Jangan lupa VOTE and KOMEN 😉
Happy reading:)--------------------------***---------------------------
Di hari minggu yang cerah ini, Ara sama Chika memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua di salah satu mall di Jakarta. Mereka mengelilingi mall sambil bergandengan tangan, sesekali Chika menyandarkan kepalanya di bahu Ara.
Mereka mampir ke time zone, dan memasuki beberapa toko yang menarik perhatiannya. Ara menenteng tiga tote bag yang berisi tas, make up, dan baju Chika.
Sudah puas mereka jalan-jalan dan lumayan capek juga, mereka istirahat di restoran yang ada di dalam mall itu. Karena mereka tidak lapar, jadi memesan makanan ringan aja. Keduanya sama-sama memesan waffle dan boba.
10 menit menunggu akhirnya waffle dan boba mereka sampai, mereka makan dengan khidmat sesekali Ara melempar kata-kata manis atau gombalin Chika.
Saat asik bercanda, tiba-tiba ada seseorang yang menyapa Ara dengan senyum yang sangat lebar.
"Hai Ara, jodoh banget sih kita bisa ketemu di sini" ujar seseorang itu.
Dengan kompak Ara sama Chika menoleh ke seorang laki-laki yang sangat Ara benci, Ara langsung memutar bola matanya malas. Sedangkan Chika menatap laki-laki itu dengan bingung.
"Aku kangen banget loh sama kamu, kamu gak kangen aku apa?" Lanjutnya.
"ANJINGG!! Mampus gue harus ngomong apa nih ke kak Chika?" pekik Ara di dalam hati.
"Dia siapa, Ra?" Tanya Chika mengalihkan pandangannya ke Ara.
"Kenalin aku Fiko, calon suaminya Ara" bukannya Ara yang menjawab, malah laki-laki bertubuh bongsor yang nyeletuk. Mana pede banget lagi, ganteng lo? Hah? Muka kayak kang ketoprak pasar malem aja bangga banget kayaknya.
"HEH!! Ngarep banget!! Jangan asal ngomong ya anjing, lo pikir gue mau nikah sama lo? Najis tau gak" Ara berdiri dari duduknya sambil menggebrak meja membuat Chika kaget, Fiko juga tidak kalah kaget.
"Lagian kita itu beda spesies, gue manusia dan lo anjing. Jadi kita itu gak cocok, pergi sana! Bahaya, gue takut kena najis dan harus mandi kembang tujuh rupa" lanjut Ara.
"Tapi kita kan udah dijodohin, Ra" balas Fiko dengan senyum yang masih merekah di wajah b ajanya, walaupun ia sakit hati mendengar ucapan Ara barusan.
"Dijodohin? Kok kamu gak pernah bilang ke aku?" Chika ikut berdiri menatap Ara dengan kecewa, sebenernya lebih ke kaget sih.
"Aku gak mau dijodohin sama dia, aku lebih milih kamu" Ara berusaha meraih tangan Chika, ia genggam dengan erat.
"A-ara? Kamu seorang lesb-"
"Iya, emang kenapa? Masalah buat lo? Udah sana pergi, jauh-jauh dari gue. Nanti gue ketularan letoy kayak lo lagi" potong Ara cepat, Ara mendorong bahu Fiko sampai mundur beberapa langkah ke belakang.
"Aku gak mau pergi, Ara aku suka sama kamu. Sejak pertama kali kita ketemu, Ra" Fiko kembali mendekati Ara yang sibuk meluruskan kesalahan pahaman Chika.
"Dihh apaan sih deket-deket? Sana pergi" usir Ara lagi, tapi Fiko tetap tidak mau pergi.
"Ara, apa kurangnya aku? Aku pinter, aku kaya, aku ganteng, orang tua kita juga udah setuju kalo 5-7 tahun lagi kita nikah. Apa kita langsung tunangan aja? Detik ini juga aku siap lamar kamu" ujar Fiko sambil memegang bahu Ara, tentunya Ara tidak tinggal diam. Dia menghempaskan tangan Fiko yang ada di bahunya dengan kasar, ia ingin membantah ucapan Fiko sebelum suara lain lebih dulu memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE ✓
Teen Fiction"Aku akan mencintai kamu sampai jantung ini berhenti berdetak" -Chika "Terimakasih atas kenangannya, kamu cinta pertama aku dan kamu akan tetap jadi cinta terakhir aku" -Ara "Jaga pemberian aku baik-baik ya, Ra" -Chika "Kamu akan selamanya ada di...