15 - KENZIE

3 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

hari ini adalah hari yang.
membosankan, dan Hari ini adalah hari bersekolah untuk para pelajar. Dengan berat hati kenzie harus membicarakan hal ini dengan sesha. Mau tak mau juga hubungan mereka masih pacaran -- ralat trial.

Kenzie menuruni satu persatu anak tangga, dengan muka lesu tanpa bersemangat. Orang tua kenzie yang menyadari itu hanya terbinggung.

Biasanya anak itu berisik meminta peluk, dan bla bla.

Kenzie menduduki bongkong nya di samping Sean. Ia menunduk seraya memalingkan wajahnya menggunakan lipatan tangan nya.

Sean dan hauza saling menatap.

"Kenapa kamu?" Tanya sean. Kenzie menggeleng tanpa menjawab.

"Sayang, kamu kenapa?" hauza mencoba  bertanya dengan nada lembut. Kenzie kembali menggeleng.

Sean dan hauza menghela nafas gusar.

"Mau sarapan ap-"

"Kenzie berangkat!" Sela kenzie seraya menggambil tas nya dan mengubrit pergi tanpa menatap kedua orangtuanya.

"Anak durhaka!" Guman Sean dan hauza berbarengan.

***

Seperti biasa, kenzie menggunakan motor kebanggaan nya sendiri. Ia menggendarai motor nya dengan kecepatan rendah. Ia masih terfokus dengan pikiran. Namun ia segera menghempaskan pikiran negatif nya.

Ia mulai memasuki gerbang sekolah, banyak sekali jeritan dari para gadis, menurut kenzie itu ada sarapan bagi pria tampan sepertinya.

Kenzie memakirkan motor nya, ia mulai memasuki koridor sekolah dengan kepala tertunduk, kesan nya kenzie seperti mayat hidup.

Kenzie terheran, mengapa banyak sekali gadis yang terang-terangan mengatakan cinta? Bukan nya mereka tau bahwa kenzie sudah berpawang.

"Ka! Jadi pacar aku yu, kan kaka udah putus sama ka sesha!" Celetuk salah satu adik kelas. Kenzie menengok. Lalu berjalan mendekati adik kelas nya.

"Gue belum putus sama dia!" Ucap kenzie penuh penekanan. Adik kelas itu hanya mematung, seperti ketakutan.

Kenzie kembali berjalan menuju kelas..

.. sesha. Ia ingin membicarakan tentang ini.

Kenzie sudah berada di depan pintu kelas IPA 3, Ia segera membuka pintu kelas itu.

"Kenapa, bro?" Tanya Gibran salah satu anak kelas IPA 3.

"SESHA!" teriak kenzie, gadis yang bernama sesha mendongak.

"BERISIK!" jawab sesha sewot, lalu ia memalingkan wajahnya.

kenzie berjalan kearah sesha, tanpa memperdulikan jeritan anak IPA 3.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang