6: I Know Who You Are

4.1K 452 41
                                    

Taehyung tidak main-main dengan ucapannya. Dibuktikan sudah tiga hari dia tidak pulang ke rumah, entah kemana perginya laki-laki itu. Tak ingin berlarut kesedihan, Jisoo pergi ke butiknya. Seperti biasa, dia sendiri yang akan turun tangan untuk melayani customer.

Pagi itu, Jisoo melesatkan kendaraan menuju butiknya namun saat berhenti diperempatan jalan, Jisoo melihat mobil Taehyung juga sedang berhenti disamping mobil milikinya. Tidak hanya itu saja, samar-samar dia juga melihat seorang wanita berambut hitam panjang, hidung mancung, dan berbaju putih duduk disamping Taehyung dengan memeluk lengan suaminya dengan manja.

Lampu lalu lintas yang semula merah berubah hijau, Taehyung menancapkan gas. Tidak mau ketinggalan, Jisoo juga melakukan hal yang sama, yaitu mengikuti Taehyung dari belakang. Taehyung sangat cepat dalam mengendarai mobil hingga Jisoo kehilangan jejak. Frustasi, Jisoo langsung menuju butik miliknya, karena hanya cara itulah yang bisa membuat Jisoo meringankan beban pikirannya.

"Wah sang nyonya baru menampakkan hidung." Ucap Lisa dengan senyum khasnya. Jisoo hanya tersenyum lalu ia  beranjak ke ruang pribadi miliknya.

Pagi menjelang siang, Jisoo, Lisa, maupun karyawan yang lain disibukkan melayani banyaknya pelanggan yang datang. Ditengah kesibukkannya, Jisoo melihat Jennie kebingungan memilih pakaian. Jisoo memperhatikan dengan seksama, hidung mancung, rambut hitam panjang, dan berbaju putih. Oh tidak, jantung Jisoo berdetak kencang.

Kedua kalinya ia bertemu dengan Jennie. Kesan pertama saat bertemu dengan wanita itu, Jisoo merasa Jennie adalah gadis yang baik, mudah berinteraksi dengannya, dan tentu saja cantik nan modis. Tapi untuk yang keduanya, Jisoo menepis kesan pertamnya. Dia sudah sangat sakit mengingat foto mesra Jennie bersama suaminya yang dipajang di kamarnya. Ditambah gadis itu memeluk Taehyung didalam mobil.

Jisoo menghampiri Jennie langsung menjambak dan menampar gadis itu hingga tersungkur sedangkan Lisa mencoba melerai keduanya. Para karyawan dan pengunjung melihatnya dengan tatapan bertanya-tanya sementara Jisoo masih sibuk menghajar dan meneriaki Jennie  tepat di telinganya bahwa dirinya adalah istri sah Kim Taehyung.

"Jisoo eonnie!" Panggilan seorang wanita membuat Jisoo tersenyak kaget. Ia menghentikan lamunannya.

"Ah Jennie." Oke... Jambakan dan tamparan Jisoo terhadap Jennie hanyalah bayangan Jisoo saja. Jisoo tidak mungkin melakukan semua itu. Itu bukan sifat dari seorang Kim Jisoo. Apalagi ini di butiknya sendiri. 

"Apa eonni sedang mencari baju?"

"Tidak, aku disini melayani pelanggan dan ini butik milikku." Kata-kata Jisoo sukses membuat Jennie tercengang. Butik SooyAs yang menjadi butik favorite nya adalah milik Jisoo. Jennie tersenyum canggung kearah Jisoo.

"Mau cari pakaian seperti apa? Biar aku yang mencarikannya atau kau ingin memesan pakaian terbaru dari kami?" Tawar Jisoo. Dia harus bisa bersikap tenang dan profesional.

"Ah tidak eonni aku ingin mencari pakaian yang ada saja." Jennie tersenyum canggung.

"Bagaimana dengan dress merah seperti ini atau hitam. Aku yakin kau pasti sangat cantik untuk memikat laki-laki hahahaha." Sindir Jisoo secara halus.

Jennie gugup benar-benar sangat gugup, entah kenapa ucapan Jisoo ini bermaksud menyinggung dirinya. Jennie segera mentralkan napasnya. Ia berniat membalas Jisoo. "Pilihan yang bagus eonnie, aku akan memilih keduanya dan seperti katamu, aku akan tampil cantik dengan dress ini dan pasti banyak pria yang tertarik denganku." Singgung Jennie dengan seringaian kecil.

Tidak bisa dipungkiri, Jisoo bisa melihat seringaian Jennie.

***

Malam harinya, Jisoo mengendarai mobil dengan santai bukan karena pulang dari butik melainkan ia akan pergi ke café untuk menemui Lisa. Jisoo sendiri heran mengapa sahabatnya ini selalu ingin pergi bersamanya sedangkan mereka sudah menghabiskan banyak waktu di butik seharian.

"Eonni baru datang." Cibir Lisa. Jisoo tak menanggapi ucapan Lisa, ia menggeser kursi dan duduk dihadapannya lalu memesan segelas matcha milk coffee tanpa menyadari seseorang sedang duduk disamping Lisa.

"Lisa kenapa kau mengajakku kencan? Aku bosan setiap hari harus melihatmu." Jisoo mengerecutkan bibirnya. Lisa tertawa lepas.

"Lucu sekali eonni ku ini." Tangan Lisa menjulur ke pipi Jisoo dan mencubitnya gemas. Jisoo meringis kesakitan seraya memukul tangan Lisa.

"Sudahlah kalian jangan bertengkar." Lerai Chaeyoung. Jisoo membulatkan matanya mengamati Chaeyoung tengah tersenyum kearahnya.

"Dia sudah disini bersamaku sebelum kau datang." Jelas Lisa.

"Nyonya, senang rasanya kita bisa bertemu kembali." Pipi Chaeyeoung mengembang tanda ia sedang tersenyum lebar.

"Ahh,, kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan itu lagi panggil saja eonni. Sekarang kita adalah teman jadi jangan bicara formal."

"Baik eonni."

Di café lain...

Tepatnya di rooftop, kumpulan remaja tengah asyik bercengkrama sesekali menimbulkan kegaduhan yang tidak lain dan tidak bukan Genk Treasure yang dipimpin oleh Kim Hyunsuk (Choi Hyunsuk).

"Wah jadi noona mu pemilik butik SooyAs yang terkenal itu?" Seorang anak muda bernama Jaehyuk bertanya dengan nada yang tidak biasa.

"Iya, hebatkan." Bangga Junkyu dengan memperlihatkan wajah sombongnya.

"Apa kau bisa mengajakku kesana? Aku sangat penasaran bahkan sepertinya noona ku sering berkunjung." Hyunsuk yang memiliki selera fashion tinggi kelihatan tertarik untuk mengunjunginya.

"Lihat! Seorang model seperti Kim Jennie saja membeli pakaian di butik milik Jisoo noona. Junkyu hyung, kau harus mengajak kami pergi ke butik noona mu." Kata Junghwan tidak kalah heboh menimpali ucapan Hyunsuk.

"Kenapa kalian tidak pergi saja sendiri?!"

"Bukan begitu hyung, hanya saja ketika kami membawamu, Jisoo noona dapat memberikan potongan harga pada kami." Dengan wajah tanpa dosa, remaja yang memiliki kulit tan berkata demikian dengan menaik turunkan alisnya kearah Junkyu.

"Jeongwoo kau benar-benar sudah gila. Tidak ada potongan harga untukmu you know! It's impossible."

"Setahuku, Jisoo noona tidak pelit hyung." Terdengar suara berat milik Haruto yang diikuti oleh suara tos Haruto dan Jeongwoo. Hati Junkyu semakin meringis mendengar ucapan-ucapan tak berdosa dari teman-temannya itu. Sebenarnya ini salah Junkyu sendiri yang sengaja memerkan butik Jisoo dihadapan kesebelasan teman-temannya ini.

"Ah aku melupakan sesuatu, Jisoo noona memiliki hati baik seperti malaikat yang berbeda dengan adiknya yang satu ini, seperti iblis. Upsss!!"

"Jihoon-ni, jika benar noona ku akan memberi potongan harga akan kupastikan kau masuk kedalam blacklist ." Jihoon menatap tajam sedangakan Junkyu menjulurkan lidahnya mengejek Jihoon.

"Aish, kenapa kalian bertengkar? Apa urat malu kalian sudah terputus?" Lerai anak muda keturunan Jepang bernama Yoshinari.

"Biasalah hyung, mereka semua memang tidak memiliki urat malu." Ucap Mashiho seraya merotasikan bola matanya. Yedam, Asahi, dan Doyoung sama sekali tidak ingin menimpali obrolan yang tidak bermutu. Mereka kebih fokus dengan makanan diatas meja.

"Hyunsuk hyung, bukankah itu Jennie noona?" Bisik Junkyu dengan mengangkat dagunya mengarah pada sosok wanita yang diyakini adalah Jennie yang berhadapan langsung dengan mereka, sedang duduk bersama laki-laki yang membelakangi mereka.

Hyunsuk mengedarkan pandangannya kearah Jennie. Junkyu sepertinya sangat mengenali perawakan laki-laki yang memunggunginya itu.

"Kau memikirkan apa yang aku pikirkan, Junkyu?"

Junkyu tidak menjawab, mata anak itu masih terfokus dengan laki-laki yang bersama Jennie. "Junkyu-ya apa aku harus mendatangi mereka?" Ucap Hyunsuk.

"Coba saja hyung, aku penasaran dengan laki-laki itu. Seperti pernah mengenal sebelumnya." Hyunsuk mengangguk, beranjak pergi untuk menghampiri kakaknya itu.

Hyunsuk berjalan mendekat, "Jennie noona?" Panggil Hyunsuk.

Wedding AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang