30. Penghianatan Virgo

191 18 0
                                    


Scorpio memandangi Virgo dibangku samping sisi kanannya. Virgo berpindah bangku bersama murid lain dan membiarkan Scorpio duduk sendiri.

Rasa sakit dari penghianatan Virgo terhadap dirinya masih ia rasakan. Tak habis pikir apa yang Virgo lakukan padanya. Ia merasa tak percaya bahwa sahabatnya sendiri yang mempermalukan dirinya seperti tadi.

Ada apa dengan Virgo? Kenapa tiba-tiba berubah jahat seperti ini.

Bell istirahat berbunyi membuat Scorpio langsung berdiri dari bangkunya dan beranjak ke bangku Virgo--yang masih duduk memainkan Handphonenya sekarang.

Scorpio berdiri di depan bangku Virgo, namun Virgo sama sekali tak mengacuhkannya--seolah Scorpio tidak ada disana.

"Gue mau bicara sama lo." Ucap Scorpio, menatap Virgo yang masih memainkan Handphonenya. "Gue tunggu di Rooftop sekolah. Kalo lo gak datang--" Scorpio berhenti sejenak dan tersenyum kecut. "--Itu berarti lo seorang pengecut."

Scorpio langsung saja pergi keluar kelas setelah mengucapkan ucapannya pada Virgo.

Berdiri di rooftop sendirian. Untungnya tidak ada satupun orang yang ada di rooftop sekarang kecuali dirinya. Jadi ia bisa leluasa untuk berbicara pada Virgo nanti. Itu pun jika Virgo benar datang untuk bicara dengannya.

Perkataan Virgo tadi masih teringat jelas dengan baik. Ia benar-benar tak percaya sahabat yang ia kira tulus berteman dengannya, justru menjadi satu-satunya orang yang menjadi penyebab namanya disekolah tercoreng buruk.

"Masih berani lo mau bicara sama gue?"

Scorpio langsung berbalik, ketika mendengar suara Virgo--ternyata Virgo sudah ada didepan pintu masuk rooftop.

Perlahan kakinya berjalan mendekati Scorpio--yang berdiri didekat tembok pembatas rooftop.

"Masih punya muka lo nampakin didepan gue?" Tanya Virgo sinis.

Scorpio masih diam menatapamat-amat Virgo.

"Mau ngomong apa lo. Cepetan ngomong! Gue gak punya banyak waktu." Ucap Virgo begitu angkuh.

Scorpio terkekeh geli. "Lo mau mati ya? Sampe gak punya banyak waktu." Ucapnya membuat Virgo langsung geram.

"CEPAT LO NGOMONG KALO ENGGAK GUE PERGI!" Teriaknya pada Scorpio--begitu marah.

Scorpio menghela napasnya. "Oke." Ucapnya.

Virgo kembali menetralkan emosinya.

"Gue cuma mau bilang, kalo percaya sama orang itu mahal. Jangan suka dimainin, karna lo gak akan tahu berapa lama untuk bisa kembali lagi percaya sama orang." Ucap Scorpio tenang.

"Basi lo." Sahut Virgo bersidekap dada.

Scorpio tetap tersenyum membalas perkataan Virgo yang tak menghargainya.

"Gue terlalu percaya sama lo, Virgo. Gue kira lo gak bakal hianatin gue kaya temen SMP gue--tapi ternyata salah. Lo sama aja." Ucap Scorpio terlihat sedih.

Virgo hanya mendelik, memutar bola matanya malas.

"Ada yang mau gue tanyain sama lo." Ucap Scorpio.

"Yaudah cepetan elah! Banyak drama lo." Ucap Virgo tak bersahabat.

"Kenapa lo lakuin ini sama gue?" Tanya Scorpio.

Virgo tersenyum miring. "Lo mau tahu alasannya? Yakin, lo bakal kuat dengernya?"

"Apapun alasannya, ... Gue bakal coba denger." Ucap Scorpio--masih tetap tersenyum.

"Gue benci sama lo." Ucap Virgo penuh tekanan, dengan menunjuk Scorpio. "Kaget? Gak nyangka?" Tanyanya, karena Scorpio masih tersenyum dan diam.

Leo untuk Scorpio[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang