Semua dari setengah ratusan Pria masih menatap Gabby kagum sambil berbicara satu sama lain.
"Udah tau?" tanya Leo membuat semua mengangguk.
"Balik kemarkas!" tekan Leo membuat semua berhenti menatap Gabby.
Setengah dari ratusan Pria bubar mematuhi perintah Leo. sedangkan Gira dan Eoz masih di sebelah Leo tidak beranjak pergi.
"Bro, gimana kalau Gabby masuk geng kita?" tanya Gira.
"Gak, terlalu bahaya," jawab Leo tak setuju.
"Lah, Gabby 'kan jago." Eoz mengangkat suara.
"Gak. masih banyak musuh di luar sana yang lebih bahaya." ucap Leo masih tidak setuju.
"Gue cabut." ucap Leo sambil melirik Gabby yang sedang menatap pandangan lurus melihat jalanan.
"Resiko jatuh cinta sama orang yang gak cinta balik, jangan fikir hati lo bakalan biasa saja,"
"Lo bakal ngerasin yang namanya sakit bertepuk sebelah tangan." Gira menepuk pundak Leo.
Setelah mengucapkan itu, Gira dan Eoz mengerti dan langsung beranjak pergi menaiki motornya.
Leo berjalan dengan wajah yang tak dapat Gabby artikan, beranjak menaiki motor.
Leo menekan gas dengan kecepatan tidak terlalu tinggi.
"Lo pernah pacaran?" tanya Leo di tengah angin yang kencang.
"Ha?" tanya Gabby tidak terlalu dengar.
"LO PERNAH PACARAN?!" tanya Leo terdengar menyeramkan.
"GAK!" jawab Gabby. itu benar, dirinya tidak pernah merasakan apa itu cinta.
"Masa?" tanya Leo lagi.
Dirinya sudah bilang tidak, Leo benar-benar menguji kesabaran Gabby.
"Kalau gak pernah, sekarang aja lo nyobain rasanya pacaran sama gue." ucap Leo enteng.
Kenapa Gabby harus mendengar perkataan konyol ini lagi?
Gabby memejamkan matanya tidak menghiraukan ucapan Leo.
"Dari sini aja gue udah tau lo gak mau jauh dari gue." ucap Leo terdengar di telinga Gabby sekarang.
Gabby masih diam menutup matanya.
"Gue sih siap kalau lo duduk di motor gue terus-terusan gak mau pulang."
Gabby membuka matanya, melihat dirinya sudah sampai di depan rumah.
"Gue gak tau, jangan geer lo." Gabby turun dari motor dengan hati-hati melihat Zpero masih tertidur.
"Bentar, tolong angkatin Pero kedepan dong, baby." ucap Leo melihat Zpero.
Gabby mengangkat Zpero kedalam gendongannya perlahan mengangkat membawa Zpero tidur di depan.
Setelah selesai, Gabby mencubit pelan pipi berisi Pero yang sungguh menggemaskan.
"Cubit pipi guenya mana?" tanya Leo.
Gabby menatap Leo tajam. enak saja Gabby akan mencubit pelan pipi Leo, yang ada akan Gabby hajar wajah Leo.
"Thanks." ucap Gabby sebelum Leo menyalakan motornya, bagaimana pun juga Leo sudah menolongnya dari pingsan dan mengantarnya hari ini.
"Iya, inget jangan terlalu kacau fikiran lo, cukup lo mikirn gue aja biar tenang." Leo menaik turunkan alisnya, sebelum mendapat tatapan tajam dari Gabby, Leo langsung menyalakan motor dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEO
Teen FictionCerita ini bukan tentang seorang Gadis mengejar Pria, tapi Pria ketua geng motor yang mengejar hatinya Gadis bad girl. bukan Gadis yang mempunyai banyak teman, bukan pula Gadis yang selalu mendapat nilai tinggi, melainkan mendapat nilai rendah, dan...