi tapi gak subuh juga kali, matahari aja belum sepenuhnya muncul. Emang ada urusan apaan sih?" Shania berjalan menuju dapur, membuatkan Ara susu.

"Ada deh, pokoknya penting banget buat Ara" Ara mengambil tissue, lalu mengelap bibirnya yang belepotan.

"Bukan gara-gara pacar kan?" Tebak Shania, Ara menghentikan kegiatan mengelapnya, lalu menatap Shania yang membelakanginya.

"Ara gak punya pacar ma"

"Bagus deh kalo gitu" Ara mengerutkan alisnya bingung, "emang kenapa?"

"Kamu sebaiknya jangan pacar-pacaran. Itu semua gak penting, yang ada kamu malah gak fokus belajar" sahut Bobby yang baru keluar dari kamar, rambutnya masih berantakan. Maklum ini masih terlalu pagi, jadi orang-orang di rumah Ara masih baru bangun dan belum mandi.

Ara semakin dibuat bingung, tapi Ara diam saja. Gak ada gunanya juga Ara menjawab itu semua.

"Aku berangkat sekarang" Ara meneguk susu putihnya yang masih hangat.

"Kemana?" Tanya Bobby dengan suara beratnya.

"Sekolah pa" jawab Ara malas

"Masih jam segini ngapain berangkat sekolah? Gerbangnya juga masih tutup kali, kamu mau bantuin tukang kebun nyapu-nyapu halaman sekolah?"

"Hadehh..... Pokoknya Ara mau berangkat sekarang, Ara ada urusan penting.Oke? Bye, Assalamualaikum" Ara menyalami orang tuanya lalu beranjak pergi.

" Wa'alaikumussalam" jawab Shania dan Bobby bersamaan.

"Hati-hati Ra" Shania sedikit meninggikan suaranya supaya dapat didengar oleh Ara.

Ara tidak berniat menjawab meskipun ia mendengar teriakan dari mamanya. Ia memakai jaket kulitnya, memakai helm lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Bagus kalau kamu gak punya pacar, Papa gak akan merestui kamu pacaran sama orang lain Ra. Apalagi orang itu cewek"

***

"Astaga ini masih pagi banget ra" kaget Shani saat melihat Ara menjemput Chika sekolah jam 6 kurang, Ara hanya tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Maaf Ci, terlalu bersemangat jemput bidadari. Ehh kak Chika maksudnya" Shani hanya terkekeh kecil.

"Ya udah masuk yuk, Chika masih mandi kali" Shani mempersilahkan Ara masuk.

"Duduk dulu, gue panggilin Chika bentar" Shani berjalan menaiki tangga menuju kamar Chika.

"Iyaa Ci"

Tok! Tok! Tok!

"Chik....." Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar Chika.

"Chika"

"CHIKAAA" Shani sedikit berteriak.

Tetap tidak ada jawaban dari Chika, mungkin Chika memang lagi mandi jadi tidak mendengar suara Shani. Shani menuruni tangga, menghampiri Ara yang duduk manis di sofa ruang tamu.

LAST LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang