08. Ibarat Sebuah Pistol

120 17 4
                                    

Setelah membersihkan wajah, Gabby menatap lagi Handphoen yang sudah ia matikan mode penerbangan. Gabby membanting tubuhnya di ranjang, berhenti melihat Handphone.

Menyilangkan kaki sambil memejamkan mata, mulai merasa tenang dalam kesunyian malam yang indah, namun tak seindah hidup Gabby sekarang yang terlalu kacau.

"MALING!"

Teriakan para warga terdengar jelas dekat, baru saja Gabby merasa tenang, langsung terusik lagi dengan suara yang tinggi para warga.

"JANGAN KABUR KAMU MALING!"

Gabby mendengar teriakan warga sangat dekat dengan rumahnya. Gabby beranjak bangun dari ranjang, melihat dari jendela kejadian maling yang berisik itu.

Gabby tidak melihat jelas siapa maling, yang jelasnya sekitar enam orang warga di depan rumah Gabby.

Gabby kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, memejamkan matanya tapi suara berisik warga terlalu mengacau.

"Gue bukan maling!"

Gabby membulatkan mata mendengar suara berat itu, bangkit lagi dari ranjang melihat dari jendela dengan lebih jelas.

Gabby menyipitkan matanya, setelah melihat jelas, yang benar saja maling yang di bicarakan adalah Leo.

Gabby mengerutkan dahinya, tidak lama tadi Leo memberi pesan di WhatsAap, dan sekarang Pria itu ada di depan rumah Gabby dan di sangka maling.

"BABY! GUE TAU YA LO ADA DI DALEM BUKA BLOKIR GUE!" teriak Leo dari depan

Gabby membuang bola mata malas, hanya karena blokir Leo datang di malam hari.

"Gue bukan maling, lepasin! mau gue hajar lo semua?!"

"MALING MANA YANG MAU NGAKU!"

Teriak para warga semakin tinggi, bagaimana Gabby akan merasakan tenang jika suara warga sangat tinggi.

Gabby beranjak keluar dari ranjang dengan rasa malas mendekati para warga dan Leo.

Sampai di depan rumah, Gabby melipatkan tangannya di depan dada, menatap para warga tajam dan juga menatap Leo tajam.

"Nah, gue nyari baby, BUKAN MALING!" Leo melihat sinis para warga.

"Benar Gabby?" tanya warga memandang Gabby.

Gabby menggeleng. "Gak kenal, maling ni cowo!"

"GABBY AJA GAK KENAL, HUU MALING!" teriak warga.

Leo membulatkan matanya besar. "Gak lucu, baby. bilangin gue bukan maling!"

"Siapa lo?" tanya Gabby ingin terkekeh melihat Leo seperti asing.

"Ada apa ini?!" tanya Cakra dan Rely keluar dari rumah mendekati Gabby.

Gabby menjauh tiga langkah dan langsung mendapat tatapan tajam dari Rely.

"Ini, ini yang tadi pagi?" Rely menunjuk Leo sambil mengingat-ngingat.

"Calon mertua aja tau, sana lo pada ngatain gue maling!" ketus Leo kepada para warga.

"Benar ini bukan maling?" tanya warga kepada Rely.

Rely mengerutkan dahinya. "Maling?"

"Bubar! ini cowo bukan maling." usir Gabby tidak ingin menjadi panjang, padahal dirinya masih ingin melihat Leo di tuduh jadi maling.

"Katanya gak kenal, terus-"

"Gak usah banyak bicara, gue bilang bubar ya bubar!" Gabby melihat tajam para warga yang mengangguk dan bubar.

GALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang