04. Pingsan

206 32 4
                                    

"Hey, baby. gue gak ada niat jahat, ya." ucap Leo terdengar dingin.

Gabby masih ragu antara percaya atau tidak. "Sekarang lo sana jangan ganggu gue."

Leo menatap Gabby lekat dan tajam sembari memberikan senyuman kecil.

"Gue ulangin sekali lagi. sana lo." ucap Gabby masih dengan wajah tentram.

"Lo denger 'kan gu-"

Belum selesai berbicara, Leo langsung menarik tangan Gabby berjalan mengikuti langkahnya.

"Lepasin." Gabby membrontak melepaskan tangannya, tapi di tahan keras oleh Leo.

Gabby mengerutkan dahi melihat Leo hanya diam membawanya kearah kelas.

Setelah sampai di kelas, barulah Leo melepaskan tangan Gabby. menyebalkan bukan?

Gabby mengumpat tak berhenti dalam hati melihat Leo telah membawanya kekelas.

***

Menatap pandangan lurus dan sinis, Gabby berjalan kekantin untuk mengisi perutnya.

"Heyo, Gabby." sapa Eoz berdiri sebelah kiri Gabby.

"Udah suka belum lo sama, Leo?" tanya Gira berdiri di sebelah Eoz.

Gabby menatap dua pria di sebelahnya datar. menghiraukan pertanyaan Gira, dirinya suka Leo? ya, tidak.

"Gila, lo berdua ninggalin gue!" ucap Leo berlari dari belakang. berdiri di sebelah kanan Gabby.

"Sekali-kali kita yang jalan duluan." ucap Eoz menaik turunkan alisnya.

"Iya, gak lo mulu." setuju Gira.

Leo mengabaikan Eoz dan Gira. melirik Gabby sambil tersenyum tipis.

Gabby berjalan cepat agar menjauh dari tiga pria di sebelahnya itu.

Gabby melihat kaki sebelah kanan dan kiri juga berjalan cepat mengikutinya. Gabby kembali melambatkan jalan, percuma saja dirinya cepat tapi masih di ikuti.

Sampai di kantin, Gabby memesan makanan dan duduk di tempat sepi.

Tiga pria itu ikut memesan makanan dan duduk di hadapan Gabby.

Gabby bangkit dari tempatnya, mendekati tempat duduk lain.

Tiga pria itu ikut bangkit dan mendekati Gabby.

"Stop ngikutin gue." ucap Gabby menghembus nafas emosi. sudah cukup tadi dirinya sedang nyaman berbaring di rerumputan di kacaukan oleh Leo.

Eoz menggeleng. "Gue ngikutin, Gira."

"Gue ngikutin, Leo." ucap Gira menggelengkan kepala.

"Jangan ngikutin gue. sekarang kalian bertiga cari tempat duduk lain." Gabby memejamkan matanya menahan marah.

Melihat Gabby menahan marah, Eoz langsung menjauh, berpindah tempat duduk ketempat duduk lain. Gira berjalan santai mengikuti Eoz.

Leo masih duduk dengan wajah biasa saja, membuat hati Gabby semakin panas.

Bruk

Meja tergeser jauh mendorong Leo akibat ulah Gabby.

Gabby berjalan mendekati Leo. "Gue bilang sana, ya lo sana!"

Noren, gadis itu datang mendekati dengan mimik wajah sedih melihat Leo. "Gabby, apa-apaan sih jahat banget."

"Leo, sini Noren bantuin berdiri." ucap Noren menawarkan bantuan kepada Leo.

GALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang