Prang!!
Andrew memukul guci di sebelah pintu masuk rumah dengan stick golf saat melihat Aaron berada di aula.
"Ngapain kamu pulang?!" Teriak Andrew. Alicia yang mendengar suara barang pecah langsung lari menuruni tangga dan mendapati Anita yang kaget dan Aaron yang berdiri dengan kepala menunduk.
"Pah. Aku minta maaf." Ucap Aaron penuh penyesalan.
"Keluar dari rumah ini Aaron! Papah tidak suka dengan anak pembangkang dan pembohong."
"Aku suka seni Pah. Apa itu salah?"
Prang!! Guci kedua pecah
"Salah! Karena kamu berjanji sama Papah akan melanjutkan kuliah dan meneruskan bisnis Papah tapi apa? Kamu membohongi Papah Aaron. Papah kecewa samamu."
"Aku yang membujuknya untuk memilih apa yang Aaron ingini Pah." Alicia membela Aaron. Andrew menyipitkan matanya kepada Alicia. "Aaron akan melanjutkan kuliahnya dan akan tetap meneruskan bisnis Papah. Alicia jamin Pah." Lanjut Alicia.
Aaron yang mendengarkan rencana dadakan Alicia hanya bisa bingung. Apa rencana yang Kakaknya pikirkan. Seketika ucapan Alicia mampu meredakan emosi Andrew dan Andrew meletakan stick golfnya kembali ke tempatnya sambil berjalan memasuki ruang tamu. Saat hendak melewati Aaron, Andrew berkata "Cepat kembali ke Amerika dan fokus belajar. Papah harap kamu tidak mengecewakan Papah untuk kedua kalinya Aaron."
Dan itu adalah kemarahan pertama yang Papahnya tunjukan dihadapan Alicia dan Aaron.
Aaron berjalan ke arah taman sambil berpikir berusaha fokus dan menyelesaikan pendidikan yang tidak dia sukai. Langkah kaki Aaron terhenti dan pandangan matanya langsung terarah kepada sosok seorang perempuan yang sedang duduk di atas rumput sambil memegang kuas. Aaron memperhatikan setiap gerakan tangan Lilis di atas kanvas sambil tersenyum menikmati pemandangan sorenya.
Keesokan harinya, Aaron kembali berjalan ke arah taman dan mendapati perempuan yang kemarin dia lihat berada di sana. Ingin rasanya dirinya menghampiri perempuan tersebut namun niatnya diurungkan karena ada kelas yang harus dia hadiri. Begitu seterusnya yang dilakukan Aaron setiap sore, memperhatikan seorang perempuan yang sedang melukis dan dirinya duduk di bangku taman.
Hingga suatu hari, seperti biasa Aaron pergi ke taman dan mendapati perempuan tersebut duduk di sana. Aaron berjalan mendekati perempuan itu dan duduk di sebelahnya. Aaron tersenyum dan berkata "Bolehkah aku duduk di sini?"
Perempuan itu tersenyum dan menjawab "Kamu bahkan sudah lebih dulu duduk." Dan Aaron tertawa.
"Namaku Aaron Berrin Clark, panggil aku Aaron." Ucap Aaron memperkenalkan diri.
"Hallo Aaron, Namaku Lilis Veronica. Kamu bisa panggil Aku Lilis."
"Kamu kuliah di sini?" Tanya Aaron berusaha mencari topik.
"Iya. Aku jurusan Seni. Kamu dari jurusan mana? Biar aku tebak. Hmm Bisnis?" Aaron menganggukan kepala.
"Bagaimana kamu tahu?"
"Karena kebanyakan orang Indonesia ke sini untuk belajar itu kan di sini." Dan untuk kedua kalinya Aaron kaget karena Lilis tahu dirinya dari indonesia. Seperti menyadari keterkejutan Aaron, Lilis melanjutkan "Kita pernah bertemu di acara perkumpulan orang Indonesia yang berkuliah di sini. Mungkin kamu ga sadar ada aku." Jelas Lilis.
Dan itulah awal pertemuan Aaron dengan Lilis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ? Take it or Leave it !!
RomanceCerita Dewasa 21+ Mohon yang belum cukup umur boleh menyingkir ! "Kamu sendirian ?" Tanya Pria tersebut kepada wanita yang masih asik meminum minumannya disertai anggukan kepala mengikuti beat. "Kenapa? kau ingin membawaku ke salah satu ruangan di c...