22| Cigarette

1.3K 240 70
                                    

Tuhan, tolong jangan buat ini hanya sekedar mimpi.

Menjelang tidurnya Youra bergumam seperti itu. Merasakan kebahagiaan sampai puncak kantuk sambil mengamati wajah damai pria yang mendekapnya, pria yang diajaknya berbagi kehangatan. Doa seperti itu selalu terucap padahal hari ini tepat seminggu Seokjin kembali. Masih seperti khayalan untuk Youra.

Ketika pagi menyapa, Youra akan disuguhkan pelukan hangat dan kecupan ketika membuka mata. Begitu merasa disayang, sampai takut rasanya kalau ditinggal lagi. Padahal Han Seokjin sudah berjanji tak akan pergi lagi.

Perpisahan empat tahun mereka bukan waktu yang singkat. Kini dipertemukan kembali. Seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta, selalu bermesraan setiap ada kesempatan. Selalu ingin begitu. Rasanya ingin menebus waktu perpisahan selama empat tahun dengan saling bermanja satu sama lain.

Seperti pagi ini, Youra sedang sibuk di dapur dengan penganan manis sambil recording untuk konten channel-nya, Seokjin kemudian datang mendekapnya dari balik tubuh tanpa tahu ada kamera yang menyala.

Pipi Youra dikecup singkat. Sambil berbisik kalimat sayang di telinga.

"I love you," ucap Han Seokjin begitu.

Membuat Youra mendongak ke samping mempertemukan mata mereka.

"Too," balas Youra agak canggung.

Han Seokjin menyadari itu. "Ada masalah, Sayang?"

"Han, aku sedang recording video," jujurnya, tetapi takut menyinggung.

Han Seokjin spontan melepaskan dekapan ketika melihat kamera di atas meja menyala.

"Oh, begitukah? Maaf."

"Memang mau masuk frame? Biasanya tak mau." Youra tahu benar bagaimana Seokjin.

Seokjin menggeleng, menolak. "Lanjutkan. Aku ke luar, ya?"

"Jangan," Youra melarang. Seperti takut Han Seokjin pergi walau seinci saja.

Han Seokjin mengerti itu. Menjelang tidur selalu mendengar bagaimana ketakutan Youra.

"Ya sudah. Aku di kamar," ucap pria itu kemudian.

Youra tersenyum mendengar itu. "I love you."

Han Seokjin mendekat untuk memberikan kecupan singkat di ujung bibir sebelum benar-benar berlalu ke kamar.

"Too."

🍰

Han Seokjin beberapa hari belakangan ini hanya menghabiskan waktu di kamar dan itu sudah sangat cukup. Selama bersama Youra semuanya akan cukup. Pria itu bahagia bisa bertemu Youra lagi.

Semua pekerjaannya dilakukan dari rumah. Memang terlihat santai saja. Namun, di beberapa kesempatan bisa sampai lupa makan karena berkutik dengan laptop dan ponsel untuk mengontrol pekerjaan.

Ketika Seokjin sedang sibuk berdiskusi tentang urusan bisnis dengan temannya yang jauh di seberang sana, Youra tiba-tiba masuk ke kamar dengan tergesa, sampai-sampai Seokjin memutus panggilannya sejenak.

"Sudah selesai recording?" tanya Seokjin.

Youra menggeleng, kemudiam masuk kamar mandi dengan tergesa.

Han Seokjin malah jadi khawatir karena itu.

"Kau baik-baik saja, Sayang?" tanyanya sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Tak selang lama, Youra muncul lagi.

"Ada masalah?" Han Seokjin meneliti wajah Youra.

"Hi-hiccup, Han. Tak bisa lanjut re-recording." Youra berucap lucu sambil cegukan.

One Spoon Of Paris [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang