14. Kusut

114 16 0
                                    

Gabby mendatarkan wajahnya tanpa berekspresi. "Lepasin sekarang,"

"Ck, lepasin." perintah pria itu kepada dua orang yang menahan.

Gadis yang di maksud pacar Jrez menghela napas legah melihat tangannya sudah tidak di tahan, berlari kecil berdiri di sebelah Gabby dengan wajah memucat.

Ddrrttt

Deringan Handphone Gabby lagi-lagi bergetar, dengan rasa malas Gabby mengeluarkan benda pipih dari dalam jaketnya.

Nontifikasi dari nomor yang tidak Gabby simpan terus mengganggu sedari tadi.

Gabby membuka aplikasi WhatsaApp, melihat lekat poto profil yang menghubunginya, poto itu sudah sangat tak asing terlihat di bola mata Gabby, yaitu Rely.

Merasa aneh, dirinya sudah mengangkat kaki dan tidak menampilkan wajah lagi di depan Rely, kenapa lagi Ibunya itu menghubungi?

+62XXXX

5 panggilan tak terjawab

Beraninya kamu!

Pasti kamu kan yang suruh pria pacar kamu lakuin itu!

Gabby mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari Rely memberikan pesan aneh seperti itu.

Anda telah memblokir kontak ini

Gabby tersenyum miring tanpa menjawab terlebih dahulu pesan dari Rely. Merasa puas dengan nomor yang sudah di blokir, Gabby memasukkan kembali benda pipih kedalam jaketnya.

"Kreya, pacar lo licik, ya. Takut kalah lawan gue dan gak mau pacarnya kenapa-napa, mangkanya nyuruh ni cewe," kekeh pria itu sembari menepuk tangan.

Mendengar ucapan itu, Gadis di sebelah Gabby menatap tak suka, tapi lebih terlihat ketakutan. "Eng-enggak, Jrez gak takut sama lo,"

"Gak takut? lo lihat sendiri 'kan tu cowo gak datang,"

"Cowo penakut kayak gitu ngapain lo pacarin? mending sama gue," ucap pria itu mulai mendekati Gadis di sebelah Gabby.

Gabby menatap sinis, berjalan di depan. Di ikuti Gadis di belakang yang mengikuti langkah kaki Gabby.

"Kreya!" pekik pria itu mengejar.

"Naik." singkat Gabby cepat mulai menaiki motor.

Gadis itu mengangguk menaiki motor Gabby dengan wajah semakin memucat.

Pria itu tersenyum devil menghadang jalan Gabby yang sudah ingin menancap gas.

"Minggir!" ketus Gabby terdengar dingin sudah bersiap ingin menekan gas.

"Santai kali!" ketus pria itu balik.

"Lambat." ucap Gabby langsung menekan gas motor, nyaris menumburi pria yang menghadang itu.

Gadis di sebelah Gabby menghembus napas legah menatap langit gelap. "Huh, makasih banyak,"

Gabby mengangguk tanpa menjawab.

"Nama lo siapa?" tanya suara dari Gadis itu dengan nada pelan.

"Gabby."

GALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang