14. Harus belajar mandiri

118 16 0
                                    

Cewek juga bisa mengejar cowok, dan itu bukan murahan. Tapi memperjuangkan.

★Virgo★

***

Scorpio memegangi pipi kirinya yang terkena tamparan dari kakak kelas, yang kini berdiri tepat didepannya.

"Kasar banget lo jadi kakak kelas." Ucap Virgo, dengan maju--menantang kakak kelas yang menampar Scorpio.

"Siapa suruh dia gak sopan sama gue." Belanya sendiri, tak mau disalahkan.

"Gak sopan mana sama sikap lo yang udah nampar adik kelas?" Tanya Virgo, dengan nada suara yang naik.

"Udahlah, gak usah diladenin." Sahut kakak kelas lainnya.

"Pengecut banget lo jadi kakak kelas, udah nampar mau pergi, ... Denger yah, asal kalian tahu, sekarang itu udah gak zaman cewek harus nunggu cowok buat ngejar. Dunia udah kebalik woi. Sekarang udah zaman emansipasi! Dimana cewek pun sekarang udah bisa buat lakuin apapun." Jelas Virgo, menuangkan kekesalannya. "Dan sekarang udah gak zaman cowok yang ngejar cewek! Kalo mau pun cewek juga bisa ngejar cowok! Dan itu bukan murahan, tapi memperjuangkan!"

Scorpio menarik tangan Virgo, agar menyudahi keributan yang sudah membuat pipinya terasa panas akibat tamparan.

"Gak usah diladenin." Ucap Scorpio pada teman sebangkunya itu. "kakak kelas yang gak punya otak mana bisa paham sama pemikiran kita." Sambungnya, menyindir jejeran kakak kelas didepan mereka.

"Beraninya lo ngatain kita gak punya otak." Gertak kakak kelas, yang sudah menampar Scorpio tadi.

"Udah ayo pergi, gak guna lama-lama disini." Scorpio langsung menarik tangan Virgo, untuk pergi dari kumpulan kakak kelas yang sudah mengajaknya ribut.

***

Rasa lapar menyeruak diperut Scorpio. Cacing-cacing didalam perutnya sudah memberontak minta makan. Dan gadis itu pun berjalan ke dapur. Membuka tutup saji yang terdapat di atas meja makan. Namun sayangnya, tidak ada makanan sama sekali disana. Akhirnya gadis itu hanya bisa menarik napasnya, dan berjalan ke arah kulkas untuk mengambil satu butir telur.

Di nyalakannya kompor yang sudah terdapat wajan diatasnya. Lalu selanjutnya, telur yang ia bawa dari kulkas, ia pecahkan diatas wajan--telor ceplok memang sudah menjadi makanan favorit andalannya, ketika tidak ada makanan apapun.

Scorpio mengambil piring dan diisinya dengan nasi. Lalu menaruh telor ceplok yang sudah matang diatasnya, dan dihiasi dengan kecap manis.

Berjalan dengan makanan yang sudah siap untuk ia santap, dan menaruhnya di meja makan. Ia mulai makan.

Rasanya sangat luar biasa. Enak sekali. Bahkan Scorpio sampai mengerang nikmat, dan memejamkan kedua matanya--menikmati satu suapan nasi dan telor ceplok yang berhasil masuk kedalam mulutnya.

"Enak bangeeet ..."

Gadis itu masih mengerang nikmat dimeja makan. Senyum terhias begitu saja pada wajahnya, seiring pandangannya menatap piringnya.

"Emang the best masakan lo Scorpio. Delicious."

Gadis itu menguji masakannya sendiri. Dan dilanjutkannya lagi untuk memakan makanannya.

"Contoh tuh kakak kamu."

Baru saja Scorpio merasakan kenikmatan yang tiada tara. Sindiran maut dari mamanya pun terdengar.

Mamanya berjalan ke arah meja makan, dan duduk berhadapan dengan Scorpio.

"Dia pinter masak. Suka bikin makanan dan masak masakan yang enak. Coba kalo kamu juga bisa masak, jadi kalo mama gak masak dan gak ada makanan dirumah, itu bisa kamu yang masak."

Leo untuk Scorpio[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang