"Yaaahh, main pergi. Minta maafnya mana?" teriak Noren yang masih bisa di dengar oleh telinga Gabby.
Minta maaf? haruskah seorang Gabby Zralysta meminta maaf kepada Gadis seperti Noren?
"HUUU!" sorakan Siswa-siswi semakin menjadi-jadi.
Gabby memberhentikan langkahnya mengikuti Leo, berputar kembali kebelakang dengan wajah yang sudah memerah menahan marah.
"Baby," panggil Leo menghela nafas gusar.
Tanpa perduli panggilan dari Leo, Gabby semakin cepat berjalan mendekati Noren, dan sorot mata yang tajam melihat sekeliling emosi.
"Maaf? gue minta maaf sama lo? JANGAN HARAP." ucap Gabby dengan nada tinggi, berhenti di hadapan Noren.
Noren menelan ludahnya ketakutan, namun dari matanya menantang. "Noren, Noren ta-taku-takut hiks.." sedih Noren menunduk menatap sepatu.
Bibir cabe dari Siswa-siswi sekitar langsung berbisik-bisik melihat Noren ketakutan.
Gabby membuang mata malas melihat sekeliling. Mengangkat rahang wajah Noren yang nunduk menjadi tinggi. "Jelasin foto itu dari bibir lo!"
"Baby, stop!" Leo berdiri di sebelah Gabby, tapi tak Gabby hiraukan.
Gabby menekan rahang Noren sedikit keras, membuat sang empu berteriak histeris kesakitan.
"AAGH, GAB-GABBY BEN- BENERAN I-INI SAKIT AW," Noren berusaha mundur, semakin Noren mundur semakin Gabby tekan dengan keras.
Siswa-siswi sekeliling langsung menganga ikut meringis melihat Noren, ada juga yang menutup mata tak ingin melihat.
"BUBAR!!" teriak guru BK super killer dengan kaca mata kotak, sorot mata tajam, rambut di sanggul, dan tidak lupa mistar yang tajam, berjalan dari kejauhan mendekat.
Siswa-siswi di sekitar langsung berlari berhamburan, menjauhi kerumunan setelah melihat guru killer itu.
Gabby menyingkirkan tangannya memegang rahang Noren, membuang mata malas melihat guru killer sudah mendekat.
Guru killer itu merapikan kaca matanya, melihat Gabby, Noren, dan Leo dari bawah sampai atas. "Kalian berdua, ikut saya keruang kepala sekolah, SEKARANG!" tunjuk guru kiler terhadap Gabby dan Noren, berjalan memimpin.
Gabby mengerutkan dahinya, biasanya namanya hanya di catat, sekarang di panggil, okey Gabby berusaha tenang.
Gabby mengikuti langkah guru killer itu, di sebelahnya ada Leo yang tidak di suruh ikut, tapi ikut berjalan di sebelah menatap Gabby tanpa di tatap balik.
Sampai di depan ruang kepala sekolah, Gabby dan Noren di persilahkan masuk. Sementara Leo di suruh menunggu dari luar, tapi Pria itu menolak keras untuk ikut kedalam, pada akhirnya Leo ikut masuk dan duduk di kursi sebelah Gabby.
"Baby, jangan takut gue di sini." bisik Leo menunduk.
Gabby merasa sedikit aneh melihat Leo menundukkan wajah.
Noren melihat geram Leo berbisik, ikut duduk di sebelah Leo sambil memberi senyum manis, di balas dengan senyun yang tajam.
"Ini Pak, Gabby Zralysta. Siswi yang sudah ada dalam buku hitam, dan juga ada dalam foto itu," tunjuk guru BK killer itu kearah Gabby.
"Dan ini Siswi yang di hajar dalam foto itu." tunjuk guru BK terhadap Noren.
"Hai, Om." cengir Noren.
Kepala sekolah itu mengangguk, memberi senyum kepada Noren.
Gabby melihat sinis kearah Noren, mendengar kepala sekolah itu dengan sebutan Om.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEO
Teen FictionCerita ini bukan tentang seorang Gadis mengejar Pria, tapi Pria ketua geng motor yang mengejar hatinya Gadis bad girl. bukan Gadis yang mempunyai banyak teman, bukan pula Gadis yang selalu mendapat nilai tinggi, melainkan mendapat nilai rendah, dan...