20. Se-amin tak se-iman

147 12 0
                                    

Mereka se-amin tapi tak se-iman.
Kalo Scorpio sama Leo. Udah se-amin se-iman pula.

★Scorpio★

***

"Gue mau mundur, ... "

BRAAAKK

"APA."

Virgo langsung menggebrak meja, bersamaan dengan pekikannya yang terkejut akibat penuturan Scorpio.

"LO MAU MUNDUR GITU AJA KARNA TAHU KAK LIRA UDAH GAK PUNYA AYAH?" Ucap Virgo dengan nada tinggi, seraya berjalan mendekati Scorpio yang masih kaget akan reaksi dari sahabatnya ini.

Kedua tangan Virgo memegang erat kedua pundak Scorpio, membuat gadis yang dicengkeram erat pundaknya hanya bisa diam berkedip-kedip--menatap gadis yang tengah marah.

"K-kok Virgo marah gitu sih?" Tanya Scorpio masih terkejut akan sahabatnya ini, yang mendadak menjadi sangat marah melebihi dirinya tadi.

"Scorpio." Panggil Virgo menekan katanya juga semakin mencengangkan kuat bahu Scorpio. "Denger ya! Lo gak boleh mundur atau berhenti sedikitpun! Gak boleh!" Perintahnya.

"Kenapa?" Tanya Scorpio polos.

"Ya, ... " Kedua tangan Virgo terlepas dari memegang bahu Scorpio, dirinya jadi bingung ingin menjawab apa.

"Ya, apa?" Tanya Scorpio lagi.

"Ya, hmm, ..." Virgo malah berubah menjadi salah tingkah dan memalingkan wajahnya dari Scorpio. "Ya lo gak boleh nyerah gitu aja dong." Sambungnya.

"Kenapa gak boleh?"

"Ya pokoknya gak boleh! Masa lo udah sampe sini mau mundur gitu aja. Perjuangan yang selama ini lo lakuin akan sia-sia kalo lo mundur ditengah jalan gitu aja." Jelas Virgo.

"Tapi gue ngerasa gak tega kalo harus rebut Leo. Nanti yang ada kak Lira pasti bakal kesepian juga kehilangan satu-satunya orang yang udah dianggap jadi pengganti ayah baginya, ... Gue gak bisa egois." Ucap Scorpio melemah.

"Lo gak egois." Ucap Virgo kembali meraih bahu Scorpio. "Lo disini juga berhak buat kejar cinta lo. Lo gak boleh nyerah gitu aja dan relain kak Leo buat orang lain. Lo pengen bahagia juga, kan?" Tanya Virgo.

Scorpio mengangguk pelan. Ia memang ingin bahagia, tapi mungkin akan ia dapatkan dari cara lain dan bukan merebut Leo dari Kak Lira.

"Gue emang mau bahagia. Tapi kayanya gak dengan rebut Leo. Gue gak mau jadi jahat lagi dengan deketin pacar orang." Ucapnya.

Virgo memutar bola matanya, karna sahabatnya ini tetap bersikeras ingin berhenti dan menyerah--sedangkan ia tidak ingin jika hal itu terjadi.

"Pokonya lo gak boleh nyerah! Titik!" Ucap Virgo begitu tajam.

Scorpio melepaskan tangan Virgo yang berada di bahunya, menyentaknya pelan dan terlepas.

"Kenapa jadi maksa gue buat gak mundur? Bukanya harusnya seneng karena gue mau berhenti buat deketin pacar orang? Dan bukanya awal pertama rencana, Virgo itu gak setuju dan gak dukung kalo gue mau rebut Leo. Terus kenapa sekarang jadi maksa gini?" Tanya Scorpio mulai ikut kesal.

"Gue cuma mau dukung lo doang. Tapi gue saranin lo jangan mundur!"

"Gak bisa, ... " Ucap Scorpio dengan duduk dikursi meja depan. "Mereka itu saling cinta. Saling sayang. Apalagi dengan fakta bahwa Kak Lira itu cantik dan keturunan Belanda--sama persis kaya Leo yang papanya orang Jerman. Virgo liat deh, ayah mereka sama-sama orang luar negeri. Mereka juga sama-sama seorang model dan OSIS disekolah. Itu bakal jadi tantangan susah buat gue pisahin mereka."

Leo untuk Scorpio[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang