16: Fake Apology

3.8K 428 15
                                    

"Oppa aku izin pergi sebentar."

"Sooya kau mau pergi kemana?"

"Aku mau ke butik."

"Apa kau ingin berbelanja?"

Jisoo tertawa pelan, "Kau tahu butik SooyAs?" Tanya Jisoo yang diangguki Taehyung.

"Itu butik milikku." Mata Taehyung membulat seketika, ternyata butik bernama SooyAs itu milik istrinya? Dia cukup sering datang ke butik SooyAs karena sering mengantarkan Jennie kesana tapi dia sama sekali tidak tahu jika pemiliknya adalah istrinya sendiri.Sebegitu dinginnya kah Taehyung pada istrinya hingga tidak mengetahui hal itu?

Ting Tong...

Bel rumah berbunyi, saat Jisoo membukanya terlihat Jennie sudah menyilangkan dada menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu.

"Ada apa kau kemari?"

"Lucu sekali jika kau bertanya seperti itu, yang jelas kedatanganku tidak untuk menemuimu."

"Maaf tapi suamiku sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu."

Jennie tersenyum remeh, dan matanya menangkap sosok taehyung yang berjalan tertatih-tatih di ruang tamu.

"Tae oppa!" Jennie memasuki rumah dan langsung memeluk Taehyung. Menghiraukan Jisoo yang masih berdiri.

Jisoo kembali merasakan sakit hati, baru saja dia bahagia. "Oppa aku berangkat." Ucap Jisoo dengan nada ketus.

"Mengapa kau datang kemari?"

"Apa aku tidak boleh merindukan kekasihku?" Jennie membelai wajah Taehyung.

"Darimana kau tahu aku sedang sakit?"

"Aku bertanya pada karyawanmu. Tapi kenapa kau sulit sekali dihubungi?"

"Maaf, kecelakaan itu membuat ponselku rusak."

"Pantas saja."

Jennie terus saja bertanya perihal penyebab Taehyung mabuk dan kecelakaan. Tapi Taehyung selalu berbohong kepada Jennie.

"Aku sedikit stress dengan urusan kantor jadi aku pergi ke bar waktu itu." Jennie hanya mengangguk.

"Tapi kenapa kau tidak bilang padaku? Aku bisa menemanimu malam itu."

"Tidak Jennie, aku hanya ingin sendiri. Aku ingin menikmati waktu sendiri."

Setelah berbincang lama dengan Jennie, entah kenapa Taehyung teringat Jisoo. Dia merasa tidak enak dengan kedatangan Jennie.

"Lebih baik kau pulang." Dengan tiba-tiba Taehyung

"Kau mengusirku?"

"Bukan seperti itu, aku.... aku hanya khawatir jika eomma datang secara tiba-tiba." Alibi Taehyung yang untung saja dimengerti oleh Jennie. Dengan segera dia meninggalkan rumah Taehyung.

Ckiittt...

Suara mobil yang direm menandadak, membuat salah satu penumpangnya terbentur dashbor mobil, "Hyunsuk-ie hyung!" Suara berat memekikkan telinga.

"Diamlah Ruto kau membuat gendang telingaku pecah!"

Haruto mendecih kesal, dia yang menjadi korban tapi mengapa dia yang kena marah. "Ada apa kau berhenti disini?"

"Aku lihat Jennie noona keluar dari rumah itu. Tadi dia bilang ingin mengunjungi kekasihnya. Apa itu rumahnya?"

"Huh? Rumah Jisoo noona maksudmu?"

Hyunsuk menatap kaget Haruto, "Jadi itu rumah Jisoo noona yang baru?" Haruto menganggukkan kepalanya.

"Mengapa kau bisa tahu?"

"Junkyu hyung pernah mengajakku kesana."

Hyunsuk tidak merespon Haruto, otaknya masih memikirkan alasan kakaknya berada dirumah itu.

"Santai saja hyung mungkin Jennie noona mengunjungi Jisoo noona terlebih dahulu lalu baru ke rumah kekasihnya."

"Kau yakin? Apa kau tidak lihat Jisoo noona sedang berada di butik bahkan dia sendiri yang melayani kita tadi."

Haruto menepuk dahinya, "Pasti sedang menjenguk Tae hyung."

Hyunsuk mengernyitkan dahinya, raut wajahnya seakan meminta penjelasan lebih dari Haruto. "Apa Junkyu hyung tidak memberitahumu? Tae hyung kecelakaan."

Hyunsuk memincingkan matanya dan terdiam. Pikirannya kembali menerawang beberapa hari lalu saat tidak sengaja menguping pembicaraan Jennie bersama kekasihnya. Bukankah kemarin malam Jennie mengatakan bahwa kekasihnya juga mengalami kecelakaan.

I love you too Tae oppa? Kecelakaan? Apa ini yang namanya hukum alam?? pikir Hyunsuk.

Kali ini Hyunsuk harus mencari tahu kebenarannya karena entah kenapa ada yang tidak beres dengan kakaknya.

"Ruto-ya, ada yang ingin kukatakan padamu, tapi berjanjilah kau jangan mengatakan ini pada yang lainnya, termasuk Junkyu." Ucap Hyunsuk setengah berbisik yang diangguki Haruto.

"Jadi aku.............."

***


Jisoo melamun di ruangannya. Hal itu membuat Lisa bertanya-tanya apa yang sebarnya terjadi. "Kau kenapa? Bukankah kau bilang Tae oppa sudah menyadari kesalahannya dan minta maaf padamu?"

"Tidak Lisa, permintaan Tae oppa hanyalah sebatas rasa terimakasih karena aku telah menggantikan tugasnya."

Lisa mengernyitkan dahinya heran. Dia benar-benar tidak mengerti perkataan Jisoo. "Maksudmu?"

"Jennie datang ke rumah tadi pagi dan aku melihat mereka berpelukan melepas rindu."

"Astaga." Lisa terkejut, ia pikir Taehyung memang sudah tulus meminta maaf pada Jisoo tapi nyatanya.....

"Benar apa kata Jungkook. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, Tae oppa yang sudah berubah atau aku yang akan pergi dari kehidupannya."

Lisa mengelus rambut Jisoo pelan dengan tatapan penuh arti. "Eonnie, aku akan mendukung apapun keputusanmu. Aku mengerti jika kau sudah lelah dengan kenyataan ini, kau pantas mendapatkan yang terbaik."

"Lisa-ya, terimakasih karena kau selalu ada disampingku saat aku sedang terpuruk seperti ini." Jisoo memeluk Lisa dengan erat.

"Lalu saat kau akan berpisah dengannya, apa yang akan kau katakan pada keluarga kalian?"

"Entahlah, aku akan mencari alasan yang logis agar mereka bisa menerimanya tanpa menyalahkan salah satu pihak."

Lisa semakin mempererat pelukanya. Lisa juga tidak habis pikir, berulang kali Jisoo disakiti tapi dia masih saja ingin menutupinya. Bahkan dia selalu berpura-pura bahagia di depan keluarganya.

***

"Soo, maafkan aku. Aku tidak tahu jika Jennie datang menemuiku bahkan aku tidak memberi kabar apapun padanya. Percayalah."

"Sudahlah, aku mau tidur. Jennie menemuimu atau tidak itu bukan urusanku." Jisoo menaikkan selimutnya. Bukannya pergi, Taehyung justru tidur disamping Jisoo sambil memeluknya.

"Kenapa kau tidak tidur saja di kamarmu sendiri?" Jisoo sekuat tenaga melepaskan pelukan Taehyung tapi apa daya tenaga Taehyung lebih besar dari Jisoo, Taehyung semakin mengeratkan pelukannya.

"Baiklah aku percaya padamu." Lagi dan lagi Jisoo dibodohi dengan cinta. Meski dia tahu akan jatuh di lubang yang sama. 

Taehyung tersenyum, "Soo, lihatlah aku." Jisoo membalikan badannya dan matanya bertemu langsung dengan Taehyung. Hati Jisoo bergemuruh hebat, melihat wajah Taehyung sedekat ini.

Taehyung tersenyum, semburat rona merah di kedua pipi Jisoo. Taehyung mengusap pipi Jisoo lembut. "Sudah malam, kita harus tidur."

"Apa kau yakin akan tidur disini?"

"Sebenarnya tidak, tapi aku terlalu malas untuk berjalan keluar."

Jisoo mengerucutkan bibirnya. Taehyung tersenyum gemas mencubit hidung Jisoo. "Aku hanya bercanda. Ayo tidur!"

Wedding AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang