38. Berkata jujur

293 23 0
                                    

Berkata jujur mungkin memang menyakitkan. Tapi itu lebih baik untuk diungkapkan. Benar bukan?

★Aries★

***

L

eo menyenderkan punggungnya disofa yang menghadap televisi, mengangkat kakinya untuk ditaruh di atas meja dan diselonjorkan begitu saja, dengan kedua tangan dibelakang kepala.

Ia cukup kesal dengan tingkah Ikbal Ikbal itu, ia bahkan tidak ingat sebetulnya siapa Ikbal. Yang ia tahu dari cerita tadi, Ikbal itu adalah orang yang sekelompok dengannya waktu lomba teka-teki masa Orientasi dulu--ia bahkan masih ingat bagaimana Scorpio memuji sosok Ikbal waktu mereka berjalan pulang.

"Ikbal ganteng ya?"

"Gak nyangka bisa ketemu lagi."

"Dulu waktu jadi perwakilan dari masing-masing tim ke babak selanjutnya, aku sama Ikbal."

"Ikbal anaknya pinter."

"Ganteng juga."

"Baik lagi."

"Ikbal rajin sholat."

"Termasuk daftar list Cogan sih."

"Dewasa anaknya sekarang, baik banget sampe mau ngasih kameranya secara cuma-cuma."

Leo bahkan mendengus disepanjang jalan, karna ocehan Scorpio yang terus memuji Ikbal.

Padahal jika dibandingkan dengannya, ia lebih unggul segalanya dari pada Ikbal. Ikbal masih berada dibawah standarnya. Ingat Leo bukannya sombong--tapi itu memang kenyataannya.

Lebih menyebalkan lagi, ketika Ikbal memberikan cameranya secara garis untuk Scorpio.

Modus, cibir Leo.

"Waahhhh, beneran?" Pekik Scorpio tak percaya.

"Iya bener. Buat lo aja cameranya." Balas Ikbal.

"Tapi gak usah deh, aku bayar aja ya? Berapa harganya?"

"Udah aku bilang, buat kamu aja, aku percaya cameranya bakal terjaga lebih baik kalo kamu yang miliki cameranya."

"Tapi--"

"--aku percaya kamu bisa jaga cameranya lebih baik daripada aku. Lagipula aku gak terlalu cinta, secinta kamu sama cameranya. Yang aku liat, kamu bener-bener pengen banget sama cameranya, kan?"

Scorpio mengangguk.

"Makasih banyak loh Ikbal." Ucap Scorpio memegang tangan Ikbal. "Kamu baik banget, mau ngasih camera kamu buat aku. Aku bener-bener ngerasa speechless banget tahu, ... Makasih banyak, bener-bener makasih."

"Iya santai aja. Aku juga seneng kalo kamu juga seneng, dan aku bisa bantu kamu." Udap Ikbal. "Oh ya, itu cameranya ada dirumah aku, mau diambil sekarang?" Tanyanya.

"Ini seriusan?" Tanya Scorpio, menyakinkannya lagi.

"Serius Scorpio. Kalo aku bercanda gak akan bilang gitu." Balas Ikbal seraya tersenyum.

"Tapi emang kamu gak sayang kalo cameranya aku ambil? Camera yang kaya gitu langka, loh. Hampir gak ada jenis camera kaya gitu lagi."

"Iya aku tahu. Makanya aku kasih kamu aja--aku gak yakin kalo cameranya masih sama aku, takut gak bisa jaga cameranya--ntar malah rusak lagi."

Leo untuk Scorpio[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang