Dua Puluh Tiga

1.9K 46 4
                                    

"Jadi lo udah korek-korek info apa aja sama Aaron?" Tanya Nana tanpa membiarkan Alicia meletakkan pantatnya di sofa cafe dekat kantornya. Tadi siang Nana langsung menghubungi Alicia untuk membahas percakapan mereka yang sempat terputus karena Kelvin sudah menjemput Alicia, terpaksa dilanjutkan sore ini sepulang dari pekerjaan mereka masing-masing.

"Aaron ga bisa gw hubungin dari tadi Pagi, Na." Alicia menyandarkan punggungnya ke sofa sambil berusaha mencerna dengan segala kejadian aneh akhir-akhir ini. Ayahnya yang mulai ikut campur tangan dalam hubungan asmara anak-anaknya, Lilis yang menjelma seperti dirinya dan sekarang Aaron yang sulit dihubungi. Apakah ini semua saling berhubungan satu sama lain. Kalau dipikir-pikir memang bisa saja ini bersangkutan antara ayahnya, Lilis dan Aaron tapi Alicia masih belum menemukan alasan kenapa Lilis harus berdandan seperti dirinya.

"Gw coba hubungin orang rumah gw dan nyokap gw juga bilang kalau Aaron ga pulang ke rumah." Lanjut Alicia 

"Adik lo kenapa sih, Cia? Kayanya dia complicated banget." Ucap Nana blak-blakan.

"Gw juga ga paham Na sama maunya dia. Kerja ga mau terus disuruh balik lanjut kuliah juga ga mau. Bokap gw marah dong, jelas kalau gw diposisi bokap gw udah pasti Aaron gw tempeleng." Nana merasa kasihan dengan sahabatnya ini, walau Alicia kaya tapi terlalu banyak problema hidupnya. Nana hanya menepuk pundak Alicia berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"So, lo mau gimana sekarang? Apa yang bisa gw bantu?" Tanya Nana.

"Gw penasaran sama Lilis sebenarnya, Na. Gw rasa semua ini berpusat sama dia deh." Nana menganggukan kepala mengerti dengan kegusaran sahabatnya. Nana sejak semalam juga sudah merasa aneh dengan bukti foto-foto yang dikirimkan temannya itu. Berdandan seperti Alicia saja sudah aneh menurut Nana, apalagi ditambah dengan Aaron yang sulit dibuhungi dan Ayah Alicia yang mulai bertingkah tidak seperti biasanya.

"Okay. Gw coba minta tolong sama seseorang yang biasa ngurusin latar belakang orang ya. Tapi kalau gw boleh saran ya Cia, Aaron lebih baik dengerin usul bokap lo deh daripada bokap lo makin ngamuk."

"Iya, Na. Gw udah mikirin itu semalam, kalau ga bisa diomongin baik-baik ya mau ga mau Aaron harus diseret paksa buat balik ke Amrik."

"Wait! Semalam lo mikirin masa depan Aaron?" Tanya Nana dan dijawab dengan deheman "Hmm".

"Lo ada waktu buat mikir Adik lo disaat ada Kelvin di sebelah lo? Wow, Kelvin dianggurin nih Eerr Errr." Goda Nana

Alicia hanya bisa memutar kedua bola matanya menandakan dia bete sambil menghembuskan nafasnya. "Well, Kelvin cuman ngedrop gw sampai apartment gw doang."

"Wow Wow Wow! Apa nih? Apakah kegiatan panas kalian sudah berubah menjadi kulkas berpintu sepuluh?"

"Istilah apa lagi itu Na? Dia harus balik ke rumahnya." Jawab Alicia seadanya.

"Well, kulkas berpintu sepuluh ya dingin gitu atau tidak bergairah lagi Hahahaha." Nana tertawa kencang dan berhasil menarik beberapa pasang mata di dalam cafe itu. Alicia yang seketika merasakan menjadi sorotan hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan maaf.

"Ssstt! Gede banget suara lo, ga sekalian aja itu pake mic cafe biar semua orang di sini tau?"

"Lagi kalian lucu banget sih. Katanya FWB tapi yang gw rasa kalian kaya sepasang kekasih gitu." Alicia hanya bisa mengangkat kedua pundaknya menandakan dia ga mau ambil pusing perkata sahabatnya. Alicia masih berpengang teguh kalau hubungan dia dengan Kelvin hanya sebatas diatas kasur ga lebih tapi ga boleh kurang.

Ting!

Suara notification dari hp Alicia. Alicia langsung melihat nama Kelvin di sana dan langsung membuka chatnya.

Kelvin

Sweety

Besok sore aku balik ke Jakarta. Do you miss me?

Nana yang duduk diseberang Alicia hanya bisa memperhatikan mimik muka Alicia yang sedang tersenyum tipis sambil membiarkan tanganya mengetik sesuatu di hpnya. Nana hanya bisa menggeleng sambil menyicip Americano dingin. Nana tau bahwa Alicia sudah tidak bisa menjauh dari Kelvin.

Alicia

Just a little bit

Kelvin

Are you sure?

Alicia

Sure

Kelvin

I "want" you now

Alicia hanya bisa menelan ludahnya pada saat membaca chat singkat. Ya hanya empat kata namun bisa membuat bagian bawahnya berkedut. Shit! Apa serindu itu tubuhnya dengan tubuh Kelvin?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ? Take it or Leave it !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang