27| Untuk yang Tersayang

892 147 41
                                    

Aku pindah up-nya minggu karena Sabtu kemarin belum selesai nulisnya.

Komen yang banyak yaaa.
Selamat membaca!
_________________

Youra sudah bangun pagi-pagi sekali dan membuat dapur ramai. Pagi ini rencananya wanita itu akan membuat cookies untuk konten YouTube, tetapi entah mengapa suasana hatinya sedikit resah pagi ini. Tubuhnya seperti berat untuk bergerak, wajahnya ditekuk.

Han Seokjin yang baru datang dari pusat kebugaran menyadari itu ketika Youra tidak menyapanya saat menginjakkan kaki di dapur.

"Sayang, aku pulang." Han Seokjin mendekat ke arah Youra ketika wanita itu sedang menata adonan cookies di atas loyang.

Han Seokjin menyentuh lengan sang istri dan membuat sang istri mendongak menatapnya. Han Seokjin meniti dan nampak khawatir menemukan wajah Youra yang pucat.

"Kau baik-baik saja?" tanya Seokjin, nadanya khawatir.

Youra membalas dengan anggukan dan menunduk lagi fokus pada cookies-nya.

"Sayang sedang recording? Lebih baik istirahat kalau lelah," ucap Seokjin lagi.

Youra menghela cukup berat. "Umur kita berapa ya, Han? Rasanya sudah tua sekali. Cepat lelah."

Seokjin yang awalnya khawatir, tertawa cukup keras karena pertanyaan Youra.

"Kita nikah muda di umur 23 tahun, cerai dan pisah selama 4 tahun. Baru jalan 27 umur kita, Youra," balas pria itu dengan kekehan.

"Hm.., tak beres. Besok ikut yoga sama istri Cho Jimin," ucap Youra sambil cemberut.

Jemarinya terangkat untuk mengacak pucuk kepala sang istri. Youra membuatnya gemas. "Jangan paksakan dirimu. Istirahat kalau lelah, Sayang."

"Aku bahkan baru memulai aktivitas dapur tiga puluh menit yang lalu, Han," balas Youra.

"Aku bantu, ya?" tawar Han Seokjin tanpa paksaan.

"Tidak mau!" cegah Youra. Han Seokjin sedikit kaget karena itu. "Kau tidak boleh masuk ke YouTube-ku. Nanti banyak yang penasaran dan cari tahu tentang dirimu!"

Han Seokjin kembali terkekeh karena itu. Youra ditarik masuk ke dalam dekapan yang erat, kemudian mengecup Youra gemas di pipi.

"Mantan pacarku menggemaskan sekali," ucap Seokjin gemas. Julukan itu memang sering mereka pakai belakangan ini. Lucu saja, 'mantan pacar' yang sekarang sudah resmi menjadi istri.

Youra membalas dekapan itu. Begitu erat, Seokjin membuatnya merasa lebih baik. Aroma segar sabun sehabis mandi bisa Youra hirup, membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

"Tadi aku sudah mandi di gym," ucap Seokjin tanpa Youra bertanya.

"Iya, aku tahu."

Mereka diam dalam posisi saling mendekap untuk beberapa saat. Hanya begitu, tanpa obrolan.

"Jadi, kapan mau lanjut recording?" Han Seokjin memecah keheningan. Sesekali pucuk kepala sang istri dikecup.

"Sepertinya aku perlu dirimu, Han." Youra perlahan melepas dekapan. "Aku merasa lebih baik saat dirimu ada di dekatku."

"Aku akan bantu pegang kameranya, kalau memang tak boleh masuk frame," ucap Seokjin.

"Boleh, aku hanya bercanda tadi." Youra terkekeh dan kembali fokus pada cookies-nya. "Aku akan buat tiga loyang cookies hari ini."

"Kenapa banyak?" Seokjin mendekat ke meja dan mulai membantu Youra setelah mencuci tangan.

"Untuk kita, untuk Cho Jimin dan Hye In, dan aku mau kirim untuk Dominique beberapa."

One Spoon Of Paris [Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang