Ini cerita seorang lelaki berparas tampan dengan tubuh ideal inceran kaum hawa, dengan muka nya yang kaku, seram. Namun sifat nya berbalik dengan sifatnya yang ngeselin, bawel.
Yang bertemu dengan gadis cantik dengan bola mata coklat, rambut ikal y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Kenzie tertawa "hahaha, gausah ngeprank lo!"
"Hah? Lo siapa?"
Deg!
Tubuh kenzie menegang, senyum yang tadi ia ukir kembali luntur. Ia menunduk, sesha yang melihat itu merasa puas. Sesha mengalihkan pandangannya ke arah jendela, sesha menyadari lelaki yang ia kerjai terisak. "Hiks maaf, g-gue salah hiks" mohon nya sambil terisak, ia mendongak. Wajah nya di penuhi buliran bening, sesha yang iba langsung menyeka air mata itu. "Gue ga tau lo siapa, tapi jangan nangis ya?"
Maaf ken, gua cuman mau tau aje batin sesha.
"jadi lo beneran lupa?" Sesha mengangguk jahil padahal dirinya sangat puas melihat lelaki di depan nya menangis tersedu-sedu.
Gue panas, panasin aja kali ya? Hihi seru ini batin nya jahil.
"Farizz?! Farizz mana anjing!" sela kenzie, mata nya memerah. Menahan emosi namun segera ia tahan.
Ya tuhan, maaf ya farizz kalo lo babak belur. Batin sesha.
"Farizz alvakra mahesa." jelas nya yang membuat kenzie menggeram marah.
BRUK.
"assalamualaikum warahmatullahi wa barok—" salam farizz. Kenzie yang melihat sasaran nya pun langsung membogem rahang farizz.
BRUG
"ANJING LO NGAPA ASU" tanya rangga panik, ia mencoba memisahkan kedua nya namun sulit.
"Anjir, dia ngapa!!!" Panik fadlan. Fadlan menarik kerah baju farizz agar teman nya tidak mendapatkan bogeman lagi. Alvin, sesha dan Rasyid yang melihat itu hanya melongo.
Fadlan mendudukan farizz yang babak belur, dengan luka lebam di mana-mana. Kenzie sangat membabi buta saat membogem wajah mulus farizz.
Sesha turun dari ranjang ia membuka infus nya dengan paksa, lalu menarik kenzie kedekapan nya. "Stop plis, gue ga amnesia. Gua ga deket sama farizz, gue iseng cuman ngetest doang" kenzie tak merespon dia masih kesal karena gadis nya menyebut nama orang lain. Nafas nya memburu. ia melirik Farizz yang babak belur, farizz yang merasa dirinya ternistakan karena drama percintaan teman nya hanya pasrah.
