5. Anaphylactic Shock

207 35 0
                                    

Happy reading...

🏨PHEROMONES🏨

Matahari tiba-tiba muncul, membuat semburat oranye di barat saat aku melangkahkan kaki ke parkiran. Hujan sudah berhenti. Dan ini bagus karena aku bisa menjemput Ferrariku dan pergi ke L7 Clubuntuk merayakan putusnya diriku dengan Junghyun.

"Yes mom?" aku menerima telepon mom saat baru mendudukan pantatku di Ferrari yang sangat kurindukan walau baru berpisah sehari.

"How's your day?" tanyanya diseberang.

"Cukup baik"

"Itu berarti sesuatu terjadi Lyn" tebaknya.

Ehh, nama koreaku memang Hyein tapi mom lebih sering memanggilku Lyn, dari nama inggrisku, Leia, Leia Drew tepatnya─katanya lebih nyaman untuknya. Yah, dan aku juga tidak ambil pusing. Intinya ia memanggilku, bukan memanggil tukang kebun tetangga.

"A little? Haha but everything's all right now" jawabku dengan kekehan, berusaha membuatnya tidak khawatir atau menggali lebih dalam.

"Kau tidak berkunjung ke rumah seminggu ini" katanya dengan nada yang dibuat-buat kecewa.

"Ah benarkah? Sepertinya aku terlalu menikmati hidup di luar sini mom─"

"─Aku akan berkunjung lusa" tambahku.

"That's great! Aku akan memasak untukmu" katanya, yang bukan merupakan suatu pertanda great thing. Ini buruk, sangat buruk!

"Mom please, jika kau memang berniat memasak, tolong kurangi jumlah setengah garam yang akan kau masukan dalam masakanmu okey?" kataku serius.

Aku menyalakan lampu sen ke kiri saat sampai di persimpangan dekat Club.

L7 terletak di Gangnam, jalan utamanya, jadi aku tidak perlu repot untuk mengemudi di gang-gang sempit dengan banyak anak-anak bersepeda─bandel untuk disuruh mandi oleh orang tua mereka.

Jalan utama dipenuhi dengan lampu jalan setiap jarak seratus meternya. Jadi tidak perlu khawatir tidak bisa melihat dengan baik ataupun khawatir terdapat lubang besar di jalanan yang akan membuat mobilmu terguncang dan menjatuhkan tisue di dashboard. Walaupun lampu-lampu jalan itu bukan jaminan tindak kriminal yang lebih rendah di kawasan ini, tapi setidaknya pelaku akan berpikir dua kali sebelum melakukan aksinya di jalan utama Gangnam.

"Hei, masakanku tidak seburuk itu"

"Mungkin kau perlu mempertimbangkan alasan dad lebih sering mengajakmu makan di restoran mom"

"Biar kuberu tahu, itu hanya karena ia punya terlalu banyak uang"

"Tidak, biar kuberi tahu mom, itu karena masakanmu luar bisa asin, bahkan lebih asin dari masakanku"

"Kau baru saja mengakui masakanmu asin sayang"

"Setidaknya aku tidak mengelak" sergapku cepat.

Percakapan dengan mom memang tidak pernah membosankan. Mom adalah tipe ibu-ibu asik yang akan menonton serial film tengah malam kemudian mengobrol sepanjang malam di kamarku. Dia tipe ibu modern, bukan tipe yang akan menggosipkan anaknya sendiri, ataupun anak tetangganya sendiri dengan tetangganya yang lain─gosip murahan. Dan aku sangat menyayanginya.

PHEROMONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang