21| Han

2K 234 200
                                    

Chapter favorite kalian nih.

Happy reading!

______________

Memang kehidupan bukanlah sekedar prediksi semata. Banyak hal yang tak terduga terjadi hari ini. Dari hal besar, hingga hal kecil seperti hujan yang turun di pengujung malam.

Langit tak memberi aba-aba, tak ada yang menduga jika Provanve akan diguyur hujan setelah acara pernikahan selesai, padahal banyak bintang di langit beberapa jam sebelumnya.

Suara hujan yang mengetuk-ngetuk atap mobil menemani sampai rumah Youra, dua insan dalam mobil berbicara seperlunya saja. Mendadak lupa bagaimana caranya menjabarkan kalimat rindu, padahal sedari tadi keduanya kedapatan saling curi pandang selama perjalanan.

Youra mulai bisa menerima bahwa apa yang dialaminya hari ini bukanlah mimpi atau hayalan semata. Mimpi indah yang terlalu panjang.

Mobil yang ditumpanginya terbilang mewah, dengan cat hitam yang mengkilap. Youra tahu berapa harganya, bukannya matre, tetapi Youra menjadikan itu sebagai tolak ukurnya jika Han Seokjin benar-benar menepati janjinya empat tahun yang lalu.

"Han serius tidak bawa payung?" tanya Youra memecah keheningan.

Han Seokjin menoleh ke arah Youra sebelum menjawab. "Iya, aku tak bawa. Memangnya kenapa, Youra?"

"Kita harus parkir di depan gerbang, tak ada tempat parkir lagi di dalam rumah. Garasi sudah diisi dengan mobilku. Jadi mau tidak mau kita harus jalan dari gerbang sampai rumah," Youra menjelaskan dengan rinci. Merasa tak enak dengan Han Seokjin.

Han Seokjin yang duduk di seat kemudi tertawa. Tawanya manis, melihat itu membuat Youra berdebar.

"It's ok. Hujan bukan masalah besar untukku, Youra," balas Seokjin. "Oh, atau untukmu? Kau tak masalah bukan jika harus kehujanan? Apa kita perlu diam di mobil sampai hujan reda?"

"Bukan itu maksudku. Aku sama sekali tak masalah kalau kehujanan," langsung Youra mengoreksi.

"Ku kira kau takut gaun cantikmu basah, Youra."

"Bukan. Sama sekali tak masalah. Aku hanya tak enak pada dirimu."

Sesaat kemudian Seokjin berhasil memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah Youra.

"Han, tak usah bukakan pintu. Aku bisa buka pintu-"

Belum selesai Youra bicara, Seokjin sudah turun tergesa dari mobil, berjalan memutari mobil, dan membukakan pintu untuk wanita itu.

Hal yang manis ketika Seokjin melindungi kepala Youra agar tidak terbentur atap mobil saat wanita itu turun. Tambah manis lagi ketika Han Seokjin menggunakan jasnya yang masih tersampir di bahu Youra sebagai pelindung kepala untuk Youra dari tetesan hujan. Pria itu sendiri rela kehujanan.

Mereka melewati taman kecil Youra yang gelap ketika malam untuk sampai rumah. Hanya ada lampu kecil di pojok taman. Aroma lavender menyambut mereka.

"Masuk saja, Han. Tak apa lantainya basah. Nanti aku pel," ucap Youra sambil membuka akses masuk ke rumahnya.

Ketika Youra berhasil membuka pintu, ketiga kucingnya menyambut mereka.

"Ah, anak-anakku. Kalian pasti khawatir tunggu aku, ya?" sapa Youra ramah sambil berjalan masuk ke rumah. Kucing-kucing itu mengikutinya, bermanja di kakinya.

"Mereka lucu, Youra," ucap Seokjin ketika Nun dan Bam mendekat ke kakinya.

"Mereka suka kau," Youra mendongak menatap Seokjin yang surainya basah karena menerobos hujan. Wanita itu kemudian berseru. "Aduh! Kau basah kuyup, Han. Tunggu sebentar, aku ambilkan pakaian ganti. Aku masih simpan beberapa pakaianmu."

One Spoon Of Paris [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang