Sepuluh

3.3K 77 8
                                    

Terik matahari mulai masuk ke celah-celah horden dari kaca kamar Alicia. Alicia bangun dan tidak mendapati Kelvin di kasurnya. Alicia menarik selimutnya untuk menutupi badannya yang terekspos dan mencari hpnya. Alicia langsung membuka chat dari Kelvin.

From : Kelvin

Aku langsung ke rumah sakit karna ada tindakan operasi darurat. Maaf ya kamu bangun tapi aku ga ada.

"Maaf ?" Ulang Alicia. Alicia tersenyum sambil meletakkan hpnya kembali ke meja dan dirinya berjalan ke kamar mandi.

----------------------------------------

Siang itu, Alicia baru selesai makan siang dan sekretarisnya menyampaikan pesan bahwa Papahnya menyuruh Alicia untuk datang ke mejanya. Alicia yang berniat membuka pintu kantornya langsung menguruhkan niat dan berbalik badan menuju kantor Papahnya di atas.

Tok.. Tok.. Tok

"Masuk." Ucap Andrew Bennedic Clark, Papah Alicia dari dalam ruangan. Alicia membuka pintu dan mendapati Andrew sudah menunggu kedatangan Alicia. Alicia langsung menutup pintu dan berjalan ke kursi di depan meja Papahnya.

"Ada apa Pah ?" Tanya Alicia tanpa basa basi.

"Papah senang akhirnya kamu narik tuntutan kamu ke Pak Sutomo." Alicia hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Andrew. Dia tau bukan itu alasan utama Andrew memanggilnya ke sini. 

"Malam ini kita makan malam ya di rumah. Mama kamu udah nanyain kamu ga pulang-pulang sejak dari Bali." PING ! Sudah Alicia duga, pasti ada maksud yang lain Papahnya memanggilnya ke sini. Alicia memutar otaknya mencari alasan yang tepat untuk menolak makan malam bersama keluarganya malam ini. "Papah tau jadwal kamu ga ada malam ini." Lanjut Andrew tepat sasaran.

Alicia hanya menghela nafas berat dan menganggukan kepala menyetujui ajakan makan malam bersama. Malam ini akan menjadi malam terpanjang bagi Alicia.

----------------------------------------

Pintu gerbang terbuka. Alicia membawa mobilnya masuk melewati pekarangan rumah yang luas dipenuhi dengan rumput-rumput hijau segar yang baru dirapihkan. Terlihat rumah bergaya classic modern dengan tema warna gading dan dua tiang memopong bagian depan rumah. Di sebelah kanan pekarang rumah terdapat sebuah gazibu kecil yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Di sebelah kiri rumahnya terdapat bagunan terpisah dari rumah utama untuk parkiran mobil milik keluarga Clark. 

Alicia berjalan memasuki rumah dan di sambut beberapa maid dengan seragam hitam dan putihnya. Di sisi sebelah dinding kanan dari pintu utama terdapat beberapa foto keluarga Clark dari foto kedua orang tuanya sampai foto anak-anak mereka saat kecil hingga sekarang ini. Di sebelah kiri terdapat beberapa penghargaan yang sudah dicapai perusahaan sejak perusahaan itu di rilis. 

Alicia langsung berjalan ke meja makan dan mendapati semua orang sudah di sana, di mejanya masing-masing. Alicia memberikan tas Hermes Birkinnya kepada salah satu maid yang menunggu di sisi kanan meja.

"Akhirnya kamu pulang, Cia. Mama kangen banget sama kamu sayang." Ucap Mamanya lembut.

"Iya Mah. Maaf ya Alicia baru bisa pulang sekarang."

"Kamu kenapa sih harus tinggal di apartemen ?" Tanya Anita Karren Clark untuk kesekian kalinya.

"Mah.. Mama ga bosen nanya gitu mulu setiap Cia pulang ?"

"Mama akan tanya sampai kamu akhirnya memilih untuk kembali tinggal di sini Cia." Ungkap Anita tidak mau mengalah.

"Mah, Kak Cia udah dewasa mungkin Kak Cia butuh sedikit privasi." Ucap Adiknya, Aaron Berrin Clark pengertian. Terkadang Adiknya ini bisa diandalkan disaat-saat tertentu ya.

"Nah itu Aaron tau Mah. Ayolah Mah." Bujuk Alicia sambil tersenyum dan mengedipkan matanya berulang-ulang. Anita hanya bisa menghembuskan nafas, menyerah melihat tingkah anak perempuannya yang sudah tidak kecil lagi.

"Ayo kita makan dulu, nanti bicaranya dilanjutin setelah makan." Tutup Andrew mengakhirin pengadilan malam itu. Untuk sesaat pikir Alicia.

Makanan penutup diantarkan satu-persatu oleh maid ke hadapan keluarga Clark. Anita sesekali melihat putri yang ada dihadapannya dan berkata "Kamu ga ajak Erick, Cia ?" Mendengar nama Erick, sontak membuat Alicia tersedak dan buru-buru Aaron yang berada di sebelah kiri Alicia memberikan minuman.

"Kamu gapapa sayang ?" Tanya Anita Panik. Andrew segera berdiri dan menepuk pelan punggung Alicia.

"Hmm Hmm Aku gapapa kok." Alicia tersenyum. Terlihat ekspresi lega di muka Andrew, Anita dan Aaron. Aaron yang menyadari ada yang aneh langsung melihat ke Alicia berusaha mencari tau dari muka Alicia yang tidak menunjukan ekspresi apapun sekarang.

"Kamu putus sama Erick ?" Kali ini Andrew bertanya to the point. Alicia yang tidak sedang memakan apapun kali ini tidak bisa berpura-pura tersedak. Alicia memutar kedua matanya ke kiri dan menganggukan kepala mengiyakan pertanyaan Andrew.

Andrew yang sudah menduga hanya bisa memandang penuh pengertian kepada putri satu-satunya ini. Gelagat Alicia sudah aneh saat dirinya yang tiba-tiba ke Bali tanpa memberi alasan yang jelas serta malam ini dia tidak membawa Erick. Alicia sangat terbuka dengan hubungannya, dia selalu membawa Erick di setiap kesempatan pertemuan keluarga dan kali ini dia tidak membawa Erick sudah bisa ditebak ada sesuatu yang terjadi.

"Kenapa sayang ?" Tanya Anita 

"Ga cocok aja Mah."

"Tiba-tiba ga cocok sayang ?"

"Hehehe Iya mah." Andrew dan Aaron yang merasa janggal hanya bisa diam dan sibuk berpikir ada sesuatu yang disembunyikan Alicia kepada keluarganya.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk pembaca yang baik, jangan lupa memvote cerita ini yaaa.

Tinggalkan komen menarik kalian, karena aku suka banget baca komen-komen kalian

dan Follow aku agar kalian tidak ketinggalan cerita terbarunyaa ^^

Terima kasih 

Love ? Take it or Leave it !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang