03. Maju, Jangan Jatuh

237 33 2
                                    

Leo masih mengembangkan senyum melihat tangannya yang barusan di pegang Gabby.

"Lo beneran mau ikut lawan?" tanya Leo masih memandang tangannya.

"Bahaya loh, baby." lanjut Leo.

Gabby memutar mata malas. berjalan cepat memasuki rumah.

Gabby memasuki kamar, menggantikan baju sekolah terlebih dahulu.

Setelah selesai memakai celana dan jaket serba hitam yang sering Gabby kenakan. Gabby keluar dari kamar berjalan menuju motornya.

"Mau kemana?" tanya Leo mendekati Gabby.

Gabby pikir Leo sudah pergi, ternyata masih terlihat juga batang hidungnya sampai sekarang.

"Ngejar tu cowo." Gabby menaiki motor sambil memasang helm.

"Lo mau ngejar cowo? sedang'kan cowo di hadapan lo lagi ngejar lo!" ucap Leo dengan nada tinggi.

Gabby menghidupkan motor, menancap gas tinggi seolah tak mendengar ucapan Leo.

Gabby semakin menancap gas mencari Pria yang ingin menantangnya itu. Gabby melihat sekeliling dengan teliti, sepertinya para Pria itu belum terlalu jauh.

"BABY!" teriak suara Pria yang tak lain ialah Leo.

Gabby melihat kesamping tapi detik berikutnya tak Gabby hiraukan.

Gabby menekan rem cepat bercampur persaan kaget. bagaimana tidak, Leo menghadang jalannya.

Leo turun dari motor mendekati Gabby. "Dengerin gue."

Gabby ikut turun dari motor di jalanan yang sepi. mengangkat dagunya seolah bertanya kenapa.

Leo melepas helm menatap Gabby serius. "Mereka lawan yang berbahaya. mending lo pulang, ntar kenapa-napa."

Leo menatap Gabby dari bawah sampai atas, setelah itu tersenyum simpul. "Tapi, gue rasa lo bisa lawan mereka."

"Yang di tantang lo dan gue, jadi kita harus BERDUA, baby." Leo menaik turun alisnya menekan kata berdua.

Gabby mendatarkan wajahnya di balik helm.

Brumm

Deruman motor ramai di tambah asap motor berwarna putih mengelilingi Gabby dan Leo.

Gabby tidak melihat terlalu jelas sekeliling akibat asap itu. Leo mendekati Gabby dan memberikan senyum.

"Ini cewe yang udah hajar gue, sekarang gantian." ucap pria itu tersenyum sinis dengan mata yang tajam seperti pisau.

"Sebelumnya kita kenalan dulu cantik." lanjut pria itu mendekati Gabby.

"Mondi. nama lo?" tanya pria bernama Mondi mengulurkan tangannya di depan Gabby.

Gabby tidak ingin menerima uluran tangan itu, tapi tangan Gabby di tarik paksa oleh Mondi.

Bugh

Satu tinjuan Leo berhasil mendarat di wajah Mondi.

"Baby, lepasin tangan lo dari tu cowo." Leo menarik Gabby agar jauh dari Mondi.

Mondi. membalas tinjuan Leo, tapi tidak berhasil.

Leo tersenyum remeh. "Udah dua bulan lo nyari masalah sama gue, sekarang tunjukin dong kehebatan lo."

"SERANG SEKARANG." perintah Mondi. belasan pria turun dari motor mendekati Gabby dan Leo.

Bugh

Bugh

Bugh

Gabby menghajar belasan pria yang ingin menghajar dirinya. sedangkan Leo, menghajar Mondi tanpa henti.

GALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang