04| Je T'aime Aussi

1.7K 230 32
                                    

Berapa lama ini ga update? Sebulan lebih kayaknya.

Malem minggu ini aku kasi yang manis.

Happy reading ✨
_______________

Sinar mentari sudah menyusup masuk ke mengisi ruangan sejak beberapa jam lalu. Sepasang insan di atas ranjang masih betah untuk tinggal. Selimut tebal menyembunyikan tubuh mereka yang telanjang usai bercinta. Jangan salahkan kalau mereka bangun sedikit terlambat, karena kemarin adalah malam yang luar biasa.

Sudah menjadi kebiasaan Youra ketika pagi datang, jemarinya mengusap-usap dada sang suami lembut. Belum sepenuhnya sadar, sampai suhu tubuh sang suami dirasa sedikit berbeda pagi ini.

Youra membuka mata sepenuhnya. Dilihatnya Han Seokjin yang masih terlelap. Ekspresi Youra berubah khawatir, jemarinya otomatis terangkat untuk memeriksa suhu tubuh Seokjin di dahi. Wajah sang suami nampak pucat.

"Sayang, kau panas," ucap Youra khawatir berusaha berbicara dengan Seokjin yang masih memejamkan mata.

Seokjin berdeham, dahinya berkerut ketika akan membuka mata. "Kepalaku pening sekali, Youra," ucapnya lemah dengan suara berat.

Youra menegakan tubuhnya untuk melihat sang suami lebih jelas. "Panggil dokter, ya?"

Seokjin kembali terpejam dan menggeleng. "Hanya kelelahan."

"Aku sudah bilang kemarin. Kita terlalu lama bercinta, Han." Tangan Youra menangkup pipi Seokjin bergantian sambil berucap khawatir.

Seokjin kembali membuka matanya menatap Youra. "Kau baik-baik saja? Ada yang sakit, Sayang?" Seokjin berbalik khawatir, jemarinya merasakan dahi Youra.

Youra berdecak. "Kau seharusnya tidak mementingkan orang lain."

Seokjin menarik senyuman. Melihat Youra mengkhawatirkannya adalah sesuatu yang berhasil membuat Seokjin merasa berharga.

"Aku hanya perlu istirahat," ucapnya kemudian.

"Kalau panasnya tidak turun sampai siang nanti, aku panggil dokter," ucap Youra marah. Marahnya muncul karena khawatir.

Seokjin mengangguk dengan senyuman. Kemudian jemari Youra di atas dadanya yang telanjang diambil dan dikecup.

🍰

Sinar mentari menjadi lebih terik lagi di siang harinya. Nampan dengan nokdujuk dan air putih diletakan di atas nakas perlahan.

Youra mengambil duduk di sisi ranjang. Han Seokjin masih tertidur setelah sempat mandi dan berganti pakaian. Wajahnya begitu damai, Youra memperhatikan itu, sampai-sampai tidak tega membangunkan untuk makan siang.

Angin sepoi-sepoi meniup tirai putih ruangan mereka. Mungkin itu juga yang membuat tidur Seokjin nyenyak.

Youra mendekat untuk merasakan suhu tubuh Seokjin dengan telapak tangannya yang diletakan di dahi sang suami. Youra menghela, panasnya belum juga turun.

"Sayang, bangun." Sesungguhnya Youra tak tega, tetapi Seokjin harus makan siang. "Makan siang dulu."

Perlahan Seokjin terusik. Maniknya dengan hati-hati terbuka dan perasaannya menghangat melihat wanita tercinta menatapnya teduh.

"Makan siang dulu. Aku buatkan bubur kacang hijau," ucap Youra, kemudian turun mengambil bubur dengan mangkuk. "Mau disuapi?"

Seokjin membenahi posisinya menjadi bersandar di dashboard. "Biar aku sendiri," ucapnya lemah.

One Spoon Of Paris [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang