sebelas

11 5 5
                                    

Aliya said, "Semoga kita jadi sahabat dunia akhirat. Sama-sama berjuang untuk taat, dan Allah memberi ke- Istiqomahan sampai wafat".
__________

"Coba deh, kamu perbaiki hubungan kamu sama Allah", saran Aliya untuk ku.
Setelah kemarin malam saran nya gagal karena Redza kejang-kejang.

"Maksudnya?", tanyaku belum paham.

"Jadi gini za, kamu coba liat dulu deh, hubungan kamu sama Allah gimana".

"Gimana gimana sih? Aku gak paham!".

"Hihh, kamu ini!. Maksudku kamu cek solat kamu, ibadah kamu, pokoknya ya hal yang berkaitan sama kewajiban kamu sebagai seorang hamba!".

Sebentar. Aku butuh waktu untuk mencerna perkataan nya dalam otak ku ini. Solat ya? Emm, kalau aku ingat-ingat. Astgaaa, parah sih. Bangun subuh kesiangan. Solat duhur kelewatan. Solat Asar ketiduran. Solat magrib juga jarang. Solat isya nya kemalesan.

Bisa di simpulkan aku ini jarang solat. Aku baru sadar. Buruk juga ternyata hubungan ku dengan Tuhan.

"Cara memperbaiki nya gimana?".

"Ya mulai dari solat kamu za!".

"Misalnya?".

"Kalau awal nya kamu solat di akhir waktu atau suka menunda-nunda, coba belajar untuk solat di awal waktu".

"Kalo gak pernah solat?".

"Astaghfirullah, ya belajar buat solat dong!. Kamu ini udah baligh Zakiyah!. Dosa nya udah di catat sama malaikat!".

"Hehe iya-iya, aku kan cuma nanya".

"Hehe iya-iya , aku kan juga cuma jawab". Aliya mengikuti gaya bicara ku, kemudian memutar bola matanya malas.

Jujur aku malu, kalau Aliya sampai tahu selama ini aku jarang solat. Kalaupun solat seringnya di akhir waktu. Itupun kalau ingat dan tidak menunda nya.

Seburuk itu ternyata.

"Emangnya berpengaruh apa hubungan ku sama Allah, ke hubungan ku sama bang Al?".

"Za, coba jawab pertanyaan dibawah ini dengan benar!", Perintahnya. Aku mengangguk sambil menunggu apa yang akan di tanyakan. Aliya mengambil napas panjang kemudian memulai sesi pertanyaannya.

"Yang nyiptain kamu siapa?".

"Allah".

"Yang nyiptain bang Ali?".

"Allah juga".

"Yang ngasih kamu hati , perasaan, dan segala hal yang kamu miliki saat ini?".

"Allah juga lah".

"Nah, yaudah!".

"Yaudah apa?!".

"Yaudah gitu aja".

"Ha?", Aku melongo mendengar nya. Terus buat apa dia bertanya?!.

"Haha, bercanda za. Aku pernah denger kajian dari salah satu ustad yang MasyaAllah banget menurut ku!".

"Siapa?".

"Ustad Hanan At-taki! Wihh gilasih! Keren abis!. Pokoknya aku suka banget! Nge fans berat aku sama beliau!", ujarnya menggebu-gebu.

Ustad Hanan At-taki ya? Aku baru mendengar namanya. Nanti lah kalau sempat aku cari.

"Cara penyampaian beliau itu keren parah! Cocok banget buat anak muda! Dari segi bahasanya! Dari segi segala hal deh! Mantep pokoknya!".

"Iya-iya, gimana yang kamu denger coba?".

"Kata beliau gini, kurang lebih nih ya".

"Iya".

"Kalo gak salah ya".

"Iya".

"Ekhem, 'kalo kita memperbaiki hubungan kita sama Allah, maka Allah juga akan memperbaiki hubungan kita sesama makhluk dan hamba nya', gitu za!".

he is my brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang