*WARNING ! KONTEN DEWASA !! YANG MASIH DIBAWAH UMUR BISA SKIP !!*
Keheningan menyelimuti pikiran mereka masing-masing. Alicia melihat anak kecil yang berbaring dihadapannya dengan tatapan kosong. Tiba-tiba terdengar suara ringtone hp dari sebelah Alicia. Buru-buru Kelvin mengangkat hpnya dan segera menjawab "Baik. Saya ke sana sekarang." Ucap Kelvin segera mengakhiri pembicaraan di hpnya. Selesai menutup pembicaraan, Kelvin menghadap ke Alicia dan berkata "Aku harus menangani pasien."
"Ok. Silahkan Bapak Dokter." Ucap Alicia sambil menarik senyum tipis di bibirnya.
"Bolehkah aku meminta nomor hpmu ?" Alicia mengangkat salah satu alisnya sambil berpikir sejenak. Kelvin terlihat tidak sabaran dengan terus melihat jam di tangan kirinya. Alicia yang menyadari dirinya tidak bisa berpikir lama-lama langsung mengambil hp dari tangan kanan Kelvin dan mengetikan beberapa nomor di sana. Selesai menyimpan nomornya, Alicia mengembalikan hp Kelvin dan mendorongnya dan berkata "Sana cepat pergi, selamatkan pasien lo."
"Aku hubungi kamu nanti ya. Dahh" Kelvin berlari menuju ke IGD meninggalkan Alicia di ruangan PICU.
Sepeninggalan Kelvin, Alicia berjalan menuju ke parkiran sambil mengeluarkan hp dari tasnya. Alicia mencari nama HRD di dalam kontaknya dan memencet gambar bergagang telefon. Setelah beberapa detik, telefonnya terhubung dengan pendengar di sana. Tanpa basa basi Alicia berkata "Tolong ditarik tuntutan untuk Pak Sutomo besok." Ucap Alicia singkat padat dan langsung mematikan telefonnya.
----------------------------------------
From : +62821********
Lagi di mana , Cia ? Ini aku, Kelvin.
Alicia yang sedang berbaring di sofa sambil membiarkan tvnya menyala berusaha mengambil hpnya di atas meja. Alicia membuka chat dan melihat nomor yang tidak dia kenal. Dia membuka pesan dan membaca isi chat tersebut. Jari lentik Alicia langsung bergerak membalas chat dari Kelvin.
To : +62821********
Di apart gw.
Balas Alicia singkat. Sudah tiga tahun Alicia memiliki apartemen mewah di daerah SCBD. Awalnya Papah Alicia tidak mengijinkan dirinya tinggal di apatemen, secara rumah mereka tidak jauh dari Jakarta. Tapi Alicia memaksa ingin memilik apartemen deket kantor dengan alasan agar lebih dekat ke kantor padahal dia hanya ingin memiliki tempat sendiri jauh dari pengawasan Papahnya.
Alicia memandang kosong ke atas langit-langit apartemennya. Sekilah ide muncul di kepala Alicia, buru-buru dia mengambil hpnya dan men-share location apartemennya ke Kelvin tanpa ada kalimat apapun. Alicia tersenyum dengan ide isengnya.
"Kalau dia datang, berarti otaknya sejalan sama gw." Ucap Alicia lebih kepada dirinya sendiri.
Sejam kemudia bel apartemen Alicia berbunyi. Alicia yang sudah menggunakan dress tidurnya berjalan menuju pintu tanpa melihat siapa yang datang. Alicia membuka pintu dan benar saja Kelvin berada di depan pintu apartemennya menggunakan kemeja biru muda bergaris-garis. Alicia memiringkan sambil tersenyum dan berjalan meninggalkan Kelvin di depan pintu yang masih terbuka. Kelvin hanya tersenyum memaklumi dan menutup pintu apartement tersebut.
Kelvin berjalan cepat dan langsung memeluk Alicia dari belakang. Menghirup tengkuk leher Alicia dan meninggalkan jejak bibir Kelvin di sana. Alicia berhenti dan menikmati setiap gerakan dan diberikan Kelvin terhadap tubuhnya.
"Hmmm kamu tau Cia, betapa susahnya aku menahan untuk tidak menciummu tadi di rumah sakit." Alicia hanya diam sambil mendengarkan setiap ucapan Kelvin. "Kalau bukan karena pekerjaanku, aku sudah pasti menerkammu di sana." Lanjut Kelvin sambil mulai memeras kedua dada Alicia.
"Hmm. Kelvin." Desah Alicia. Kelvin yang mendengar suara menggoda Alicia mulai menaiki dress tidurnya dan mendapati Alicia tidak menggunak cd. Kelvin langsung memainkan tangannya di bawah sana merasakan betapa basahnya bagian itu.
"Aku udah menahan ini semua dari pertemuan kita yang kedua Cia. Aku harap kamu siap sweety." Bisik Kelvin sambil terus memainkan tangannya di bawah dengan cepat. Alicia hanya bisa pasrah sambil mendesah nikmat. Kelvin membawa Alicia berdiri d belakang sofa dan melepaskan celananya. Miliknya yang dibawah sudah berdiri sempurna. Mata Kelvin menggelap menandakan dirinya sudah sangat ingin memasuki perempuan yang ada di hadapannya ini.
Kelvin mengarahkan kejantanannya tepat di pintu kenikmatan, menggerakan sesekali sambil tangan kirinya meremas gemas dada Alicia. Alicia hanya bisa berpegang di bagian kepala sofa dan menggoyangkan bagian belakangnya menyambut milik Kelvin di sana.
"Say my name sweety." Kelvin menggerakan lagi miliknya.
"Kelvin."
"Again sweety."
"Aah Kelvin."
"What do you want sweety ?"
"Ahh Kelvin. Please." Kelvin berhenti menggesekan miliknya di bawah sana sedangkan tangannya aktif meremas kuat. "Aah Kelvin, aku mohon." Mendengar permohonan Alicia. Kelvin langsung mendorong miliknya sekali hentak dan kedua tangannya meremas kuat dada Alicia. Alicia yang mendapati dorongan yang tiba-tiba dan besar itu hanya bisa menjerit nikmat. Miliknya terasa penuh sangat berbeda pada saat bersama mantannya.
Kelvin terus menggoyangkan miliknya dengan pelan tapi pasti. Milik Alicia masih terasa menjepit setiap kali miliknya bergerak, sangat nikmat dan pas dengan miliknya yang berdiameter besar.
"Ah Kelvin enak Vin."
"Mau lebih sweety ?"
"Yes ah yess."
Kelvin masih terus menggoyangkan miliknya sambil mengangkat tubuh Alicia dan membuatnya menghadap ke tembok. Alicia menempelkan kedua tangan ke tembok untuk menahan dorongan Kelvin yang cukup kuat.
"Ah fuck sweety. Milikmu sangat nikmat." Ucap Kelvin makin kuat mendorong miliknya. Alicia juga merasakan apa yang Kelvin rasakan. Milik Kelvin terasa nikmat sekali, Alicia tersenyum sambil terus menikmati setiap hentakan Kelvin.
Dan kegiatan panas mereka bepindah ke setiap sisi apartemen dan berlanjut hingga subuh. Kelvin sangat kuat bahkan Alicia sampai di gendong ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka dan berakhir mereka melanjutkan satu ronde di sana. Kaki Alicia terasa kebas karena perbuatan gila Kelvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ? Take it or Leave it !!
RomantikCerita Dewasa 21+ Mohon yang belum cukup umur boleh menyingkir ! "Kamu sendirian ?" Tanya Pria tersebut kepada wanita yang masih asik meminum minumannya disertai anggukan kepala mengikuti beat. "Kenapa? kau ingin membawaku ke salah satu ruangan di c...