03| Whisper Sweet Nothings

1.9K 229 36
                                    

Pagi-pagi sekali dapur apartemen sudah terlihat sibuk. Pria yang tengah shirtless sedang menyiapkan sesuatu untuk sarapan.

Sudah menjadi kebiasaan Seokjin dan Youra untuk berganti-gantian menyiapkan bahan santap mereka, tak memiliki jadwal teratur, hanya inisiatif sendiri tentang siapa yang harus menyiapkan sarapan pagi ini. Youra terlihat kelelahan dan bangun lebih lambat dari Han Seokjin, maka dari itu Seokjin berinisiatif membuat sarapan pagi ini. Mereka sama-sama mengerti tentang dapur, sama-sama bisa memasak, dan tahu kesukaan masing-masing.

Aroma baguette yang di-toast memenuhi dapur dan menyelinap dari celah pintu untuk membebaskan diri. Aromanya khas, manis dan gurih. Benar-benar bisa menggugah selera. Kemudian roti-roti itu ditumpuk dengan selada, tomat, jamur, mustard, salmon, dan terakhir sebagai puncaknya kembali ditumpuk dengan baugette. Sandwich baugette.

Han Seokjin sedikit terperajat ketika seorang mendekapnya dari belakang.

"Morning, Honey." Suara Youra terdengar parau dan lemah di balik punggung Seokjin yang shirtless.

Seokjin tersenyum karena Youra. Kemudian menengok ke samping. "Morning, Sayang."

Youra mendekatkan diri, menyelinap masuk ke dekapan Seokjin. Siap menerima morning kiss.

Seokjin terkekeh, Youranya manja dan lucu. Kecupan singkat di bibir Youra dijatuhkan.

"Kenapa bangun pagi sekali? Bukannya kuliah sore?" tanya Youra kemudian.

"Ya. Biar bisa buat sarapan untukmu."

"Salmon? Suka," ucap Youra bahagia. Nadanya jauh lebih gembira. "Tapi Han, aku rindu ramenmu," tambahnya manja.

"Maunya bikin, tapi mienya tak ada, Youra. Kita sarapan sandwich dulu, nanti makan malam kalau sempat aku buatkan ramen," ucap Seokjin pengertian.

Youra mendongak sambil sedikit cemberut. Mode manja. "Harus sempat, aku sudah sangat sangat rindu. Ramenmu terbaik," ucapnya.

Seokjin tertawa manis sekali. Dapur yang tadinya tenang berubah jadi hangat ketika Youra menyusul. Youra bisa mengubah suasana dapur dalam sekejap.

"Iya. Nanti aku beli bahan-bahannya," dan Han Seokjin tak akan bisa menolak keinginan Youra.

🍰

Halaman luas penuh dengan box-box besar terpampang di depan mata. Orang-orang berpakaian biru berlalu-lalang mengangkat box-box besar itu masuk ke gudang. Beberapa orang juga sibuk mencatat sesuatu di atas kertas.

Seorang pria tinggi berbadan besar menunjukan jalan untuk Seokjin sambil memperkenalkan tempat dengan bahasa Prancis. Han Seokjin cukup mengerti, sesekali mengangguk dengan sopan.

Pria berbadan besar itu menyerahkan sebuah pakaian kerja berwarna biru, Han Seokjin menerimanya.

"Salah satu pegawai mengalami kecelakaan. Beberapa hari kau ditugaskan bekerja di gudang menggantikannya. Jika kinerjamu bagus, aku akan mempertimbangkan pada bos untuk memindahkanmu ke dapur," ucap pria berbadan besar itu dengan bahasa Prancis.

Seokjin mengangguk dan mengucapkan terima kasih, kemudian segera bergegas mengganti kemeja biru langit dan celana kremnya dengan baju kerja.

Hari pertama kerja melelahkan, apalagi bekerja di gudang produksi. Mengangkat banyak barang. Seokjin sudah bilang, pria itu akan mencari pekerjaan. Mana bisa membebani Youra sendirian.

Bekerja digudang saja sudah sangat melelahkan. Ketika waktu berpindah, pagi berubah menjadi sore, Han Seokjin harus menuju universitas untuk kelas sore.

One Spoon Of Paris [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang