19: Not Your Fate

3.9K 455 43
                                    

Bugh... Bugh...

Hyunsuk mendapat serangan bertubi-tubi dari Junkyu. Hyunsuk tidak membalas perbuatan Junkyu, dia begitu pasrah. Hyunsuk tau, saat ini Junkyu begitu membencinya.

"Sudah Kyu, hentikan!" Jihoon menarik paksa tubuh Junkyu.

Hyunsuk tergeletak tak berdaya, lalu dibantu oleh Haruto dan Asahi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Jihoon bertanya pada Junkyu, tapi bukannya menjawab Junkyu justru mencecer beberapa pertanyaan untuk Hyunsuk.

"Itu balasanku untuk noona mu yang tega merampas kebahagiaan noona ku. Aku tahu sebenarnya kau juga tahu tentang perselingkuhan itu tapi kau memilih diam! Kenapa kau tidak memberitahuku, hyung! Kau menyembunyikan kebusukan noona mu? Atau kau memang bekerja sama untuk menyakiti noona ku? Hyung, ayo jawab! Aku tidak percaya kau begitu tega membohongiku dan noona mu sangat jahat."

Hyunsuk menghela napasnya dalam dalam tapi dia tidak bisa menjawab satu persatu pertanyaan Junkyu karena bibirnya terlalu sakit untuk berbicara. 

Bagaimana Junkyu bisa tahu? Well, sepulang dari taman kota semalam, ia singgah dirumah Haruto dan memainkan ponsel Haruto. Namun dia tidak sengaja membaca group chat yang berisikan Hyunsuk, Asahi, dan Haruto yang membahas tentang Jisoo-Taehyung-Jennie. Junkyu masih mencoba berpikir positif hingga akhirnya ia datang menemui Lisa untuk mendapat informasi tentang Jisoo. Dan ternyata apa yang mereka diskusikan di group chat itu benar adanya.

"Kau diam saja, maka aku anggap itu IYA." Nada bicara Junkyu bisa dikatakan tidak biasa. Semburat kemarahan terlihat jelas di wajahnya.

"Sabar hyung, kau tidak boleh seperti ini." Haruto menuntun Hyunsuk.

"Ruto-ya, posisikan dirimu sebagai aku. Bagaimana rasanya? Sakit."

Asahi yang sedari tadi diam akhirnya ikut menimpali, "Pasti ada alasan lain mengapa Hyunsuk hyung tidak ingin memberitahumu."

"Iya hyung, kau seharusnya jangan main hakim sendiri. Kita bisa membicarakan hal ini dengan kepala dingin."

Junkyu menatap sinis Haruto dan Asahi, "Dibayar berapa kalian?"

Asahi dan Haruto memilih mengabaikannya.

"Aku tanya, kalian dibayar berapa sama dia? Kalian memang sama saja kalian juga mengetahuinya, kan? Ah kemarin kalian bertiga telat datang dengan alasan sibuk. Pasti sibuk dengan bagaimana cara menutupi perselingkuhan ini, kan? Hahaha..." Junkyu tertawa.

"Kalian berdua ternyata menjadi partner kebusukan mereka. Kalian tahu, Aku merasa dibodohi."

"Junkyu, tenangkan dirimu."

"Hoon, aku ceritakan padamu. Semenjak noona menikah, Aku selalu berharap jisoo noona bisa hidup bahagia, tapi nyatanya tidak. Aku kira Tae hyung mencintai noona ku tapi nyatanya juga tidak. Asal kau tahu, Jennie noona lah yang menjadi penyebabnya. Dan lucunya, adiknya juga tahu tapi dia diam saja malah dibantu oleh dua partnernya." Sinis Junkyu.

Hyunsuk, Asahi, dan Haruto tidak berniat menanggapi ucapan Junkyu. Percuma saja mereka berbicara disaat Junkyu dilanda emosi seperti ini.

"Mulai saat ini, kalian bukan lagi sahabatku. Aku benci kalian!"

Usai kepergian Junkyu, Hyunsuk mendongakkan kepalanya, "Maafkan aku Ruto, Sahi, karena aku Junkyu membenci kalian."

"Tak apa hyung, aku yakin Junkyu hyung bisa menyadari apa yang sebenarnya terjadi." Asahi mengusap pelan punggung Hyunsuk.

Wedding AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang