Lima Belas

2.6K 56 2
                                    

"Aahh.. Aahh..Ouughh." Desahan seorang perempuan saat menerima kenikmatan demi kenikmatan yang diterimanya dari pria yang membookingnya malam ini. Pria itu terus mendorong miliknya begitu kasar dan tak seirama. Perempuan tersebut hanya bisa pasrah dengan tubuh yang sudah dipenuhi peluh. Dinginnya AC di ruangan tersebut tak mampu menutupi panasnya kegiatan mereka malam ini.

"Fuck you Alicia !" Ucap pria itu sambil menjambak dan mendorong miliknya sekuat tenaga.

"AAAHH !" Perempuan yang berada dibawah pria tersebut hanya bisa menahan sakit dan juga nikmat disaat bersamaan. Pria itu menyelesaikan permainannya dan langsung menggunakan pakaiannya. Dia melempar pecahan uang seratus ribu yang cukup banyak kepada perempuan yang masih berbaring di kasur. Pasrah melayani pria yang dia tidak kenal begitu juga dengan nama Alicia, kenapa dia dipanggil Alicia malam ini.

"Gw tunggu lo besok di tempat ini. Gw bayar dua kali lipat dari itu, asalkan lo ikuti permainan gw." Ucap Pria itu sambil berjalan meninggalkan kamar hotel dan perempuan bayarannya.

----------------------------------------

Malam itu Alicia sedang berjalan di lobby apartemennya menuju ke tempatnya. Sesekali Alicia membalikan ke belakang badannya dan merasa ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh, namun tak ada seorangpun di lobby yang terlihat mengikutinya. Alicia melangkahkan kakinya dengan cepat dan membuka akses untuk masuk ke dalam lift. Alicia memencet lantai tujuh belas. Di dalam lift itu, Alicia hanya sendiri namun tetap saja merasa was-was. Lift menunjukan lantai tujuh belas dan pintu lift terbuka. Buru-buru Alicia keluar dari lift dan berjalan ke unitnya dengan gegabah membuka akses pintunya namun tidak berhasil. Setelah beberapa kali mencoba membuka pintu dan tidak berhasil, tiba-tiba pintunya terbuka dari dalam dan Alicia kaget melihat seseorang dari dalam apartemennya. 

"Alicia." Ucap Kelvin

"Lo." Alicia menunjuk kaget dan bersyukur karena ada Kelvin di dalam apartemennya. Alicia langsung masuk ke dalam apartemennya dan pintunya terkunci secara otomatis,

"Kamu kenapa ? Kok dahi kamu keringatan gini ? Kamu sakit ?." Tangan Kelvin langsung menyentuh dahi Alicia dan tidak merasakan panas di sana.

"Ga, gw gapapa kok. Cuman gw rasa ada seseorang yang ikutin gw ke sini makanya gw buru-buru masuk tapi pintunya susah dibuka." Jelas Alicia. Kelvin langsung mengajak Alicia untuk duduk di kursi makan dan menyerahkan gelas berisi air dingin untuk perempuan yang ada dihadapannya ini. Tanpa disuruh, Alicia langsung meminum air tersebut dan berusaha menenangkan detak jantungnya.

"Sudah mendingan ?"

"Hmm Udah kok." Alicia meletakkan gelas yang barusan dia minum dan memperhatikan Kelvin. Seperti ada yang jangkal. Pikirnya. 

"Kamu udah makan ? Aku masak sesuatu yang sederhana buat kamu, semoga kamu belum makan ya." Tanya Kelvin. Alicia seketika tersadar bagaimana bisa pria ini berada di apartemennya tiba-tiba.

"Wait ! Lo ngapain di sini ?" Kelvin yang mendengar pertanyaan Alicia tetap melanjukan aktivitasnya menyiapkan makanan yang sudah dimasaknya tadi. Kelvin meletakkan kedua piring berisi potongan daging panggang dilapisi saus blackpaper dan beberapa sayur untuk mempercantik steak buatannya di meja. Kelvin duduk dikursi berhadapan dengan Alicia dan menatap kedua mata perempuan yang dirindukannya itu dan berkata "Kangen."

Mendapai ucapan yang tak terduga dari Kelvin membuat Alicia tiba-tiba tersenyum salah tingkah. Alicia berusaha mengatur ekspresi bahagia dari mukanya namun gagal karena Kelvin sudah menikmati senyuman indah yang sudah dua minggu dia tidak lihat.

Alicia langsung berusaha mengalihkan perasaan bahagianya dan mengangkat garpu beserta pisau untuk mencicipi masakan Kelvin.

"Enak." Ucap Alicia.

"Baguslah kalau kamu suka." Kelvin tersenyum renyah menampilkan gigi putih dan rapihnya. Alicia melihat dagu pria tersebut yang terlihat mulai tumbuk rambut-rambut kecil di sana. Alicia mengangkat potongan steak di garpu dan memasukan daging tersebut ke dalam mulutnya tanpa mengalihkan matanya dari dagu Kelvin. Ada sesuatu yang bergejolak di dalam diri Alicia dan Alicia berusaha keras menahannya.

Kelvin yang melihat cara makan Alicia yang terbilang menggoda hanya bisa menelan ludah menahan diri yang pasti sulit karena perempuan dihadapannya adalah candu baginya. Mereka berdua berusaha menahan hasrat mereka dan mencoba memfokuskan pikiran ke steak mereka masing-masing.

Kegiatan makan mereka berjalan hening dan hanya sesekali terdengar suara dari garpu, pisau dengan piring mereka. 

"Kamu kenapa pulang malam ?"

"Kamu kenapa datang ke sini ?"

Mereka bertanya serentak dan seketika mereka tertawa menyadari kecanggungan yang mulai surut.

"Aku habis diskusi sama Papah dan ga nyangka sudah malam." Jelas Alicia dan Kelvin menganggukan kepala mengerti.

"Aku ke sini karena pengen ketemu kamu Cia." Ucap Kelvin sungguh-sungguh.

"Tapi Vin ..."

"Aku paham." Potong Kelvin dan Kelvin menarik nafas perlahan sambil berkata "Kita jalani yang dulu aja. Kamu mau FWB ? Ok, Aku sanggupin." Mata Alicia langsung berubah dan tersenyum penuh arti.


--------------------------------------------------------------------------------

Dukung terus cerita aku dengan memberikan vote dan meninggalkan jejak di komentar yaaa

Biar aku semangat buat selesain cerita ini ! Uhuuyyyy


With love,

CaramelCreamy

Love ? Take it or Leave it !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang