8: Secret Planning

3.8K 407 15
                                    

Kini Lisa dan Chaeyoung tengah berbincang di apartmen Lisa tanpa mempedulikan sosok laki-laki bersama Chaeyoung, suara gelak tawa terdengar nyaring. Laki-laki itu menyandarkan punggungnya di sofa dan menyilangkan kedua tangan di depan dadanya, menatap kedua gadis itu jengah.

"Ekhem". Sontak kedua gadis itu menoleh kearah laki-laki itu.

"Maaf Kook, aku lupa memperkenalkanmu dengan Lisa." Chaeyoung terkekeh karena Chaeyoung benar-benar melupakan Jungkook.

"Lisa, perkenalkan dia Jungkook." Lisa maupun Jungkook saling menjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.

"Oke jadi kita langsung saja membahas poin nya." Kata Jungkook dengan bijaksana. Perempuan berponi dan berambut blonde langsung mengangguk secara bersamaan.

"Apa yang kalian ketahui tentang Taehyung oppa?" Tanya Lisa.

Baik Jungkook maupun Chaeyoung menceritakan tentang hubungan Taehyung dan Jennie. Begitupun juga Lisa yang memberitahu informasi tentang keadaan Jisoo. Ketiga manusia ini sangatlah serius dalam percakapan ini.

"Tae hyung benar-benar sudah gila. Jika aku yang menikah dengan Jisoo aku akan sangat senang bisa mendapat istri seperti dia."

"Ck.. Jisoo-nie yang tidak mau menikah dengan mu bodoh." Chaeyoung menyentil dahi Jungkook.

"Berhenti! Kenapa malah kalian yang bertengkar!!!" Lisa berteriak marah

"Mari kita rencanakan sesuatu." Lanjutnya dengan menampilkan seringaian.

***

Taehyung, Chaeyoung, dan Jungkook disibukkan dengan aktivitas kantor mereka. Terlihat Taehyung sedang menandatangani banyak file dan Chaeyoung yang berada di lain meja tengah membaca dengan teliti file yang akan Taehyung tanda tangani. Sedangkan Jungkook bergelut dengan laptop. Keadaan ruangan itu sangatlah hening hingga sebuah pintu terbuka dengan kerasnya. Sontak, ketiganya yang berfokus pada pekerjaannya mengalihkan pandangannya kearah sumber suara.

Jennie. Orang membuka pintu itu adalah Kim Jennie. Jungkook dan Chaeyoung mendengus tidak suka dengan kehadiran perempuan cantik ini. Sementara Taehyung tersenyum ramah menyambut kedatangan Jennie.

"Sepertinya kau sangat sibuk." Jennie berjalan menghampiri Taehyung.

Jungkook dan Chaeyoung yang berada di ruangan yang sama pun merotasikan bola matanya malas. "Dasar perempuan gila. Sudah tahu sibuk masih saja datang." Cibir Jungkook.

Jennie yang secara kebetulan mendengar ucapan Jungkook menatap tajam kedua manik Jungkook. Sadar akan hal tersebut, Jungkook mengendikkan bahunya dan berlanjut dengan laptop. Namun sebelum Jennie mendekat kearah Taehyung, mata kucingnya bertatapan langsung dengan Chaeyoung dengan wajah datarnya. Jennie memalingkan wajahnya dan langsung menyusul Taehyung.

"Jen, bisakah kau pulang?" Pinta Taehyung.

"Kau mengusirku?"

"Bukan seperti itu, hari ini aku benar-benar sibuk." Jennie menganggukkan kepalanya, menuruti perintah Taehyung.

Selepas kepergian Jennie, giliran Jungkook yang menghampiri Taehyung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Taehyung sama sekali tidak menyadari Jungkook yang kini berada di hadapannya. Ketika Taehyung meregangkan tangan, ia terkejut dengan Jungkook yang menatapnya. Taehyung mengernyitkan alisnya heran.

"Hyung, bisakah kau sadar apa yang telah kau lakukan?" Bukan seperti biasanya Jungkook berbicara serius dengan Taehyung.

Taehyung kembali mendongakkan kepalanya, menelisik kearah Jungkook yang secara tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Apa maksudmu?" Sebenarnya Taehyung tahu kemana arah pembicaraan Jungkook saat ini, tapi dia lebih memilih untuk berpura-pura tidak tahu.

Jungkook tersenyum remeh, "Aku kira kau tidak sebodoh itu." Jungkook menghela napas, membasahi bibir bawahnya.

"Sudah berapa kali aku bilang, tolonglah kau hargai Jisoo sebagai istrimu. Apa kau tidak melihat bagaimana dia berjuang untukmu? Apa kau buta!"

"Diamlah! Kau tidak pernah tahu tentang perasaanku yang sebenarnya!" Taehyung mulai geram alhasil dia membentak Jungkook.

"Ck.. Dan apa kau juga tahu tentang perasaan Jisoo yang sebenarnya? Sadar hyung! Dia adalah istri sah yang menyayangimu sedangkan Jennie hanya kekasih gelapmu. Mengapa kau mengabaikan orang yang benar-benar tulus padamu." Balas Jungkook.

"Tolong bukalah hatimu sedikit demi sedikit untuknya jika kau belum mencintainya. Aku yakin cinta itu datang karena terbiasa. Apa kurangnya Jisoo dimatamu? Mengapa Tuhan tidak mempertemukanku dengan Jisoo sebelumnya agar dia selamat dari pria brengsek seperti mu."

Taehyung semakin tersulut emosi, tangannya mengepal siap mendaratkan tinjuannya ke wajah Jungkook. Chaeyoung tidak tinggal diam, ia berlari kearah keduanya dan melerai perkelahian. Dengan tatapan tajam, Jungkook meninggalkan ruangan Taehyung dengan laptop yang ikut serta dibawanya. 

***

Jisoo dan Lisa menikmati udara segar ditaman. Lisa sengaja mengajak Jisoo agar ia bisa melupakan sejenak beban berat hidupnya, bahkan Lisa berharap selamanya Jisoo tidak usah menanggung permasalahan ini.

"Jisoo-nie, tolong fotokan aku di pinggir jalan."

Jisoo meraih kamera lalu mulai menjepret Lisa yang sudah berpose. Lisa memaksa Jisoo untuk melakukan hal yang sama dengannya. Beralih ke lain tempat, mereka berfoto didekat bunga-bunga yang bermekaran. Tak sedikit pula mereka berdua melakukan selfie.

Usaha Lisa berhasil. Sejenak Jisoo mampu menyingkirkan duri-duri tajam yang bersarang didalam otaknya. 

Angin berhembus sedikit kencang. Sebagian rambutnya menyapu wajah cantiknya. Dia tertawa lepas dengan Lisa. Bergandengan tangan dan berjalan disepanjang taman. 

"Eonnie, berjanjilah untuk jangan memendam sendiri semua masalahmu. Aku akan selalu ada jika kau membutuhkanku bahkan hujan badai pun kan ku lewati untuk menemuimu."

"Jangan berlebihan, apa kau ingat waktu aku memintamu menemaniku membeli hadiah malam itu. Jika saja aku tidak menyogokmu dengan semangkuk ramen, aku tak yakin jika kau mau." Cibir Jisoo.

"Eonnie! Kau mengacaukan suasana dramatis." Lisa berpura-pura merajuk.

Jisoo tertawa, "Baiklah aku janji padamu.  Sudahlah jangan seperti itu, wajah mu menjadi jelek." Jisoo mengacak-acak poni Lisa.

"Eonnie! Aku butuh waktu lama untuk merapikan poni ku ini dan kau merusakanya."

"Upss!" Jisoo berlari menjauhi Lisa sebelum dia berteriak kencang menulikan telinganya. Merasa dipermainkan, Lisa mengejar Jisoo yang tak jauh darinya.

Wedding AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang